Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh P. Daulay menjelaskan, seluruh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah tingkat provinsi se-Indonesia sudah menggelar Musyawarah Wilayah. Bahkan, sebagian besar sudah menjalankan Musyawarah Daerah untuk tingkat kabupaten/kota.
Itu artinya, tegas Saleh, Pemuda Muhammadiyah adalah organisai yang betul-betul konkret. Karena
jamah-nya ada, organisasinya juga ada. Pemuda Muhammadiyah bukan hanya sekadar nama, atau papan nama.
"Tanwir ini juga bagian dari konsolidasi. Disini kita akan melakukan evaluasi terhadap apa yang kita lakukan dalam satu tahun ini," ujar Saleh saat membuka Tanwir II Pemuda Muhammadiyah dengan tema "Transformasi Kader untuk Kepemimpinan Bangsa yang Berkarakter" di Hotel Aryaduta Pekan Baru, Riau, petang tadi (Jumat, 22/11).
Kedua, dalam tiga tahun ini, pihaknya juga melakukan kaderisasi, dimana setidaknya sudah tiga kali menggelar kaderisasi nasional. Menurutnya, kaderisasi ini sangat penting. "Karena mereka yang kita kader itu adalah pelanjut kepemimpinan kita di Pemuda Muhammadiyah," ungkapnya.
Terakhir, dalam masa kepemimpinannya adalah melakukan tranformasi. Hal ini sejalan dengan Tanwir kali ini, yaitu Transformasi Kader untuk Kepemimpinan Bangsa yang Berkarakter". Karena menurutnya, Pemuda Muhammadiyah harus melahirkan kader yang tidak hanya cerdas, tapi juga berbudi pekerti.
"Ini adalah tugas besar. Sebagian dari kader Pemuda Muhammadiyah di wilayah mendapat amanah di posisi-posisi penting. Kita harus buktikan, bahwa kalau kita diberi amanah,
insya allah akan mampu mengemban tugas. Sehingga Pemuda Muhammadiyah hadir bukan membuat problem tapi sebagai pemecah masalah yang ada di tengah umat," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: