WAWANCARA

Taufik Kiemas: Saya Yakin Tokoh Muda Pemenang Pilpres 2014

Selasa, 19 Maret 2013, 09:44 WIB
Taufik Kiemas: Saya Yakin Tokoh Muda Pemenang Pilpres 2014
Taufik Kiemas
rmol news logo Ketua MPR Taufik Kiemas merasa yakin tokoh muda bakal menjadi pemenang dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.    

“Soal siapa orangnya, belum bisa ditebak dari sekarang. Tapi saya yakin, tokoh muda itu pasti muncul untuk memimpin bangsa ini ke depan. Itu tidak bisa lagi dibendung,’’ kata Taufik Kiemas kepada Rakyat Merdeka, di kantornya, Gedung DPR/MPR, Jakarta, kemarin.

Tokoh PDI Perjuangan itu mencontohkan,  saat Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi presiden, itu juga tidak disangka-sangka. Begitu juga SBY, tidak terpikirkan sebelumnya menjadi presiden.

“Tapi faktanya mereka menjadi presiden kan. Ini mengejutkan kita semua. Begitu juga Pilpres 2014, kita akan terkejut munculnya tokoh muda menjadi capres, dan bakal menjadi pemenangnya,’’ ujar Taufik.

Berikut kutipan selengkapnya;

Siapa tokoh muda itu?      
Saya tadi kan sudah bilang, belum bisa ditebak dari sekarang. Tapi pasti muncul nanti. Kehadirannya nanti tidak disangka-sangka.

Berasal dari parpol mana tokoh muda itu?
Bisa dari partai mana saja. Setiap parpol kan memiliki tokoh muda yang layak memimpin bangsa ini.

Apakah tokoh muda itu sudah muncul dari hasil survei sekarang ini?
Bisa sudah muncul dan bisa juga belum muncul. Pokoknya, munculnya tokoh muda itu tidak disangka-sangka. Itu akan  mengejutkan kita.

Apakah tokoh muda itu antara lain Joko Widodo (Jokowi)?
Saya tidak berbicara secara khusus mengenai kader PDI Perjuangan. Yang saya maksud itu adalah tokoh muda dari semua kader partai.

Bukankah Jokowi tokoh muda yang kualitasnya bagus?
Ya betul, tapi Jokowi kan juga sudah mengatakan puas dengan posisinya sekarang ini.

Saya berharap semua kalangan jangan paksa-paksa beliau, kasihan juga.
Maksudnya dipaksa itu apa?

Jokowi kan sudah dipaksa dari Solo menjadi Gubernur DKI Jakarta. Lalu dipaksa lagi menjadi capres. Saat nanti Pilpres malah nggak menang, kan kasihan.

Biar bagaimana pun banyak yang bidik Jokowi?

Jokowi biarlah urus Jakarta saja. Jokowi menang dalam Pilkada DKI Jakarta lalu karena beliau memahami betul 4 pilar berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

PDI Perjuangan kalau tidak jalankan 4 pilar, mana ada yang mau pilih Jokowi. Tapi dalam konteks capres, saya kira Jokowi masih memiliki banyak  pekerjaan di DKI Jakarta. Kasihan kalau diseret-seret jadi capres terus.

Kalau masyarakat minta Jokowi nyapres, itu bagaimana?
Jokowi saya rasa tidak akan mau juga. Ngurus banjir dan macet saja sudah pusing kok. Cukup ngurus Jakarta saja beliau sudah pusing. Jangan lagi dikasih pusing urus negara. Yang satu saja belum selesai, sudah mau dikasih kerjaan yang lain.

Kira-kira siapa tokoh muda dari PDI Perjuangan?
Ah, jangan dulu lah. Nanti nggak enak. Tokoh muda berkualitas tersebar di partai mana saja kok. Ada di Partai Demokrat, PPP, Partai Golkar, PDI Perjuangan,  dan lainnya.

Kenapa selama ini tidak muncul tokoh muda itu?
Sebenarnya nggak sulit kok untuk memunculkan mereka. Masalahnya politisi yang senior nggak mau kasih orang lain. Kalau yang senior bilang, silakan maju yang muda, tentu pasti muncul mereka dari sekarang.

Seharusnya yang senior memajukan yang muda-muda. Makanya tokoh senior itu harus memimpin dengan hati. Dengan begitu regenerasi mudah dilakukan.

Seharusnya tokoh senior mengalah begitu?
Benar. Tokoh-tokoh senior harus rela memberikan jalan bagi kaum muda untuk regenerasi kepemimpinan nasional saat ini. Sebab, kalau tidak, maka yang terjadi adalah kemunduran. Di negeri jiran saja sudah mulai melakukan regenerasi kepemimpinan nasional mereka, masak kita tidak. Malu dong.

Bagaimana kalau yang senior tetap maju?

Jika yang tua tidak mendorong, maka regenerasi tidak akan terjadi. Kalau balik ke orang tua lagi, itu kemunduran. Itu sama saja balik lagi kebelakang. Kita harus alih regenerasi dan yang tua-tua ini mendorong alih generasi itu.

Di berbagai pertemuan saya selalu mengajak para tokoh pemimpin senior di Indonesia untuk melakukan regenerasi kepemimpinan kepada kaum muda. Bagi saya, usulan-usulan untuk mencalonkan kaum muda sebagai pemimpin merupakan ide yang sangat bagus. Namun hal itu tidak akan tercapai jika tokoh senior tidak memberikan dorongan.

Kalahnya jago PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Demokrat dalam Pilkada Jabar dan Sumut gara-gara tokoh senior?
Saya kira begitu. Saya lihat tokoh-tokoh senior nggak mau mengalah. Seharusnya dikedepankan mengenai ideologi, bukan orang per orang.

O ya, tujuh jenderal purnawirawan mengajukan enam capres ke Presiden SBY, tanggapan Anda?
Tujuh jenderal purnawirawan mengajukan enam capres itu (Megawati Soekarnoputri, Mahfud MD, Jusuf Kalla, Jokowi, Aburizal Bakrie, dan Prabowo Subianto) kepada Presiden SBY, saya rasa itu sebagai sahabat. Tentu itu realistis dan etis. Tapi tetap yang menentukan capres itu adalah rakyat melalui parpol.

Dari 6 nama itu tokoh itu, dua dari PDI Perjuangan yakni Megawati dan Jokowi, tanggapan Anda?
Betul seperti yang dikatakan Puan Maharani (Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR) bahwa PDI Perjuangan bersyukur ada Jokowi dan Megawati yang diusulkan tujuh jenderal purnawirawan. Itu artinya PDI Perjuangan bagus dong. Sebab, partai ini menjalankan empat pilar berbangsa dan bernegara.

Apa enam capres itu mendapat dukungan TNI?
Yang mengajukan capres nanti adalah parpol yang mendapat dukungan dari rakyat. Kemudian rakyat nanti yang memilih dalam Pilpres, bukan TNI. Tapi TNI yang menjaga hasil demokrasi itu.

Anda sering mengatakan sebaiknya Megawati tidak maju dalam Pilpres, tapi  dari  survei nama Mega tetap muncul, ini bagaimana?
Walau begitu. Lebih baik beliau menjadi king maker saja bersama dengan tokoh senior lainnya. Itu lebih tenang.

Maksudnya?
Roda kepemimpinan tentunya bisa bagus berjalan. Tokoh senior juga harus pikirkan siapa penerusnya. Tentunya itu harus diberi jalan dan dijaga.

Maksudnya dijaga itu bagaimana?
Kalau kepemimpinan dijaga oleh yang senior, kan pasti bagus. Maksudnya estafet kepemimpinan ke kalangan muda harus dijaga. Jangan sampai jatuh ke pemuda yang tidak benar.

Apa Megawati sudah legowo tokoh muda maju sebagai capres dari PDI Perjuangan?
Saya sudah satu pemikiran dengan Ibu Mega mengenai capres 2014. Tidak lagi mempersoalkan dikotomi tua muda.

Artinya Mega mau jadi busur saja?
Mega sudah mau jadi busur, biar yang muda yang maju. Saatnya capres muda sebagai anak panahnya. Yang senior jadi busur saja.  

Bagaimana regenerasi di PDI Perjuangan?
 Itu memang tugas pemimpin.  Ibu Mega harus menyiapkannya sedini mungkin dan sebaik mungkin. Jangan sampai salah pilih.

Sulit nggak melakukan regenerasi di PDI Perjuangan?

Nggak. Melakukan regenerasi di sebuah organisasi gampang. Tinggal pilih saja yang terpintar dari yang pintar.

Apa ada kader PDI Perjuangan sehebat Megawati ?
Kader-kader di bawah kan banyak juga potensial menjadi pemimpin. Semua terserah Ibu Mega. Semua rekam jejak kadernya ada di tangan Ibu Mega. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA