Makanya ada keinginan agar calon ketua umum partai berlambang mercy itu dipilih secara aklamasi saat KLB di Bali, akhir Maret mendatang.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzukie Alie tidak mempersoalkan mekanisme itu.
“Saya ikut mekanisme KLB yang dikehendaki Pak SBY,†kata Marzuki Alie kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Ketua DPR itu juga mengaku, tidak ada kubu-kubuan menjelang KLB. Semuanya hanya satu kubu, yakni kubu Partai Demokrat.
Berikut kutipan Selengkapnya:
Pencalonan Anda masih pro kontra, apa tanggapannya?Saya tidak mau memberikan tanggapan terlalu jauh mengenai orang yang setuju dan tidak setuju terhadap pencalonan itu.
Komentar mereka itu bagian dari demokrasi. Semuanya itu saya serahkan kepada kongres saja.
Anda pasti maju kan?
Itu juga saya tidak mau bicarakan. Saya serahkan saat kongres.
Kalau Anda terpilih jadi Ketum Partai Demokrat, apa siap mundur dari DPR?Itu juga tidak perlu dikomentari lebih lanjut. Karena debatable.
Loh, kenapa?Pasti ada yang ngomong perlu mengundurkan diri. Ada juga yang bilang tidak perlu mengundurkan diri.
Yang penting tidak mengganggu kerja di salah satunya. Kalau mengganggu, tentu tidak bagus. Semua tergantung bagaimana seseorang itu dalam menghadapi persoalan-persoalan.
Ada yang menilai Partai Demokrat terpecah menjadi tiga kubu, ini bagaimana?
Saya nyatakan di Partai Demokrat tidak ada kubu-kubuan. Orang yang menyatakan itu berarti tidak mengerti hubungan emosional sesama kader.
Bukannya ada kubu SBY, kubu Anas, dan kubu Anda menjelang kongres ini?Saya tegaskan sekali lagi, nggak ada kubu-kubuan. Yang ada kubu Demokrat.
Kalau begitu, kenapa terkesan Anda dijegal?Tidak ada sistem jegal menjegal di Partai Demokrat. Kami akan mendukung siapapun yang punya kapasitas dan kualitas untuk memimpin partai ini. Yang penting partai ini selamat dari keterpurukan.
Bagaimana bisa keluar dari keterpurukan?Itu tentunya tergantung Ketua Umum Partai Demokrat terpilih untuk menyampaikan langkah-langkah untuk menyelamatkan partai ini.
Tentunya yang maju nanti memiliki konsep-konsep yang bagus berdasarkan pengalamannya masing-masing. Itu nantinya tidak perlu ada debat lagi.
Kenapa tidak perlu diperdebatkan?Memimpin partai itu harus ada kebersamaan. Melibatkan semua orang di partai, stake holder partai. Apakah itu terkait pengurus langsung atau pengurus tidak langsung, yakni jaringan-jaringan pendukung Partai Demokrat.
Tidak bisa nanti mengandalkan hanya kepada ketua umum. Tapi harus didukung penuh semua elemen.
Anda yakin bisa menang?Harus dipahami bahwa dalam demokrasi itu ada kompetisi. Artinya ada menang dan kalah. Kalau menang, ajak yang kalah. Kemudian yang kalah harus dukung yang menang. Kita serahkan ide dan gagasan kepada yang menang. Kita ikut aturan main.
Partai Demokrat sebenarnya cukup baik menunjukkan demokrasi internal. Begitu Anas Urbaningrum terpilih dalam Kongres di Bandung lalu, kita dukung. Saya minta pendukung saya untuk loyal ke Anas.
Tapi ada beberapa orang yang tidak mengerti dan mengkotak-kotakkan. Padahal Anas tidak begitu. Sayangnya yang melakukan itu pendatang baru yang tidak mengerti jati diri Partai Demokrat.
Kalau demokratis, kenapa ada keinginan penunjukan ketum secara aklamasi, ini bagaimana?Saya tahu Pak SBY punya niat yang baik, supaya orang tidak ribut-ribut masalah ketua umum. Makanya beliau berikan syarat ketum ke depan harus konsentrasi ke partai. Tidak berpikir untuk capres dan cawapres.
Artinya, kalau ada figur bagus yang tidak berpikir capres dan cawapres, mungkin Pak SBY akan mendukung orang itu.
Berarti pemilihan ketumnya tidak demokratis dong?SBY sangat Demokrat, beliau mengharapkan seseorang yang bagus. Tapi semuanya tentu akan diserahkan ke peserta kongres.
Pak SBY selalu berpikir santun, kalau ada yang disodorkan, mari kita dukung. Kalau belum baik, mungkin Pak SBY belum mengetahui data lengkap orang itu. Maka kewajiban kita memberitahukannya. Kita kan bisa kasih tahu bahwa orang itu berbahaya buat partai.
Anda sudah tahu siapa orang yang akan disodorkan SBY?Belum. Pak SBY mendengarkan suara bawah dan orang sekitarnya untuk tentukan yang terbaik.
Apa harapan Anda dalam kongres?Harapan saya semua kader bersatu demi menghadapi Pemilu 2014. Setelah kongres ini, saya berharap tidak ada faksi-faksi. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: