Masuk 11 besar capres potensial versi Lembaga Survei Indonesia (LSI) tidak membuat bekas Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto besar kepala.
“Banyak tokoh yang pantas menjadi capres. Mereka bergelar doktor dan profesor. Tapi kalau meÂmang saya dianggap memÂpunyai potensi atau dipercaya memimpin bangsa ini, tentunya saya mengaÂpresiasi pendapat itu,†kata EndriarÂtono Sutarto keÂpada Rakyat MerÂdeka, di Jakarta, kemarin.
Politisi Nasdem itu mengaku tiÂdak ambisi menjadi capres. Tapi siap merespons maunya rakyat yang menginginkan dirinya berÂtaÂrung dalam Pilpres 2014.
“Hasil survei itu kan pendapat masyarakat. Jika benar menghaÂrapÂkan saya, sebagai warga neÂgara yang baik, ya saya siap meÂrespons harapan rakyat itu,†katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Saya tidak pernah mengatakan bahÂwa saya ini orang terbaik di neÂgeri ini yang pantas memimÂpin bangÂsa ini. Silakan rakyat meÂlihat, kira-kira siapa yang pantas meÂngatasi berbagai maÂsalah bangsa ini.
Saya rasa, rakyat sudah bisa meÂlihat siapa tokoh yang pantas dan dapat melindungi mereka agar kenyamanan hidupnya meÂrasa terjamin. Silakan mereka piÂlih siapa yang dianggap punya poÂtensi untuk itu.
Bagaimana jika Anda yang dipilih?
Saya tidak mengklaim bahwa saya ini orang terbaik. Silakan rakÂyat memilih, asalkan yang diÂpiÂlih itu dapat mengatasi perÂmasalahan bangsa.
Anda juga dinilai sebagai kuÂda hitam dalam pilpres 2014, koÂmentar Anda?
Terima kasih kalau dinilai seÂperti itu. Artinya masyarakat saat ini melihat saya seperti itu, harus dilihat juga apakah pendapat itu mayoritas atau hanya segelintir orang.
Apakah sudah ada sinyal dari Partai Nasdem?
Belum ada. Sebab, kami ini seÂdang berkonsentrasi agar Nasdem lolos verifikasi faktual. Makanya Nasdem sedang bekerja keras agar elektabilitas partai ini seÂmakin tinggi, sehingga memperoÂleh suara banyak dalam pemilu leÂgislatif. Saat ini kami sedang berjuang.
Jika elektabilitas Partai NasÂdem terus naik, berpelung dong mengajukan capres?
Itu masih jauh. Tetapi semoga benar ada kabar bahwa elektabiliÂtas Partai Nasdem itu terus naik. Itu harapan kami. Sekarang ini kami sedang berupaya agar mamÂpu berkiprah secara nasional deÂmi kesejahteraan bangsa ini.
O ya, bagaimana situasi seteÂlah ada kabar Surya Paloh mau mengÂambil alih Partai Nasdem?
Begini, awalnya Nasdem ini haÂnyalah ormas, lalu melahirkan partai agar dapat berkiprah melaÂkukan perubahan di negeri ini.
Untuk menjadi partai iu dibuÂtuhÂkan orang-orang yang dapat meÂngendalikan dan mengelola partai agar bisa lolos verifikasi. DiÂperluÂkan orang-orang berÂpeÂngaÂlaman yang mampu melakuÂkan itu semua. Kalau lolos verifikasi, tahapan beriÂkutnya siap berperang untuk meÂmenangkan pemilu. Makanya ada pemikiran agar kendali partai ini dipegang orang-orang yang mamÂpu memenangkan pemilu.
Siapa itu?
Belum bicara orang. Yang jelas, untuk membangun partai itu diÂperlukan orang-orang yang memÂpunyai kemampuan, berkuaÂlitas, dan berpengalaman di partai.
Artinya, pengurus Nasdem mau diganti?
Memang sempat ada pemikiran seperti itu. Tetapi nantilah soal itu. Kita lihat perkembangannya dulu. Sekarang ini belum ada keÂpuÂtusan final. Itu masih wacana. Masih terus kita evaluasi untuk mencari yang terbaik.
Pada dasarnya Partai Nasdem ingin melakukan perubahan. KaÂlau tidak punya power, bagaiÂmana melakukan perubahan.
Kapan kira-kira ada perganÂtian ketua umum?
Kita lihat nanti hasil evaÂluasinya. Yang jelas, kami sedang foÂkus memenuhi agar partai ini lolos verifikasi faktual.
Tidak khawatir terjadi perÂpeÂcahan?
Tidak dong. Sebab, kami akan melihat sisi positif dan negatifÂnya. Kader Nasdem hingga di daeÂrah nggak ada masalah, seÂmuanya solid. Kader-kader itu sudah kami siapkan untuk duduk di legislatif, seÂÂhingga ketika terpilih di legisÂlatif tidak akan melakukan hal yang seperti sekarang ini yaitu memÂperkaya diri. Tapi kader NaÂdem itu betul-betul dapat memÂperjuangkan aspirasi rakyat. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: