Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengatakan, saat ini sedang memproses pengganti Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief yang sudah pensiun.
“Sekarang ini masih dalam proÂses. Tunggu saja, nanti juga diÂumumkan,†katanya kepada RakÂyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, saat ini telah terjadi kekosongan kepemimÂpinan di BKKBN, setelah Kepala BKKBN Sugiri Syarief memasuÂki masa pensiun.
Posisi Kepala BKKBN ini cuÂkup penting mengingat lonjakan penduduk dapat meningkatkan pengangguran dan tindak kejahaÂtan atas minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan.
Dipo menjelaskan, tugas keÂpaÂla BKKBN cukup berat, sehingga diperlukan orang yang benar-benar tepat. Karena berdasarkan saÂsaran kesertaan masyarakat ber-KB sebesar satu persen setiap taÂhun sebagaimana amanat RenÂcana Pembangunan Jangka MeÂnengah Nasional (RPJMN)-harus dicapai. Jika tidak, penduduk InÂdoÂnesia akan membengkak menÂjadi 264,4 juta jiwa tahun 2015.
“Kita butuhkan yang benar-beÂnar bagus. Karena tantangan kita ke depan cukup berat,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Siapa pengganti kepala BKKBN itu?
Setahu saya saat ini masih daÂlam proses, kan tidak segampang itu, menentukan siapa kepalanya.
Kenapa?
Kan tugas BKKBN ini kan cuÂkup berat dan tantangan IndoneÂsia juga besar. Maka dibutuhkan orang yang betul-betul tepat. Tunggu saja.
Masa nggak boleh tahu siapa orangnya?
Wah kalau itu nggak boleh dibeÂritahu atau dipublikasikan dulu.
Loh kok tidak bisa dipubliÂkasikan?
Ya. Nggak etis dan layak saja dipublikasikan sekarang.
Apakah dari kalangan non dokter?
Wah, sekali lagi saya sampaiÂkan minta maaf saya. Itu kan seÂdang berproses, sehingga saya tiÂdak bisa sampaikan dulu.
Apa orang itu nanti mampu mengendalikan populasi penÂduÂduk?
Ya. Kan BKKBN ini adalah upaÂya pengendalian populasi. Bayangkan kalau peningkatan jumlah penduduk tidak bisa diÂkendalikan, tentu akan menimÂbulÂkan dampak-dampak buruk juga.
Apa orangnya lebih bagus dari sebelumnya?
Tentunya ke depan harus lebih bagus lagi, karena lembaga ini meÂmang diperlukan dan memÂbantu kelancaran program-proÂgram pemerintah juga.
Kalau dari kalangan non dokÂter bagaimana?
Wah kalau itu saya tidak tahu.
Kalau program-program yang dilakukan oleh BKKBN baÂgaimana?
Program-program yang dijaÂlanÂkan sekarang sudah bagus. TaÂpi tentunya kita harus tetap meÂlakukan peningkatan.
Apa yang perlu ditingÂkatkan?
Banyak juga. Paling tidak inÂÂtiÂnya bagaimana BKKBN ini bisa lebih menekan lagi poÂpuÂlasi atau jumlah penduduk di InÂdonesia.
Tentunya dengan beÂkerja saÂma deÂngan kalangan daÂlam neÂgeri maupun luar negeri.
Memang saat ini kerja sama dengan luar negeri bagaiÂmana?
Saat ini sudah bagus. Kerja saÂma yang dilakukan tentu sangat bermanfaat. Karena perlu kita sadari bahwa pengendalian penÂduduk ini tidak hanya tanggung jawab BKKBN. Kita ingin meÂngendalikan populasi kita agar bisa berada dalam posisi yang ideal. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: