WAWANCARA

Luthfi Hasan Ishaaq: Kami Kaji Dulu, Isu Utama Kasus Century Bisa Berubah

Sabtu, 24 November 2012, 08:51 WIB
Luthfi Hasan Ishaaq: Kami Kaji Dulu, Isu Utama Kasus Century Bisa Berubah
Luthfi Hasan Ishaaq
rmol news logo Sejumlah partai sudah tegas menolak atau mendukung Hak Menyatakan Pendapat (HMP) kasus Bank Century yang diduga melibatkan Wapres Boediono.

Tapi, PKS masih merasa perlu mempelajari situasi di lapa­ngan. Makanya, partai yang di­ko­man­doi Luthfi Hasan Ishaaq itu su­dah membentuk tim kecil.

‘’Tim kecil itu ditugaskan melakukan kajian di lapa­ngan. Kami pasti menentukan si­kap, tunggu saja,” kata  Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

“Hak menyatakan pendapat itu kan milik DPR. Bisa digu­nakan ka­pan saja,  terhadap siapa saja. Itu hak konstitusi. Saat ini baru se­lesai reses, sehingga kami be­lum mengambil sikap,” tam­bahnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Sampai kapan mengkaji ma­salah ini?

Saat ini kami masih mendalami dan mempelajari isu yang sudah mencuat itu. Apakah nanti dilan­jutkan untuk menggunakan hak menyatakan pendapat atau ada opsi lain, itu masih didalami.

Apa lagi yang perlu dida­lami?

PKS sedang mendalami masa­lah ini. Masih mengumpulkan kajian-kajian, supaya putusannya tidak gegabah.

Pandangan internal PKS se­perti apa?

Kami obyektif saja. Harus me­lihat permasalahannya secara obyektif. Kemudian kami lihat konsepnya dan mendalami im­plikasinya.

Bukankah masalah ini sudah jelas, sehingga tidak perlu lama untuk mengambil keputusan?

Kami tidak mau gegabah da­lam mengabil keputusan. Harus ada kajian yang tepat. Kami juga melihat pendapat KPK dan lem­baga lain. Semua opsi itu terbuka.

Dinamika politik itu kan masa­lah time frame juga. Biasanya, ma­­salah semacam ini ke depan­nya akan berubah. Isu utamanya pun bisa berubah. Karena itulah, kami kaji dulu kasus Bank Cen­tury ini, apakah menggunakan hak itu atau tidak.

Bagaimana proses kerja tim kecil itu?

Tim kecil ini akan mengkaji, kemudian disampaikan fraksi. Selanjutnya meminta pendapat ke DPP untuk menentukan opsi mana yang diambil. Itu tidak ter­lalu lama kok.

Kalau pandangan Anda ba­gai­mana?

Dalam posisi seperti ini, saya tidak akan menyatakan pendapat pribadi. Sebab, kalau saya men­dahului, nanti mereka bisa tidak obyektif lagi.     

Apa karena PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat, se­hingga tidak cepat menen­tukan sikap?

Bukan seperti itu. Kami ini kan berbasis pada kajian di lapangan. Jangan sampai ada preseden buruk yang ditinggalkan nanti­nya.

Kami obyektif saja. Kalau me­mang tidak, ya tidak. Kalau me­mang ya, tentu kami katakan ya. Kami tidak berdasarkan like or this like. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA