WAWANCARA

Surya Paloh: Untuk Apa Mengambil Alih, Saya Kok Yang Dirikan Partai

Jumat, 23 November 2012, 08:43 WIB
Surya Paloh: Untuk Apa Mengambil Alih, Saya Kok Yang Dirikan Partai
Surya Paloh
rmol news logo Ketua Majelis Nasional Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh menegaskan bahwa ia tidak akan mengambil alih posisi Ketua Umum Partai NasDem.

“Untuk apa saya ambil alih? Sa­ya kan yang dirikan partai ini kok, ha..ha...,” katanya kepada Rakyat Merdeka di Kantor DPP Partai Nasional Demokrat (Nas­dem), Jakarta, kemarin.

Seperti diberitakan, Surya Pa­loh mau mengambil alih posisi Ke­tua Umum Partai NasDem pas­ca ve­rifikasi parpol peserta Pe­milu 2014. Pasalnya, ia kha­watir kehilangan pengaruh di Par­tai NasDem.

Surya Paloh juga menyebut­kan, dirinya akan terus melaku­kan konsolidasi hingga menje­lang Pemilu 2014. “Konsolidasi kan harus terus jalan. Karena itu, partai perlu merapatkan barisan un­tuk meningkatkan perjua­ngan,” ujarnya.

Berikut Kutipan selengkapnya:

Apa benar Anda akan ambil alih Partai Nasdem?

Ha...ha... saya belum pikirkan hal itu, kok. Tapi, me­mang Nas­dem saat ini melakukan pem­be­nahan organisasi, baik di ormas maupun tubuh partai.

Memangnya sekarang ada ma­sa­lah di tubuh partai?

Tidak ada. Konsolidasi  me­mang harus jalan terus dan se­ka­rang semakin ditingkatkan lagi.

Maksudnya?

Organisasi yang relatif muda di Nasdem sekarang ini memer­lu­kan perhatian yang lebih banyak. Itu mesti dilakukan kon­solidasi dan perhatian.

Kabarnya, Anda khawatir akan hilang kendali di partai, apa benar?

Ndak mesti...untuk apa saya khawatir. Kalau saya khawatir tentu ada hal yang mendasar dan sangat urgent.

Saya menilai, kondisi seperti itu bagian dari dina­mika politik. Kemungkinan, ber­ba­gai ka­langan punya persepsi dan pan­dangan berbeda-beda. Me­nurut saya, itu wajar-wajar saja.

Ada yang bilang, NasDem akan jadi partai besar. Apa ko­mentar Anda?

Wah...terima kasih. Tapi, untuk menjadi partai besar tentu me­mer­lukan perjuangan panjang. Mudah mengatakan, partai ini bisa jadi besar tapi belum tentu juga kan.

Loh, kenapa Anda tidak yakin?

Untuk menjadi besar diperlu­kan tahapan perjuangan partai yang tidak singkat. Kalau tidak, nanti setiap orang bisa meyakin­kan bahwa dengan waktu sesaat apa pun yang dilakukan kemu­dian akan menjadi sesuatu yang diharapkan. Memang, kita bisa ber­harap tapi belum tentu hara­pan itu bisa terpenuhi juga.  

Langkah menuju partai be­sar sudah dilakukan?

Saya pikir, untuk itulah Partai NasDem didirikan. Tentu, Nas­Dem juga memiliki obsesi men­jadi partai besar.

Apa benar NasDem membe­ri­kan kesempatan kepada ak­tivis 98 untuk masuk penca­legan?

Ya. Langkah itu harus diapre­sia­si, siapapun yang ingin berga­bung dan tentu NasDem membe­ri­kan kesempatan seluas-luasnya ke­pada siapa saja, termasuk aktivis 98.

Nama Anda sudah disebut-sebut dalam bursa capres 2014 di survei INES (Indonesia Net­work Election Survey), apa tang­ga­pannya?

Saya apresiasi, baik survei partai maupun ca­lon presiden (capres). Tapi, sa­ya mau ber­kon­sentrasi mem­besarkan partai lebih dulu.

Lalu, kalau Partai NasDem ini sudah besar, apakah Anda akan maju dalam Pilpres 2014?

Di tengah ketidakpercayaan kita antara satu sama lain dan so­cial distrust, sesungguhnya sam­pai detik ini, saya belum berfikir ke arah sana.

Masih ada survei yang meng­kotak-kotakkan antara Jawa dan non-Jawa, apa tanggapan Anda?

Indonesia yang seutuhnya se­ha­rusnya tidak masuk dalam pe­mikiran pengkotakan wilayah sek­toral dan sebagainya. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA