WAWANCARA

Arist Merdeka Sirait: Polisi Harus Tangkap Penjual Anak Ke Pria Hidung Belang

Minggu, 18 November 2012, 09:28 WIB
Arist Merdeka Sirait: Polisi Harus Tangkap Penjual Anak Ke Pria Hidung Belang
Arist Merdeka Sirait

rmol news logo Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menilai ada indikasi trafficking dalam kasus anak yang mengaku dijual ayahnya.

“Jelas sekali ini masuk dalam kategori trafficking. Tapi kita ti­dak mengetahui siapa pela­ku­nya,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui seorang anak perempuan berusia 12 tahun me­laporkan penderitaannya ke Kom­nas Perlindungan Anak (PA) ka­rena dijual sang ayah untuk men­jadi pemuas nafsu pria hi­dung belang.

 Saat ini ada seorang ibu yang mengaku sebagai orang tua kan­dungnya dengan menunjukkan se­mua dokumen-dokumen yang setelah diteliti memiliki tingkat kebenaran yang tinggi.

Meski demikian, Arist memin­ta polisi untuk mencari para pe­laku trafiking yang menggunakan modus membohongi anak untuk kemudian menjual anak ke hi­dung belang.

“Kemungkinan ada oknum yang mengunakan nama ayah anak ini untuk menjualnya ke pria hidung belang,” ujarnya.

 Berikut kutipan selengkapnya:

Apa benar anak ini ber­bohong?

Ini yang belum kita ketahui. Jangan-jangan ada orang lain yang menyuruh anak itu mela­kukan hal buruk seperti itu.

Sebab saat ini ada yang menga­ku sebagai ibu yang kehilangan anak sejak November lalu. Pe­nga­kuan ibunya, anaknya keluar dari rumah 9 November bersama temannya.  

Mereka membuat la­poran pada 14 November ke Pol­sek Pulo Gadung kalau anaknya hilang. Mereka protes karena ayahn­ya melihat berita di salah satu stasiun televisi  bahwa anak­nya dijual.


Apa  sudah dilakukan penge­cekan?

Komnas PA sudah memeriksa datanya dan didapatkan 99 persen sama. Mulai dari akta lahir, foto-foto dan lainnya sama persis de­ngan data si anak.


Apa yang akan dilakukan Komnas PA?

Dalam waktu dekat kita akan pertemuan antara korban dengan orang tuanya. Tapi tentunya kami masih perlukan melakukan pen­da­laman informasi.


Kenapa?

Karena anak ini mengaku kalau dia dijual ayahnya dari kontrakan ke kontrakan, maka perlu dikros­cek ke korban.

Bisa saja anak ini yang bohong atau bisa saja data yang diberikan hanya untuk pembenaran. Maka­nya kita akan pertemukan me­reka.


Kondisi anak itu saat ini bagaimana?

Korban masih di Komnas PA dan saat ini kondisinya semakin lama semakin membaik.


Saat ditemukan bagaimana kondisinya?

Ketika ditemukan waktu 14 November 2012 Kondisinya sangat berantakan, depresi dan stres. Tapi setelah dibantu oleh para pekerja sosial di Komnas PA dan psikolog maka kondisinya kini semakin membaik.


O ya, apa trafficking banyak terjadi?

Tanpa kita sadari trafficking sudah menyebar dan mengan­cam kehidupam anak-anak kita, se­hingga perlu diwaspadai. Saat ini trafficking ada juga yang meng­gunakan jejaring sosial seperti Facebook, twitter dan lainnya.

Bagaimana mengawasinya?

Cara mengawasinya tentu de­ngan memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anak. Men­dapatkan bimbingan yang cukup dari orang tua.

Sekarang banyak anak tidak mendapatkan perhatian orang tua. Sebab, orang tuanya sibuk men­cari nafkah, sehingga anak mu­dah sekali dijadikan sasaran empuk para pelaku trafficking.   [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA