WAWANCARA

Michael Tene: Pemerintah Malaysia Sudah Janjikan 3 Polisi Pemerkosa TKI Diusut Tuntas

Selasa, 13 November 2012, 09:54 WIB
Michael Tene: Pemerintah Malaysia Sudah Janjikan 3 Polisi Pemerkosa TKI Diusut Tuntas
Michael Tene

rmol news logo Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terus memantau penyelidikan tiga polisi Malaysia yang melakukan  pemerkosaan terhadap TKI.

“Kita akan pantau terus sampai pelaku dijatuhi hukuman maksi­mal,” kata Juru Bicara Kemen­te­rian Luar Ne­geri (Jubir Kemlu)  Michael Te­ne kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, seorang  Te­naga Kerja Indonesia (TKI) ber­usia 25 tahun dilaporkan telah di­­perkosa tiga polisi Diraja Ma­lay­sia, di kantor polisi Bukit Mer­ta­­jam, Pulau Penang, 9 No­vem­ber 2012.

Michael Tene selanjutnya me­nga­takan, perbuatan ketiga polisi itu tergolong kejahatan keji ter­hadap kemanusiaan. Apalagi mereka penegak hukum di Ma­laysia.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa Kemlu hanya meman­tau saja?

Tidak dong.  Kejadian ini tentu­nya segera ditangani dengan ce­pat oleh perwakilan kita, Kon­sulat Jen­deral Republik Indonesia (KJRI) di Penang dan KBRI Ma­laysia.

Pemerintah Indonesia menge­cam tindakan ketiga polisi terse­but. Minta pihak Malaysia serius melakukan pengusutan terhadap oknum-oknum yang melakukan ke­jahatan terhadap warga negara kita. Termasuk meminta oknum ini diganjar hukuman yang se­berat-beratnya karena te­lah melakukan kejahatan kema­nusiaan.


Apa tanggapan pemerintah Malaysia?

Pemerintah Malaysia sudah men­janjikan akan melakukan pengusutan secara tuntas dan te­gas. Saat ini, mereka sudah me­la­­kukan proses penyelidikan dan memastikan proses hukum ini berjalan dengan baik.

Oknum polisi akan diberikan hu­kuman yang berat sesuai  hu­kum yang berlaku di Ma­lay­sia. Sebab, seharusnya me­reka mem­berikan perlindungan dan bu­kanya malah melakukan keja­hatan.

Itu tanggapan yang kita teri­ma. Tentunya kita juga akan te­rus memantau proses ini.


Ada yang menilai ini pelece­han terhadap bangsa, tang­gapan Anda?

Tidak ada. Saya kira ini kan perbuatan oknum-oknum kepo­lisian Malaysia.

Tidak seperti itu kondisinya.    Ini kan oknum-oknum saja yang tidak bertanggung jawab. Tapi yang terpenting, langkah-lang­kah yang diambil pemerintahan Malaysia kita nilai sudah ada rasa keadilan.


Komnas Perempuan minta buat nota protes ke Malaysia, ini bagaimana?

Ya. Kita juga sampaikan mela­lui nota diplomatik dan kecaman yang dilakukan oknum itu. Kita minta pihak Malaysia mena­nga­ninya secara serius. Pelaku di­gan­jar sesuai dengan hukum yang berlaku. Nota ini juga kita sam­paikan kepada Kedutaan Besar Malaysia di Indonseia dan Kuala Lumpur.


Ada yang bilang perlin­dungan terhadap TKI lemah?

Ini kan tindakan kriminal mur­ni. Insiden ini bisa saja terjadi di mana-mana, termasuk juga di Indonesia. Namun yang jelas di se­tiap perwakilan kita di luar ne­geri, baik di Malaysia, Saudi Ara­bia atau lainnya, sudah disiap­kan pengacara tetap bagi WNI yang butuh bantuan hukum.


Tapi kok informasinya masih terkesan lambat?

Ssaat kejadian KBRI da­pat informasi ini langsung me­ngenai adanya TKI yang menga­lami masalah di Penang, hari itu juga dilakukan tindakan.


Sejauh ini bagaimana kerja sama dengan kepolisian?

Komunikasi kita bagus, maka­nya kondisi ini sudah diketahui KBRI di Kuala Lumpur. Komu­nikasi telah terjalin dengan baik kok. Kalau ada WNI yang meng­alami masalah di Kepolisian Di­raja Malaysia, kita segera menge­tahuinya.


Sudah disiapkan tim hu­kum?

Kita sudah siapkan pengacara, ta­pi dalam kasus ini WNI men­jadi korban dan penuntutannya di­lakukan kejaksaan Malaysia sendiri. Berbeda kalau WNI yang jadi pelaku, maka per­lindungan kita berikan.

Tepi kita akan tetap menga­wasi walau hanya menjadi kor­ban. Ki­ta minta Ke­jak­saan Ma­lay­sia agar memberikan hu­kuman mak­simal kepada pelaku. Sebab, tindankan pemer­ko­saan itu keji, terlebih ini dila­ku­kan oknum yang seharus­nya mem­berikan perlindungan.


Posisi korban sekarang di mana?

Korban da­lam perlindungan KJRI Penang, Malaysia. Pelaku sudah ditangkap dan sedang dilakukan penyidikan.


Kondisi korban bagaimana?

Saya tidak bisa memberikan se­­cara detil mengenai kondisi kor­ban. Tapi yang jelas saat ini da­lam perlindungan KJRI dan tentunya semua bantuan yang di­butuhkan akan dibe­rikan. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA