Rieke Diah Pitaloka tidak akan mundur dari DPR meski sudah menjadi calon gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan.
“Buat apa mundur. Sebab, di DPR saya bekerja sebagai peÂtuÂgas partai. Untuk maju dalam PilÂkada Jawa Barat ini saya juga menÂjalankan tugas partai,’’ ujar Rieke Diah Pitaloka kepada RakÂyat Merdeka, Jumat (9/11).
Intinya, lanjut anggota KoÂmiÂsi IX DPR itu, partai yang meÂÂnentuÂkan harus bertindak seÂperti apa.
“Apakah saya harus cuti dulu atau tetap menjalankan aktivitas kedewanan. Lagipula kan DPR sedang reses dan Jawa Barat adaÂlah dapil saya juga,’’ paparÂnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Itu kan ada aturannya. Jangan diÂlihat anggota DPR itu berdiri senÂdiri. Anggota DPR itu keÂpanÂjangan tangan fraksi dan fraksi sendiri kepanjangan tangan parÂtai. Maka mencalonÂkan diri di Pilkada Jawa Barat ini juga salah satu tugas dari partai yang harus saya jalankan.
Berarti anda akan banyak boÂlos sidang dong karena kamÂpaÂnye di Jawa Barat?
Tidak. Saya ini orang yang konÂÂsisten dan tetap kerja sebagai anggota DPR. Saya bukan orang yang tidak menjalankan tugas konstitusi saya.
Pesaing Anda ada dari kalaÂngan artis juga, apakah genÂtar?
Saya sebagai anggota partai tentu memiliki strategi yang berÂbeda-beda. Saya tidak akan meÂngomentari calon lainnya, apa lagi latar belakang profesinya. Bagi kami, tentunya lebih baik melaÂkukan analisis-analisis kebijakan politik dan kebijakan politik angÂgaran.
Memangnya ada apa dengan kebijakan di sana?
Kami menginginkan Jawa BaÂrat menjadi laboratorium PanÂcasila yang dibumikan di taÂnah Parahiyangan. Itu kan nggak bisa hanya sebagai jargon.
O ya, Anda dekat dengan kaÂlangan buruh, apa mereka suÂdah nyatakan dukungan?
Saya kira teman-teman buruh bukan untuk mencari kekuasaan. Tapi kami selama ini selalu beÂkerja secara sinergis dan memÂperjuangkan hal-hal yang juga ideologis.
Mereka tentu berharap pencaÂloÂnan saya ini bisa memperÂjuangkan kepentingan bersama. Kawan-kawan buruh menÂsupÂport saya.
Kenapa Anda dipasangkan dengan Teten Masduki?
Itu putusan DPP PDIP yang merupakan hasil pertimbangan panjang. Ini keputusan partai. Saya hanya menjalankanÂnya. Kalau mau tanya alasan kenapa saya dipasangkan dengan Teten Masduki, tanya langsung ke DPP PDI Perjuangan.
Anda sudah sreg dengan Teten Masduki?
Kalau sudah diputuskan partai, maka saya harus menjalankanÂnya. Ini bukan persoalan sreg atau tiÂdak sreg berduet dengan mas TeÂten.
Tapi ini adalah PR besar baÂÂgi kita untuk melakukan peruÂbahan di Indonesia. Itu akan kita mulai dari Jawa Barat. Tentu saja kiÂta membutuhkan langkah-langÂkah strategis.
Apakah Anda yakin Teten daÂpat meningkatkan perolehan suara?
Ini sudah melalui penggodokan di DPP PDIP melalui interview, fit and proper test dan lainÂnya. Ini kan keputusan partai seÂcaÂra institusi.
Tentunya antara lain yang diÂÂliÂhat adalah kekompakan unÂtuk menÂjalankan tugas-tugas ideoÂlogis.
Namun untuk lebih lengÂkapÂnya, silakan tanya ke DPP PDIP.
Kenapa tidak jadi koalisi dengan Partai Gerindra?
Soal itu juga bisa ditanyakan langsung kepada DPP PDIP, kaÂreÂna itu bukan wewenang saya. PoÂkoknya mekanismenya sudah kiÂta lalui 8 Nopember 2012.
Yang jelas, tidak ada koalisi ini merupakan terobosan partai yang harus dihormati. Kami ini berÂjuang bersama.
Saya kira ini moÂmen perubaÂhan. Ini perlaÂwaÂnan poÂlitik PDI Perjuangan unÂtuk meÂmerangi politik tranÂsakÂsional. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.