Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto: Saya Bergabung Ke Nasdem, Bukan Ingin Menjadi Capres

Senin, 08 Oktober 2012, 08:41 WIB
Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto: Saya Bergabung Ke Nasdem, Bukan Ingin Menjadi Capres
Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto
rmol news logo Pemilu Presiden 2014 masih jauh. Tapi sudah ramai dibicarakan siapa yang layak bertarung. Empat Jenderal diperkirakan bakal bersaing menjadi calon presiden.

Mereka adalah  Letjen (Purn) Pra­bowo Subianto, Bekas Pang­lima TNI Jenderal (Purn) Wiran­to, Menko Polhukam Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Be­kas Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto, dan Ke­pala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.

Menanggapi hal itu, Endriar­tono Sutarto belum menyatakan ke­siapannya menjadi calon pre­siden. Padahal, sejumlah pihak me­nilainya kandidat yang poten­sial.

“Saya terima kasih kalau di­ni­lai sebagai capres 2014 yang po­­tensial. Tapi saat ini saya be­lum bisa bicara banyak. Sebab, Pil­pes-nya masih jauh,” kata En­driartono Sutarto kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Endriartono menyadari untuk maju sebagai capres harus berga­bung dengan salah satu partai po­li­tik sebagai kendaraannya. Na­mun, bergabungnya dengan Par­tai Nasional Demokrat (Nasdem) bukan untuk itu.

“Saya bergabung ke Nasdem ka­rena partai ini mengusung pe­ru­ba­han. Bukan ingin menjadi ca­pres. Saya melihat rakyat saat ini menunggu adanya perubahan. Sa­ya juga melihat apa yang di­inginkan masyarakat itu bisa ter­penuhi,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kalau bukan ingin menjadi ca­pres, kenapa Anda berga­bung ke partai?

Dengan sistem sekarang ini, un­­tuk bisa berbuat sesuatu bagi bangsa harus melalui partai. Dari­pada sekadar teriak-teriak di tengah udara hampa, dan tidak di­dengarkan. Lebih baik saya ma­suk ke partai.

Bukakah bisa berbuat se­suatu untuk bangsa walau ti­dak bergabung ke partai?

Bisa saja. Tetapi karena sistem bangsa seperti ini, idealnya ma­suk ke partai agar bisa berbuat banyak bagi bangsa dan lebih be­manfaat bagi rakyat.

Kalau tidak masuk ke partai, nggak bisa ikut cawe-cawe. De­ngan realitas seperti itu, maka mau nggak mau kalau ingin ber­buat bagi bangsa, maka harus ma­suk ke partai.

Kenapa memilih Nasdem ?

Partai ini menyuarakan peru­bahan. Bergabungnya saya ke partai itu karena ingin melakukan perubahan untuk memenuhi hara­pan atau keinginan masyarakat, yakni kesejahteraan.

Ada yang menilai Pilpres 2014 akan banyak capres ber­latar belakang jenderal, apa An­da siap bertarung?

Sejauh ini saya belum berpikir soal capres. Sebab, waktunya ma­sih lama. Yang menjadi kosen­trasi kami adalah bagaimana bisa bertarung dalam pemilu legislatif.

Apa peran Anda?

Saya memberikan masukan-masukan kepada partai agar be­tul-betul bisa mengaplikasikan ke­inginan masyarakat. Dengan de­mikianlah partai itu akan dise­nangi rakyat. Itu yang saya laku­kan, bukan memikirkan menjadi capres.

Sepertinya Anda masih malu-malu ya?

Sekarang ini saya belum dapat menjawab soal capres itu. Sebab, masih terlalu dini. Kalau saya ka­takan sekarang, itu terlalu cepat. Tergantung dari parpol saja. Kita lihat ke depannya saja seperti apa. Apakah Nasdem betul-betul min­ta saya sebagai calon atau bagai­mana. Saya belum tahu.

Jika Nasdem meminta Anda sebagai capres 2014, Anda siap?

Kalau itu kan bagian dari de­mo­krasi. Sejauh para calon itu me­­menuhi persyaratan, baik di­usung partai maupun dari ga­bungan politik sesuai ketentuan yang ada, kalau sudah menya­ta­kan bersedia berdasarkan Un­dang-Undang Pilpres, tentunya harus siap.

Kalau memang tidak siap, se­baiknya jangan maju. Kalau maju itu harus siap kalah dan menang. Saya igin memberikan pelajaran ba­gi bangsa ini soal demokrasi. Siapa pun harus legowo dan ikhlas dalam menerima kekala­han.

Masa sih Nasdem belum ada pembicaraan dengan Anda soal capres 2014?

Sejauh ini belum ada. Saya baru bertemu beberapa kali pim­pi­nan Nasdem. Saya katakan bah­wa saya punya kesamaan pan­dangan dengan mereka untuk me­la­kukan perubahan di negeri ini. Terutama, dapat mendayaguna­kan masyarakat di tingkat bawah.

Anda yakin masyarakat suka dengan Nasdem?

Meski pun banyak partai po­litik, tapi masyarakat sudah me­lihat perbedaannya, yakni me­men­tingkan kepentingan rakyat, bukan menggerogoti rakyat.

Jangan sekali-kali merugikan rak­yat. Prtai harus memberikan yang terbaik untuk rakyat. Ka­rena itulah saya sepakat untuk berjalan bersama-sama dengan Nasdem.

O ya, masalah apa yang pa­ling berat di negeri ini?

Tentunya soal penegakan hu­kum. Jika hukum sudah benar-be­nar ditegakkan, maka dapat mem­berikan kebaikan dan kesejah­te­raan bagi rakyat. Makanya, pe­negakkan hukum yang menjadi prio­ritas sekarang ini. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA