"Saya tidak bisa menjudgement, itu kan pilihan hidup. Saya rasa itu hanya untuk kepentingan yang berkaitan dengan rasa kurang pas yang dirasakan oleh seseorang selama berpolitik," ucap Taufik saat ditemui di sela-sela kegiatan Pesta Anak Negeri oleh PAN, di restoran Pulau Dua, Jakarta (Selasa, 17/6).
Di tegaskan, seseorang berpolitik adalah panggilan jiwa. Manakala seseorang kemudian mengabdi dan berikhtiar di partai politik, maka itu adalah sebagian dari melakukan jati dirinya sebagai seorang manusia.
Taufik enggan mengira-ngira apa kira-kira yang membuat Sutrisno Bachir kecewa.
"Itu bisa ditanyakan kepada yang bersangkutan," imbuhnya.
Kendati demikian, Taufik mengingatkan, Parpol adalah pilar demokrasi. Parpol itu menjadi tidak baik sepanjang tidak mengartikulasikan kepentingan rakyat. Baik atau buruk sebuah parpol adalah pilihan rakyat.
"Dunia politik penuh dengan kebohongan dan bandit-bandit itu kembali pada diri kita sendiri. Tapi apakah di luar politik sudah tidak ada hal-hal yang lebih nista, itu adalah oknum-oknum," jelasnya.
Taufik mengakui di partai manapun, oknum itu selalu ada. Termasuk dalam partainya.
"PAN bukan partai Malaikat," tandas dia.
[dem]
BERITA TERKAIT: