Merencanakan Dana Pensiun

Oleh: Pandji Harsanto

Jumat, 06 Juli 2012, 08:48 WIB
Sebagai Karyawan banyak fasilitas yang didapatkan dalam hal keuangan, diantaranya adalah dana pensiun dan asuransi kesehatan. Namun pertanyaannya apakah dana pensiun yang didapatkan pada saat pensiun nanti sudah sesuai dengan yang dibutuhkan? Dan apakah fasilitas asuransi kesehatan juga akan didapatkan pada saat Anda pensiun?

Pada kesempatan Kali ini saya akan sedikit berbagi tentang bagaimana mempersiapkan pensiun untuk karyawan, baik yang bekerja di perusahaan swasta atuapun sebagai pegawai negeri. Hal ini yang kadang lupa bagi para karyawan untuk merencanakan kehidupan dan keuangan pada saat pensiun sedini mungkin.

Beberapa alasan penolakan atau menunda merencanakan dana pensiun :

1. Sudah ada uang pensiun dari perusahaan

2. Seorang PNS jadi tidak perlu lagi dana pensiun karena akan mendapat dari Negara

3. Masih muda

4. Masih banyak tanggungan keluarga

5. Belum bisa menabung

6. Banyak anak, pasti akan ada yang menampung bila pensiun.

Apa gunanya mempersiapkan dana pensiun ?

1. Agar tidak menurunkan standard hidup

2. Tidak kesulitan keuangan dikala pensiun

3. Bisa mandiri ketika masa pensiun tiba

4. Tidak menyusahkan anak-anak ataupun keluarga.

5. Mempunyai dana kesehatan untuk biaya pengobatan.

Padahal Jika Anda sadar akan hal ini, akan lebih ringan jika Anda memulai dalam waktu yang lama dibandingkan dengan Anda mempersiapkannya di waktu yang mepet ketika Anda mau memasuki usia pensiun.. Sebaiknya Perencanaan Pensiun adalah dari Anda, oleh Anda dan Untuk Anda. Jangan mengharapkan uang pensiun dengan memelas belas kasihan orang lain, anak ataupun saudara-saudara Anda.

Untuk merencanakan dana pensiun ada beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja), dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja bagi sebagian atau seluruh karyawannya.

2. DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan), dana pensiun yang didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa bagi masyarakat umum,baik karyawan maupun pekerja mandiri.

3. Merencanakan Pensiun Mandiri. Untuk Merencanakan pensiun mandiri investasi yang dapat digunakan antaranya adalah  saham, reksadana dan logam mulia

4.  Membangun Asset Aktif. Untuk membagun asset aktif mereka dapat mengembangkan bisnis yang dimulai dari muda, menyewakan properti dan membeli surat berharga (obligasi) yang dapat memberikan return per tahunnya.

Apabila Anda mau cermat, biasanya uang pensiun yang Anda terima pada saat Anda pensiun nanti tidak lebih dari 25 persen pada saat Anda masih bekerja. Sebenarnya berapa yang Anda butuhkan pada saat pensiun nanti, tanpa memperhitungkan nilai inflasi?

Ternyata dana yang dibutuhkan untuk pensiun kelak tidak sedikit. Sebagai gambaran perhitungannya sebagai berikut jika pada saat pensiun kita membutuhkan biaya 5 juta rupiah per bulan, usia pensiun adalah 55 tahun dan angka harapan hidup secara umum sampai dengan usia 70 tahun, maka kebutuhan pensiun yang dibutuhkan sebelum memperhitungkan inflasi adalah 5 juta X 12 Bulan X (70-55) tahun = 900 juta (dengan nilai saat ini).

Jika Anda memperhitungkan dengan inflasi maka nilainya akan jauh lebih besar lagi.  Saya akan memberikan 2 contoh: Misal saat ini Andi berusia 30 tahun dan akan pensiun 25 tahun kemudian di usia 55 tahun. Bila nilai inflasi riil saat ini 12%, maka 25 tahun lagi 900 juta akan sama dengan 15.300.057.965 (15,3 miliar) .

Sedangkan Budi berusia 35 tahun dan akan pensiun di usia yang sama, maka 20 tahun lagi dengan nilai inflasi riil yang sama 12%, nilai 900 juta akan sama dengan 8.681.663.783,95 (8,6 miliar.


Salah satu cara  untuk mencapai dana pensiun adalah dengan investasi sedini mungkin, sebagai contoh saya akan  menggunakan investasi reksadana saham. Jika return dari reksadana saham secara jangka panjang pertahun rata-rata adalah 25%, Maka  bagi Andi yang berusia 30 tahun untuk mendapatka 15,3 milyar memerlukan investasi sebesar 657.497 (657ribu per bulan), Sedangkan bagi Budi yang berusia 35 tahun untuk mendapatkan 8,6 milyar memerlukan investasi sebesar  1.292.085 (1,2 juta perbulan). Perbedaan waktu 5 tahun sangat signifikan dalam merencanakan dana pensiun.

Terlihat dari Perhitungan bahwa waktu sangat memegang peranan penting dalam membentuk dana yang dibutuhkan untuk membentuk dana pensiun. Mengorbankan kegiatan menabung dan berinvestasi hari ini, Maka bayarannya akan sangat mahal di masa depan.. Jadi rencanakan dana pensiun Anda sedini mungkin, dan mulailah berinvestasi..

Berikut tips yang dapat dilakukan untuk perencanaan pensiun;

Mulai hitung kebutuhan pensiun Anda sedini mungkin. sesegera mungkin Anda memulainya, Anda akan semakin realistis dalam menghitung untuk memenuhi kebutuhan pensiun Anda kelak, dan berapa nilai yang perlu Anda sisihkan tiap bulannya untuk pensiun tersebut. (Menyadari akan kebutuhan dan kemampuan)
    
Untuk Tujuan keuangan Dana Pensiun investasi jangka panjang diatas 5 tahun Anda dapat menggunakan investasi yang agresif seperti reksadana saham dengan kisaran return rata-rata 20%-25% per tahun.
   
Bagi Anda yang baru bekerja kurang dari 10 tahun sebaiknya Anda mempersiapkan untuk membeli asuransi jiwa berjangka (dengan premi murah dan manfaat besar).
   
Bagi Anda yang akan memasuki usia pensiun dan memiliki asset tidak lancar tidak produktif lebih besar dibandingkan asset lancar (kas atau setara kas). ada baiknya untuk mengurangi asset tidak lancar yang membutuhkan biaya maintenance dan pajak yang biayanya cukup besar (Seperti rumah atau tanah yang tidak disewakan, ataupun kendaraan). Anda harus menyadari ketika pensiun kelak penghasilan Anda berkurang dari penghasilan Anda saat ini, dan jika harus membayar pajak PBB, pajak kendaraan bermotor dan maintenance (air,listrik) maka ini akan menjadi beban Anda.
   
Bagi yang akan memasuki usia pensiun cobalah untuk merintis Second Career. Seseorang yang telah memasuki masa pensiun biasanya mempunyai banyak waktu luang, Dengan memanfaatkan keterampilan dan pengalaman selama bekerja kita masih bisa berkarya dengan memanfaatkan ilmu yang kita punya. Banyak profesi yang tidak memerlukan waktu kerja penuh seperti mengajar, konsultan, atau menulis buku/artikel. Mungkin hal ini terlihat remeh namun dengan mempunyai karir kedua, di satu sisi tetap mendapat penghasilan tambahan dan ilmu yang dipunya masih bisa bermanfaat bagi orang lain.

Bagaimana dengan anda? Sudahkan anda mempersiapkan masa hari tua anda?

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA