Pelatih muda Kroasia, Slaven Bilic, seperti dilansir
The Independent, memuji Italia sebagai tim yang sulit diprediksi, bahkan melebihi Spanyol.
"Mereka bisa memainkan bola dengan umpan pendek, terobos dan bahkan counter attack melalui Andrea Pirlo kepada striker. Italia merupakan salah satu unggulan," puji Bilic, Kamis (14/5).
Sementara itu, pelatih Cesare Prandeli balas memuji Kroasia. Bekas pelatih Fiorentina ini menilai negara pecahan Yugoslavia ini, bukanlah lawan yang mudah.
"Kroasia adalah tim yang paling berbahaya, mereka adalah tim yang paling tidak diprediksi. Mereka selalu mengubah skema permainan," tambahnya.
Kroasia sendiri akan tetap mengandalkan Luka Modric sebagai motor serangan. Kroasia pun akan mempertahankan susunan pemain yang sama seperti saat menghajar Irlandia 3-1.
Di lini depan, Nikica Jelavic, striker asal klub Inggris, Everton dan Mario Mandzukic siap untuk memberikan kejutan kepada Gli Azzuri. Italia juga harus mewaspadai crossing dari Darijo Srna yang terkenal dengan umpan lambungnya, karena Mandzukic telah mencatat 2 gol melalui sundulan kepalanya.
Sementara itu, Italia akan kembali mengandalkan striker AC Milan, Antonio Cassano sebagai penyerang utama. Antonio Di Natale yang pada laga perdana melawan Spanyol mencetak gol, akan menjadi pilihan kedua. Pelatih Cesare Prandelli menilai penampilannya di laga sebelumnya, jauh lebih baik daripada Mario Balotelli. Namun demikian, Italia masih belum bisa memainkan Andrea Barzagli. Ia diharapkan segera pulih pada saat Italia kontra Irlandia.
Secara statistik kedua tim cukup berimbang. Kroasia hanya mencatat satu kali kalah dari 6 pertemuan terakhirnya, menang 3 dan 2 kali imbang.
Sementara itu, kubu Gli Azzurri sendiri belum pernah kalah sejak ditangani oleh Cesare Prandeli dan ia memainkan Antonio Cassano, dalam 11 laga bersama Cassano, Prandeli mencatat 8 kemenangan dan 3 kali imbang.
[arp]
BERITA TERKAIT: