RMOL. Seniman dan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet mengaku tidak rugi secara materi dengan gagalnya konser Lady Gaga di Jakarta. Karena dia tidak membeli tiket.
“Saya juga tidak kenal Lady Gaga. Tapi sedih konsernya gaÂgal. Sebab, kebebasan berekspreÂsi belum terjadi di negeri ini. Jangan sampai terjadi pencekalan semacam ini lagi,†ujar Ratna SaÂrumpaet kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui sebelumnya, kuasa hukum promotor Big Daddy Entertainment, Minola Sebayang mengatakan, pihak maÂnajemen Gaga meminta konser dibatalkan. Sebab, faktor keamaÂnan tidak terjamin.
“Kalau alasan sangat compliÂcated, pihak manajemen Lady Gaga mempertimbangkan konÂdisi di sini menit ke menit. DeÂngan adanya ancaman-ancaman yang membahayakan bila konser itu diselenggarakan,†kata Minola Sebayang.
Ratna Sarumpaet selanjutnya mengatakan, meski mendukung konser Lady Gaga, tapi tidak memÂbeli tiket konser tersebut. Sebab, dirinya tidak muda lagi.
“Yang menjadi konsen saya adalah kebebasan berekspresi. MaÂsyarakat Indonesia khususÂnya kalangan remaja memang berhak untuk bisa menikmati satu pentas semacam ini. Negara kita ini kan negara demokrasi,†katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Saya rasa polisi itu harus tahu tugasnya, yaitu menjaga masyaÂraÂkat. Menjaga itu punya arti banyak. Bisa menjaga kelaÂkuan-kelakuan yang liar yang lepas dari Undang-Undang dan UUD 1945.
Polisi itu seharusnya bisa leÂbih tegas.
Kenapa Anda bilang seperti itu?
Kalau sikap polisi tegas, tentu konser jadi dilaksanakan di sini.
Makanya kelompok-kelompok yang menentang konser Lady Gaga merasa di atas angin. Kalau kondisi ini terus dibiarkan, tentu bisa berbahaya.
Maksudnya?
Masalah ini kan sudah jelas-jelas menunjukkan kalau polisi ditelanjangi habis. Harusnya muÂlai bersikap dong. Yang paling penting, dari peristiwa ini, kita bisa membicarakan kelompok-kelompok yang menentang Lady Gaga. Pemerintah seharusnya bisa bersikap semestinya.
Tapi ada yang menilai konser Lady Gaga ini bisa merusak moÂral, tanggapan Anda?
Itu kan opini dari orang yang tidak setuju. Kalau tidak setuju dengan konser Lady Gaga. Ya jangan ikut menonton konser Lady Gaga dong.
Saya pun bisa membikin peraÂtuÂran di rumah saya. Tetapi kan peÂraturan yang saya buat ini nggak mungkin dipaksakan keÂpada seluruh kampung harus patuh sama peraturan itu. Nggak bisa begitu dong.
Batalnya konser Lady Gaga diÂnilai kemunduran bangsa?
Saya tidak begitu tahu soal itu. Setahu saya Lady Gaga ini munÂdur karena adanya tekanan dan hujatan yang sudah keterlaluan.
Anda menyesalkan mengenai hal ini?
Seharusnya ada dialog antara pihak promotor deÂngan kepoliÂsian dan OrÂmas. SeÂperÂti pakaian yang akan diÂgunakan Lady Gaga di pangÂgung harus soÂpan. Kan bisa diÂdiaÂlogkan.
Apakah ini meÂnunÂjukÂkan keÂgaÂgalan deÂmoÂkrasi?
Buat saya, ini menyeÂdihkan. Sebab, sudah bisa diindiÂkasiÂkan gagalÂnya demokrasi. Ini sangat menÂcoreng Indonesia. Citra bangsa yang dikenal ramah menÂjadi punah. Sebagai negara yang ramah, seharusnya mampu menÂjamu tamu dengan sebaik-baiknya.
Bagaimana agar ke depan keÂjadian ini tidak terulang lagi?
Semuanya harus memiliki kesadaran sebagai bangsa yang mempunyai dasar negara. SeÂbentar lagi ada Hari Pancasila, saya rasa harus bisa memaknai artinya.
Ke depan bangsa ini harus memÂpunyai kemajuan yang berarti dan bermanfaat bagi maÂsyarakat. Negara kita ini adalah negara demokrasi dan ramah terhadap siapa pun. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.