Terakhir, nama mantan Wapres Jusuf Kalla dipolemikkan di kalangan petinggi Demokrat sendiri. Tapi, mengingat adu popularitas yang kental kala SBY-JK memimpin kabinet 2004-2009, hingga lelucon seputar "matahari kembar" sampai "JK The Real President' pun lahir, pencalonan JK dari Demokrat untuk 2014 dianggap hal mustahil.
Politisi senior Zaenal Maarif membagi analisa soal siapa calon kuat kandidat presiden dari Demokrat yang direstui SBY. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI), sebut Zaenal, adalah Capres Demokrat yang sedang "disembunyikan" di Amerika Serikat.
"Penetapan Wapres 2009 awalnya bukan pilihan SBY. Karena ada beberapa kejadian yang kurang mengenakkan, tidak rapi dalam persoalan keuangan, gagal-lah Sri (Sri Mulyani) menjadi Wapres," ungkap mantan pimpinan DPR ini kepada
Rakyat Merdeka Online, Jumat (4/5).
Lanjut dia, figur Sri Mulyani Indrawati yang tersangkut mega-skandal Bank Century akhirnya "dititipkan" ke Bank Dunia yang berkantor di Washington DC untuk misi "penyelamatan". Namun oleh pihak Istana dan beberapa komponen yang berpengaruh, managing director Bank Dunia itu tetap menjadi aktor utama untuk dicapreskan pada 2014. Selain itu, tentu saja figur besan SBY sendiri, Hatta Rajasa, yang diduga kuat bakal disandingkan dengan SMI.
Zaenal mengungkapkan lagi, untuk pemenuhan syarat formalnya, dengan segala upaya Partai SRI (Serikat Rakyat Indonesia) tetap berjuang ikut Pemilu 2014. Terbaca jelas bahwa partai pengusung utama SMI adalah Demokrat, PAN dan SRI.
"Akhir 2012, Sri Mulyani akan mulai beraktivitas di Indonesia, diharapkan langkahnya menjadi daya tarik dalam Pilpres 2014 dan meskipun SBY tidak lagi menjadi Presiden tapi semua masih dalam kendali SBY," tandasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: