Pulau Tidung pada awalnya adalah tempat tidur, peristirahatan, dan sekaligus tempat persembunyian para perompak. Hal itu bersumber cerita dari para leluhur masyarakat yang tinggal di kawasan, yang masuk dalam wilayah administrasi Kepulauan Seribu tersebut.
Begitu penjelasan salah seorang penduduk Pulau Tidung yang dituakan, Haji Rachmad Syamsuddin, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online (Minggu, 29/4).
Namun dua tahun belakangan ini, beredar kabar bahwa Pulau Tidung pada awalnya ditempati Suku Tidung, yang berasal dari Kalimantan Timur. Hal itu berdasarkan pengakuan warga Malinau, Kalimantan Timur.
"Menurut versi cerita mereka, dulu ada orang Kalimantan yang jalan-jalan ke Jakarta dan menemukan tempat ini dan makamnya ada disini. Yang mereka yakini sebagai makam Haji Midun yang dimakamkan di Pulau Tidung," papar Rachmad.
Diakuinya, di Pulau Tidung, terdapat makam tua. Diduga makam itu adalah makam Haji Midun, yang diyakini warga Kalimantan Timur sebagai sesepuh turun temurun masyarakat Malinau.
"Sebanyak sepuluh orang masyarakat Malinau sempat datang kesini dan mengaitkan Pulau Tidung dengan makam Haji Midun. Mereka pun memindahkan makam beliau," terangnya.
Tapi masyarakat Malinau belum menunjukkan bukti yang kuat bahwa para leluhur mereka yang pertama kali menemukan pulau tersebut. Bukti yang mereka punya saat ini, lanjutnya, hanya makam Haji Midun yang dikaitkan dengan masyarakat Malinau.
"Mengenai keberadaan cerita Haji Midun, kami warga disini juga tidak begitu paham. Dengan adanya temuan dari masyarakat Manilau, masyarakat di sini menghargai temuan tersebut dan tentu saja tidak langsung percaya begitu saja, harus disertai dengan data-data yang kuat," jelas Rachmad.
Menurut pria berusia 70 tahun itu, orang tua mereka tidak pernah menceritakan mengenai keberadaan sosok Haji Midun. Karena itu, mereka tetap meyakini bahwa Pulau Tidung adalah tempat peristirahatan perompak.
"Jadi masyarakat di sini hanya tahu sejarah Pulau Tidung yang digunakan oleh para perombak untuk tempat berlindung. Dari data yang saya lihat, di pulau Babi disana, memang ada labuhan bajak laut," sambung pria sepuh yang pernah lama menjadi lurah ini. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: