WAWANCARA

Ansyaad Mbai: Enam Teroris Yang Ditangkap Terlibat Penem­bakan Di Aceh

Rabu, 14 Maret 2012, 09:03 WIB
Ansyaad Mbai: Enam Teroris Yang Ditangkap Terlibat Penem­bakan Di Aceh
Ansyaad Mbai

RMOL. “Kami sekarang ini fokus mem­berantas terorisme di Aceh. Walau begitu di daerah lain juga tetap kami pantau,’’ kata Kepala BNPT, Ansyaad Mbai, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Pihaknya bekerja sama dengan Datasemen Khusus 88 Antiteror dan Polda Aceh untuk menang­kap enam orang yang terlibat terorisme.

“Enam orang ini terlibat kasus penembakan di Aceh selama ini,” katanya.

Seperti diketahui, Sabtu (10/3) pukul 02.30 pagi telah ditangkap enam orang di Jalan Raya Desa Long Aceh Besar dalam perja­lanan dari Aceh Besar ke Aceh Barat.

Barang bukti yang berhasil disita di antaranya bom rakitan yang siap diledakkan, empat tabung besi berukuran 50x15 cm, 5 gulungan kabel sekitar 60 meter, 6 buah bohlam kecil, dan 1 unit mobil.

 Ansyaad Mbai selanjutnya mengatakan, saat ini kasus ter­sebut sedang ditangani tim gabu­ngan. Tentunya diselidiki siapa saja terlibat teroris di Aceh.

Berikut kutipan selengkapnya:

    

Apa sudah akurat enam orang itu ada kaitannya de­ngan penembakan di Aceh?

Ya. Memang orang-orang ini ada kaitannya dengan aksi teror, seperti kasus penembakan yang terjadi di Aceh selama ini.


Ada berapa orang lagi yang terindikasi teroris di Aceh se­lain enam orang tersebut?

Kami be­lum me­nge­tahui ada berapa. Tapi yang pasti ma­sih ada bebe­rapa orang lagi yang se­dang di­selidiki. Kami me­mang fokus untuk mem­be­rantas te­rorisme agar ma­syarakat me­rasa aman dan nyaman.

   

Target selanjutnya siapa?

Tentunya menuntaskan jari­ngan mereka di sana. Sebab, me­mang belum tertangkap semua­nya, sehingga kami terus me­lakukan upaya-upaya agar ter­tangkap. Apalagi senjatanya kan belum disita.

   

Kenapa belum disita?

Kan kami sedang melakukan penyelidikan terus, secara ber­tahap. Yang pasti kita kerja keras untuk menuntaskan teroris di negeri ini.

Apakah ada indikasi teroris­me selain di Aceh?

Kalau indikasi di daerah lain, potensi itu tentunya masih ada di beberapa daerah. Seperti di wila­yah-wilayah konflik. Itu sangat potensial. Kami bukan hanya melakukan penyelidikan dan penangkapan di Provinsi Aceh saja. Tapi juga di beberapa daerah lainnya.


Enam orang yang ditangkap di Aceh itu, apakah ada hubu­ngan dengan internasional?

Biasanya teroris ini ada hu­bungannya dengan internasional. Tapi kalau yang di Aceh ini se­pertinya tidak, sepertinya di ling­kup sana saja. Walau begitu, kami terus menyelidiki.


Terorisme selalu ada, apa stra­tegi BNPT agar bisa ditang­kap semua pelaku teror?

Dalam hal penangkapan, ini tidak terlalu sulit. Sebab, sampai hari ini semua serangan bom bisa terungkap dan pelakunya ter­tangkap. Pihak internasional mengapresiasi tindakan kita da­lam menangani paham radikal dengan penegakan hukum yang kuat. Tidak menggunakan tinda­kan fisik berlebihan. Selama ini kami tidak menggunakan perang yang merupakan pelanggaran HAM berat.


Bukankah perlu ketegasan?

Betul.

Usaha menetralisir radikalisme perlu ada ketegasan. Tapi tidak bisa dilakukan dengan pende­katan kekerasan fisik. Penang­kapannya harus ada dasar hu­kumnya. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA