WAWANCARA

Wiranto: Saya Minta Mereka Mendalami Apa Saja Indikator Kudeta...­­­

Jumat, 09 Maret 2012, 09:54 WIB
Wiranto: Saya Minta Mereka Mendalami Apa Saja Indikator Kudeta...­­­
Wiranto

RMOL. Bekas Menhan/Panglima TNI Wiranto mengatakan, purnawirawan TNI di Partai Demokrat perlu diminta pendapatnya sebelum menuduh seseorang melakukan kudeta.

“Jangan terlalu mudah me­lem­parkan hal-hal yang  dapat di­tafsirkan sebagai bagian dari ku­deta atau makar,’’ tegas Wi­ranto kepada Rakyat Merdeka, ke­marin.

Menurut Ketua Umum Partai Hanura itu, tudingan bahwa diri­nya di balik demo untuk menen­tang kenaikan harga BBM untuk menggu­ling­kan SBY, itu tidak berdasar.

“Saya minta mereka menda­lami betul apa saja indikator ku­deta, makar, dan track record saya selama ini,” kata Wiranto.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa Anda berada di balik aksi demo menentang rencana ke­naikan harga BBM?

Lho, saya ini kan ketua umum partai politik yang memiliki legi­timasi konstitusional, bukan ketua LSM atau Ormas. Partai Hanura yang saya pimpin telah memiliki instrumen di lembaga legislatif.  

Penyikapan partai terhadap ke­bijakan pemerintah selalu disalur­kan lewat mekanisme hu­bungan eksekutif-legislatif. Bu­kan jalur lainnya. Kami ber­main bersih. Jangan sembarangan me­nuduh macam-macam.

 

Apa benar tidak ada kaitan­nya dengan Anda?

Kalau sekarang demo menen­tang kenaikan BBM marak di mana-mana, bukan karena ins­truksi saya. Tapi ada kesamaan pe­nyikapan saja. Saat ini rak­yat sudah semakin cerdas menilai kebijakan pemerintah. 

Ingat, nama partai kami adalah Hati Nurani Rakyat kalau ada ade­gium; suara rakyat suara Tuhan, maka di Partai Hanura juga punya slogan; suara rakyat suara Hanura.


Yakin menyuarakan aspirasi rakyat?

Memang harus begitu. Artinya partai ini harus mampu menyerap aspirasi rakyat guna mengaktuali­sa­sikan kerja politik kami.


Anda juga dituding terlibat in­trik politik dalam kasus wisma atlet dengan terdakwa Naza­ruddin, apa benar begitu?

Wah, hebat sekali Partai Ha­nura bisa mengendalikan seorang ter­sangka kasus korupsi kelas ka­kap. Kalau bisa mengen­dali­kan, kenapa tidak sekalian saja pada saat korupsi ikut mengen­dalikan supaya dapat bagian, ha-ha- ha.

Saya kira ini pemikiran yang sangat naif. Hanya mencoba mengkait-kaitkan salah satu pe­ngacara Nazaruddin, yakni Elza Syarief yang memang salah satu Ketua Partai Ha­nura. Kemudian seakan-akan semua itu merupa­kan hasil rekayasa Partai Hanura agar bisa me­ngon­trol se­mua pernya­taan Na­za­ruddin yang cenderung membe­ratkan Partai Demo­krat. Itu tidak benar sama sekali. 

Masalah pokoknya, Naza­ruddin ter­libat tindak pidana ko­rupsi. Bukan masalah siapa pe­ngacaranya. Elza Syarief men­jadi pengacara Na­zaruddin bu­kan misi par­tai. Elza me­la­kukan itu karena pro­fesi­nya yang su­dah di­teku­ni­nya ber­tahun-tahun. Naza­ruddin me­milih Elza karena ke­perca­yaan, tidak ada paksaan.


Apa Anda merasa dirugikan dengan pernyataan-pernyataan tersebut?

Tidak. Saya nggak perlu repot menanggapi per­nyataan yang tidak jelas dan asal-asalan se­perti itu. Kita lihat saja nanti apa yang akan ter­jadi. Saya tidak ingin terjebak pada isu baru yang justru akan me­neng­ge­lamkan ka­sus-kasus be­sar yang belum ter­­se­le­sai­kan dengan tuntas, se­perti kasus Bank Cen­tury, mafia pajak dan Nazaruddin.


Bagaimana kader Hanura menyikapi hal ini?

Saya minta para kader tetap tenang, walaupun saya tahu me­reka sangat ge­ram. Saya menga­jak me­reka bersikap de­wasa. Tidak per­lu emosional. Bah­kan saya minta tidak berle­bi­han me­nang­ga­pinya.


Apa Anda setuju dengan ren­cana kenaikan harga BBM?

Kan sudah sangat gamblang sikap Partai Hanura. Kami tetap konsisten. Kalau kebijakan itu mendatangkan kemaslahatan bagi rakyat akan kami dukung. Tapi kalau tidak, pasti kami tentang.

Makanya Hanura selalu ber­hadapan dengan kebijakan peme­rintah. Itu resiko dari sikap politik Hanura. Kami tahu bahwa peme­rintah kesulitan mempertahankan APBN pada saat harga minyak dunia naik drastis. Maka, perlu mencari upaya untuk mendapat­kan tambahan pendapatan. Kami setuju pemikiran seperti itu.


Kenapa menentang?

Kami tidak setuju pemerintah yang selalu mengambil cara ter­mudah dan tercepat yaitu me­naik­kan harga BBM dengan merujuk pengalaman sebelumnya yang memberatkan kehidupan rakyat.

Harga-harga kebutuhan pokok rakyat akan naik dengan nggak terkontrol. Bantuan langsung tunai untuk membantu mereka  secara teknis banyak masalah juga. Tidak dapat menolong da­lam jangka panjang.  


Anda menilai pemerintah ti­dak maksimal?

Bukan tidak maksimal. Tapi kami merasa pemerintah belum maksimal mencari alternatif lain yang tidak terlalu berisiko terha­dap kehidupan rakyat. 


Kenapa Anda selalu bersebe­ra­ngan de­ngan pemerintah?

Ini bukan masalah saya pribadi ya. Lebih tepat posisi partai yang saya pimpin memang kerap kali berseberangan dengan peme­rin­tah. Saya rasa semua sudah tahu, Hanura bukan bagian parpol pen­dukung pemerintah.

Hanura menempatkan posisi yang benar-benar mewakili hak politik rakyat serta akan memper­tanggungjawabkan sepak ter­jang partai kepada rakyat. Ha­nura tidak ingin tersandera dan bulat-bulat menjadi bagian dari kekuatan yang mendukung ke­bijakan pemerintah secara mem­babi buta. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA