RMOL. Bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak ambil pusing dengan pernyataan pengurus Partai Golkar bahwa dirinya tidak mau menjadi capres 2014.
â€Terserah orang berpendapat apa saja. Saya hanya heran saja, dari mana tahu saya nggak mau jadi capres,’’ kata Jusuf Kalla (JK) kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diberitakan sebelumÂnya, petinggi Partai Golkar tidak meÂyakini, Jusuf Kalla akan maju menjadi capres 2014. “Pak JK perÂnah bicara dengan beberapa teman di Partai Golkar bahwa beliau nggak ada rencana menjadi capres 2014,†kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Sharif CiÂcip Sutardjo.
JK selanjutnya mengaÂtaÂkan, dirinya tidak mau mencampuri maÂsalah internal Partai Golkar meskipun dirinya pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
“Sekarang saya bukan penguÂrus lagi. Saat ini tergantung dari keÂbijakan Partai Golkar soal caÂpres,†paparnya.
Apa Partai Golkar takut AnÂda menjadi Capres 2014?
Saya tidak tahu. Lebih baik tanyakan langsung saja ke peÂngurus Partai Golkar. Saya tidak mau mencampuri masalah interÂnal Partai Golkar.
Bukankah Anda sering berÂteÂmu Aburizal Bakrie?
Sebagai kawan, saya sering berÂbicara dengan beliau. Tapi bukan soal capres. Yang kita bicarakan soal kemajuan Partai Golkar, mengenai HAM, dan ekonomi bangsa ini. Itu saja.
Apa mungkin Partai Golkar mencalonkan Anda?
Saya tidak tahu. Saya rasa tidak perlu berandai-andai. Karena hal itu menyangkut internal Partai Golkar. Maka pengurus yang harus menjelaskannya.
Tetapi yang saya tahu dan seÂring saya baca, capres dari Golkar ini berdasarkan hasil survei. Kita tunggu saja.
Saya percaya dengan komitÂmen Partai Golkar bahwa capres akan diatur internal berdasarkan hasil survei.
Apakah sudah ada penÂdeÂkatan yang dilakukan PPP terÂhadap Anda?
Belum ada. Saya kira belum wakÂtunya saat ini. Kan parpol lagi pada sibuk mengurus pilkada dan lainnya.
Masyarakat masih banyak menginginkan Anda maju jadi capres lagi, tanggapannya?
Saya berterima kasih atas doÂrongan masyarakat. Tapi kita lihat nanti saja. Dorongan dan keÂperÂcayaan masyarakat ini sangat saya hargai. Tapi menjadi capres itu harus memenuhi beberapa syarat.
Tapi Anda siap maju kan?
Kita lihat perkembangannya saja. Bukan soal siap atau tidak siaÂp. Tapi kalau masyarakat meÂminta, ya tentunya kita ikuti maÂsyaÂrakat saja. Sebab, masyarakat yang menentukan.
Jika masyarakat meminta, tenÂtu saya harus siap. Sebab, ini demi untuk kebaikan negara. SeÂlama bermanfaat bagi bangsa, harus siap apa saja. Begitu juga beÂkerja untuk Palang Merah InÂdonesia (PMI), saya jalankan saja. PMI itu soal keikhlasan dan pengabdian. Tidak ada urusannya dengan pemilu atau politik.
Mengenai usia tidak menjadi halangan ?
Secara formal ada di UUD 1945 mengenai pemilihan presiÂÂden yakni minimum usia 35 tahun. Berapa pun usianya kalau di atas 35 tahun, boleh-boleh saja, asal masih sehat.
Syarat paling utama itu keÂmamÂpuan sebagai presiden, bukanlah mengenai usia. Banyak yang muda tapi kurang mampu. Banyak yang tua kurang mampu juga. Presiden hanya satu, sehingga jaÂngan dicoba-coba.
Maksudnya?
Kalau menteri itu salah atau keliru bisa diganti. Sedangkan kaÂlau presiden itu salah pilih, maka selama lima tahun menjadi maÂsalah. Maka dibutuhkan yang betul-betul mampu memimpin dan berkualitas.
Saat ini sudah banyak berÂmunculan nama-nama menjadi capres, komentar Anda?
Itu sah-sah saja. Semua partai yang memenuhi syarat porsi hingÂga 20 persen bisa menÂcaÂlonkan. Siapa saja boleh menÂcaÂlonkan. Tapi kalau partainya keÂcil, susah juga kan jika tanpa kerÂja sama. Makanya masih baÂnyak maÂsalah di negara ini.
Anda siap menyelesaikan maÂsalah-masalah itu?
Dibutuhkan kemampuan preÂsiden untuk menyelesaikan maÂsalah itu. Makanya Calon preÂsiden itu sebaiknya dilihat track record-nya. Bukan hanya janji-janji saja. Tapi tidak dilakÂsaÂnaÂkan.
Semua orang bisa membuat janji. Seribu janji pun bisa. Tapi bagaiÂmana melaksanakannya. Makanya keÂmampuan presiden yang paling utama untuk meÂnyelesaikan banyak masalah terÂsebut. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: