RMOL. Jafar Hafsah enggan mengomentari soal isu pencopotan dirinya dari jabatan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR. Biarlah isu itu beredar apa adanya. Terserah orang beropini apa saja.
“Saya tidak mau mengomentari soal isu pergantian itu,’’ kata Jafar Hafsah kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Senin (5/3).
Seperti diketahui, belakangan ini santer kabarnya pimpinan Partai Demokrat segera mengÂganti Jafar Hafsah dari jabatan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR. Namun saat dikonfirmasi kepada kepada orang-orang Partai Demokrat belum ada yang memastikan kapan pergantian dilaksanakan.
Jafar Hafsah selanjutnya meÂngaÂtakan, kalau isu itu dikoÂmenÂtari, tentu bisa menjadi bola liar yang bisa menimbulkan tafsiran macam-macam.
“Masa saya mengomentari soal isu pergantian jabatan itu. Kalau saya menjawab bisa menÂjadi berkembang panjang. BiarÂlah orang beropini apa saja,’’ katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Ini kan menyangkut diri Anda, kenapa tidak dikomenÂtari?
Kalau saya menjawab pertaÂnyaan Anda, nanti kesannya saya membela diri saya. Makanya leÂbih baik saya bungkam.
Saya belum mau berbicara soal itu ya. Kalau saya menjelaskan itu, nggak enak.
Kurang enak kalau membicaraÂkan hal ini. Kalau orang mengoÂmentari boleh-boleh saja. Kan nggak enak kalau saya mengoÂmentarinya. Kan sudah sudah mengomentari, masa saya ikut mengomentari. Biarkan sajalah.
Untuk mengklarifikasi maÂsaÂlah itu, bukannya lebih baik bila langsung dari Anda?
Saya tidak dalam posisi untuk menjawab hal itu. Kalau saya menjelaskan nanti jadinya tidak enak. Biar orang saja yang berÂbicara ya. Jangan dipaksa terus.
Nggak enak di mana?
Kalau saya jawab pertanyaan itu, orang bisa marah. Orang tidak ingin saya berpolemik seperti itu. Nanti saya di sindir-sindir.
Kalau Anda tidak mau mengoÂÂmentari itu, bagaimana kalau calon presiden dari Partai DemoÂkrat, siapa yang dielus-elus?
Partai terus menerus untuk memÂpersiapkan hal ini dari lini terbawah hingga terdepan. Kami juga mengawal program-program pro rakyat yang konkrit dari Partai Demokrat. Ujung-ujung tombak fraksi juga turun terus menerus ke daerah pemilihan dan konstituen-konstituennya.
Siapa yang dipersiapkan dan kapan diumumkan kepada puÂblik?
Sekarang belum, nanti akan di launching tahun 2013.
Apa belum ada yang terlihat calon menonjol untuk dijagoÂkan?
Belum. Partai Demokrat belum memikirkan itu.
Apa mungkin calonnya dari luar Partai Demokrat?
Itu juga memungkinkan. Tapi kader-kader terbaik Partai DemoÂkrat juga banyak. Tentu nanti akan dilihat siapa yang pantas dicalonkan.
Kalau penentuan calon presiÂden dari Partai Demokrat taÂhun 2013, apa cukup setahun soÂsialiÂsasi calon tersebut kepada maÂsyaÂÂrakat?
Cukup. Calon yang dipilih nantinya kan sudah popular, buÂkan dari nol. Pasti orang popular lah yang dijagokan. Ini bibit unggul dari Partai Demokrat.
O ya, bagaimana dengan renÂcana pemerintah menaikkan harga BBM?
Kami mendukung kebijakan ini. Sebab, langkah itu untuk mengurangi subsidi demi kebaiÂkan negara.
Apa tidak takut nanti memÂbuat pemerintahan SBY tidak popular?
Tidak. Hal itu tidak akan memÂbuat pemerintah SBY tidak poÂpular. Buktinya, pernah juga diÂnaikÂkan harga BBM, ini bisa dimengerti masyarakat. Sekarang pun begitu. Kita tidak bisa memÂbendung harga minyak internaÂsional. KaÂlau harga internasional turun, tentu harga akan diÂturunÂkan juga.
Bagaimana kalau masyaraÂkat tidak bisa menerima karena keÂnaikan itu akan membuat rakÂyat semakin sengsara?
Dengan sosialisasi yang cukup, Insya Allah saya yakin masyaÂraÂkat dapat menerima kebijakan terÂsebut. Tetapi sosialisasi itu harus dilakukan dengan baik oleh pemerintah.
Tentunya tidak akan ada demo jika diberikan penjelasan dengan baik. Jika pun ada, demonya baik-baik, tidak anarkis. Kalau diÂÂberikan penjelasan sebaik mungÂkin, masyarakat pasti meÂngerti. Apalagi yang demo terÂsebut adalah aktivis-aktivis yang rasional. Mengerti bahwa keÂnaiÂkan itu pengurangan subÂsidi, buÂkan kenaikan untuk menÂdaÂpatkan keuntungan lebih besar.
Sejumlah fraksi di DPR maÂsih menolak, apa langkah FrakÂsi Partai Demokrat?
Ya kami beri penjelasan. Mereka dilobi, pasti memahami kebijakan pemerintah ini untuk menyelamatkan ekonomi negara.
Yakin DPR bisa satu suara?
Insya Allah satu suara. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: