Mahasiswa Papua Curhat ke Ketum Pemuda Muhammadiyah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 27 Februari 2012, 09:43 WIB
Mahasiswa Papua Curhat ke Ketum Pemuda Muhammadiyah
Saleh Daulay (ketiga dari kiri berkaca mata) bersama mahasiswa Papua
rmol news logo Sebanyak 150 mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Jayapura, akhir pekan lalu, menyampaikan keluhan yang mereka alami kepada Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay saat berdialog dengan tema "Transformasi Pendidikan untuk Menata Masa depan Papua," di Papua akhir pekan lalu. 150 mahasiswa itu merupakan asli warga Papua.

Para mahasiswa itu menyampaikan ketidakadilan pengembangan kualitas dan sarana prasarana pendidikan di Papua. Mereka juga menuntut agar dana pendidikan di daerah tersebut dapat ditingkatkan hingga 40 persen dari alokasi pendidikan yang ada.

"Saya cukup terharu mendengar kisah langsung dari para mahasiswa Papua ini. Ternyata, minat mereka untuk meraih pendidikan tinggi cukup baik," ungkap Saleh.

Para mahasiswa itu datang dari berbagai pelosok Papua untuk belajar di Jayapura. Sebagian besar di antara mereka mencari biaya pendidikan sendiri dengan bekerja setelah selesai waktu kuliah.

"Di antara mereka ada yang bekerja sebagai tukang parkir, pramusaji, dagang, dan lain-lain. Bahkan, di antara mereka banyak yang tidak mengharapkan kiriman uang dari orang tuanya," tambah Saleh.

Dalam pengamatan Saleh, mahasiswa Papua juga termasuk mahasiswa-mahasiswa cerdas. Pertanyaan-pertanyaan dan komentar-komentar yang mereka sampaikan sangat berbobot.

"Dapat dipastikan bahwa mereka sangat memahami betul berbagai persoalan nasional dan kebangsaan yang ada. Artinya, potensi pengembangan pendidikan di Papua betul-betul sangat diperlukan," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA