PBB Gagal Jaga Perdamaian di Suriah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 15 Februari 2012, 17:23 WIB
PBB Gagal Jaga Perdamaian di Suriah
hery sucipto/ist
RMOL. Aksi kekerasan yang terus berlanjut di Suriah harus segera diakhiri. Bila tidak, akan lebih banyak lagi nyawa tak berdosa melayang dan menambah suram masa depan negeri itu.

Demikian disampaikan pengamat timur tengah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Hery Sucipto, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 15/2).

"Pihak yang paling berhak dan otoritatif dapat menghentikan kekerasan di Suriah adalah PBB. Sayangnya, PBB juga gagal memainkan perannya sebagai penjaga perdamaian," jelas Hery.

Menurutnya, kegagalan DK-PBB yang memberi sanksi Suriah melalui resolusinya beberapa waktu lalu, akibat kepentingan anggota DK PBB yang berbeda, terutama Rusia dan China, yang mendukung Suriah. Kedua negara itu memveto rancangan resolusi tersebut.

Seharusnya, lanjut Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Dunia Islam (PKTTDI) FISIP-UMJ ini, kepentingan yang lebih besar didahulukan untuk mencegah lebih banyak lagi jatuh korban. Hingga kini, korban tewas mencapai lebih 5000 orang.

Ia menambahkan, kegagalan PBB di Suriah harus menjadi instropeksi, terutama oleh AS dan Barat, yang selama ini mendominasi kebijakan PBB. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA