RMOL. Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bathoegana mengakui pernah bertemu dengan Nazaruddin dan Mindo Rosalina Manulang di sebuah hotel di Jakarta.
“Saya datang karena diundang Nazar untuk makan siang. Tapi saya tidak kenal perempuan yang ada di ruang makan itu bernama Rosa,†ujar Sutan Bathoegana, kepada Rakyat Merdeka, Rabu (18/1).
Seperti diberitakan, terpidana kasus suap wisma atlet SEA Games, Mindo Rosalina ManuÂlang, dalam persidangan di PeÂngadilan Tipikor, Senin (16/1), mengungkapkan adanya perteÂmuan antara dirinya, NaÂzaÂruddin, Sutan Bathoegana dan bos PT Adhi Karya di kantor Nazaruddin di Casablanbca. NaÂmun Rosa tiÂdak tahu secara terÂperinci keÂterlibatan Sutan BaÂthoegana dalam proyek WisÂma Atlet SEA Games.
Sutan Bathoegana selanjutÂnya mengatakan, saat dia daÂtang, sudah banyak orang di sana yang dianggapnya teman Nazaruddin.
“Setelah makan, saya berÂcanÂda dengan Nazar. Tidak memÂbicaraÂkan proyek yang selama ini diÂsangkakan pada saya,†ungkap anggota Komisi VII DPR itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kalau tidak ada yang dibiÂcaraÂkan, kenapa Anda diÂajak makan?
Saya ini sering diÂajak makan oleh Nazar. Suatu siang saya diundang makan di rumah makan Jepang di seÂbuah hotel. Setelah acara di DPR, saya meÂluncur ke sana. Sebab, Nazar bilang kalau saya belum makan, saya diminta ke sana.
Ketika saya maÂsuk sudah banyak orang. Saya ingat hanya Rosa karena dia peÂremÂpuan satu-satunya di sana. Makanan suÂdah diÂsiapkan ketika saya datang. Setelah maÂkan saya berÂcanda dengan Nazar. Saya ngobrol biasa, lalu pulang.
Kan mereka sudah datang terlebih dulu. Ketika saya daÂtang, sepertinya mereka sudah selesai mengobrol. Mereka sudah duluan di sana, mungkin mereka ada rapat sendiri tapi saya tidak mau tahu. Saat saya datang, kami tidak membicaraÂkan masalah proyek. Hanya bercanda.
Tapi saya bersyukur Nazar tiÂdak memperkenalkan saya. Karena kalau diperkenalkan lalu diceritakan berbagai hal sebelum saya datang, bisa saja nanti saya jadi saksi.
Bukannya ada bos PT Adhi Karya juga?
Saya tidak tahu. Saya hanya ingat Rosa, karena dia perempuan satu-satunya. Yang lain bentuk mukanya seperti apa, saya tidak mengerti. Pertemuan itu agenda Nazar, Rosa dan teman-temanÂnya, bukan agenda saya.
Tapi nama Anda disebut Rosa?
Saya sudah berÂtemu dengan peÂngacara Rosa, M Iskandar, di bebeÂrapa stasiun TV. Dia mengaÂtakan pada saya, bahwa Rosa tida ada uruÂsan dengan saya. PerÂnyataan Rosa itu hanya mengÂingatÂkan saja ada pertemuan, dan ada saya di sana tapi sifatnya tidak ada urusan saya dalam proyek itu.
Sejauhmana keÂdekatan Anda dengan Nazar?
Sejak kami mendukung Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, kami lebih akrab. Saya ini kan akrab dengan banyak orang.
Sering membicarakan masaÂlah proyek dengan Nazar dong?
Oh, nggak ada itu. Saya ini kan cepat akrab dengan siapa saja. Saya kenal dia ketika di Partai Demokrat. Bertemu lalu menjadi kawan.
Apa siap diperiksa KPK?
Saya sebagai warga negara yang baik, untuk kepentingan bangsa dan negara harus siap memberikan kesaksian. Di Partai Demokrat kan disuruh apabila ada kader partai yang diÂbuÂtuhÂkan memberikan kesaksian, harus datang dan mengorbankan wakÂtuÂnya. Belum tentu nama yang disebut dalam persidangan, lalu benar-benar terlibat.
Apa Anda yakin KPK bisa meÂnuntaskan kasus ini?
Saya yakin KPK bisa menunÂtasÂkan kasus ini. Sudah saatnya KPK memberantas mafia tender di seluruh kementerian dari puÂsat hingga daerah agar para penguÂsaha yang baik jangan jadi korÂban. Mereka diperas, lalu meÂreka memeras sponsor mereka.
Saya melihat orang seperti Nazar dan Rosa adalah korban karena keadaan dan sistem yang membuat mereka tergiur. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: