RMOL. Pencapresan Aburizal Bakrie pada Pemilu 2014 tergantung hasil survei mengenai kepercayaan masyarakat kepada Ketua Umum Partai Golkar itu.
Ukurannya jelas, yakni haÂsil kepercayaan masyarakat keÂpada Partai Golkar sebanyak 25 perÂsen. Sedangkan kepada AbuÂrizal Bakrie 20 persen.
Menurut Ical, sapaan Aburizal Bakrie, tingkat elektabilitas ParÂtai Golkar dan dirinya di maÂta masyarakat masih rendah. Untuk itu, perlu kerja keras dari mesin partai untuk meningkatÂkan elekÂtaÂbilitas tersebut.
“Kami akan melakukan kerja partai untuk meningkatkan elekÂtabilitas. Dalam Rapimnas 2012 akan kami deklarasikan,†kata bekas Menko Kesra itu, di kantor DPP Partai Golkar, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kami berkomitmen meningÂkatÂkan elektabilitas untuk Partai Golkar bisa mencapai 25 persen, dan elektabilitas saya yang diÂcalonkan mencapai 20 persen.
Bagaimana caranya?
Tahun 2012 kami mencanangÂkan sebagai tahun karya-keÂkarÂyaan. Ini tahun bagi Partai Golkar melakukan berbagai keÂgiatan, seperti mendengarkan, menjabarÂkan, dan meÂnyuarakan kepenÂtiÂngan masyaÂrakat di seluruh InÂdonesia.
Melalui keÂgiatan terseÂbut, diÂhaÂrapÂkan tingÂkat elekÂÂtaÂbilitas bagi partai dan saya bisa meÂningkat.
Bagaimana hitung-hiÂtungan poÂlitik saat ini?
Saat ini baÂnyak survei yang diÂlaÂkuÂÂkan lembaga surÂvei. Hasil elekÂtabilitas partai dan saya saÂngat beraÂgam. MiÂsalÂnya surÂvei yang dilaÂkuÂkan SoeÂgeng Sarjadi SynÂdicate (SSS) yang meÂnyebutÂkan elekÂtaÂbilitas partai sebeÂsar 31 persen, itu kan tinggi. NaÂmun ada yang meÂnyeÂbutÂkan 18 perÂsen. Hasil survei terseÂbut beragam.
Lalu tingkat elekÂÂÂtabilitas saya yang diÂcalonkan, haÂsilnya pun beraÂgam. Ada yang mengatakan maÂsih di bawah 10 persen. Ada yang bilang saya menempati poÂsisi keÂdua dan sebagainya. Rata-rata tingkat elekÂtaÂbiÂlitas saya baru 14 persen. KaÂreÂna itu akan kami tingkatÂkan. Setelah itu baru kami putuskan.
Apa tidak ada calon lain dari Partai Golkar?
Saya tidak mengerti masalah itu. Apabila kita lihat proses di dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II, hanya nama saya yang muncul. Sebanyak 33 DPD Provinsi Partai Golkar dan 10 organisasi pendukung Partai Golkar menduÂkung saya menjadi calon presiden 2014.
Oh ya, bagaimana dengan haÂsil Rapimnas lainnya?
Ada 10 pernyataan politik RaÂpat Pimpinan Nasional II Partai Golkar tahun 2011. Salah satuÂnya, kami mencermati pelakÂsaÂnaan proses penegakan hukum yang terjadi selama ini.
Misalnya mengeÂnai kasus Bank CenÂtury, saya menghaÂrapÂÂkan hasil audit forenÂsik dana baiÂlout Bank Century oleh Badan PemeÂrikÂsa KeÂuangan (BPK) daÂpat dikeÂluarÂÂÂkan seÂbelum akhir tahun ini. SeÂbeÂlum akhir tahun, BPK sudah bisa memÂÂberikan haÂsil auÂditnya kepada DPR seÂsuai dengan perÂÂmintaan DPR.
Bagaimana deÂngan mafia peÂmilu?
Tentu masalah pembenahan peÂnegakan hukum akan meÂnyangÂÂkut masalah mafia Pemilu.
Partai Golkar tetap menguÂsung parliamentary threshold 5 persen, apa alasannya?
Ini bagian dari 10 perÂnyataan politik Rapimnas II Partai Golkar, terkait dengan peruÂbaÂhan sistem politik IndoneÂsia pasca-amanÂdemen Undang-Undang Dasar 1945 yang diikuti oleh perubahan mendasar pada Undang-Undang Bidang Politik, cenderung masih bersifat parsial, tambal sulam, bongkar pasang dan tidak viÂsioÂner.
Di dalam sistem demokrasi presidensial harus ada pembataÂsan jumlah partai yang ada di parlemen. Salah satu caranya dengan mengukur parliamentary threshold sebesar 5 persen. Partai lain ada yang mengusulkan 4 persen. Partai Golkar akan tetap memperjuangkan 5 persen, seÂhingÂga di parlemen hanya ada lima sampai enam partai politik.
Siapapun yang mau masuk ke Partai Golkar, silakan saja. NaÂmun tentunya mereka harus meÂngikuti sistem dan prosedur yang berlaku di dalam Partai Golkar, itu saja syaratnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: