“Yang kami pikirkan Pak Ical (Aburizal Bakrie) untuk dijadiÂkan calon presiden,’’ kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Sharif Cicip Soetardjo, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Jumat (11/11).
Seperti diketahui, politisi Partai Gerindra Martin Hutabarat meÂnyatakan, mengingat Ical bukan orang Jawa sebaiknya jadi cawaÂpres saja bersanding dengan caÂpres Prabowo Subianto.
“Jadi kalau menurut saya, yang paling baik, Ical jadi wakilnya Pak Prabowo saja,†kata Martin.
Sharif Cicip Selanjutnya meÂngaÂtakan, 33 DPD Partai Golkar mengusulkan agar Ical menjadi capres 2014.
“Walaupun Pak Ical belum mau memutuskan, tapi kita sudah bulat mendukungnya. Tunggu keputusannya tahun 2012,†kata,†kata Menteri Kelautan Dan PeriÂkanan itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Posisi Ical dalam survei kan beÂlum memuaskan?
Hasil survei juga cukup bagus. Berdasarkan survei Reform InsÂtitute, September 2011 meÂnyeÂbutÂÂkan, Ical sudah di posisi terÂtinggi dengan 14,5 persen, diÂsusul Prabowo Subianto 8 persen dan Jusuf Kalla 7 persen.
Sisanya antara 4 sampai 4,5 presen diisi oleh Wiranto, Puan Maharani, Anas Urbaningrum, Hatta Rajasa dan Akbar TanÂdjung.
Kalau kita bicara pemilihan calon presiden maka Pak Ical yang paling tinggi persentasenya dan trennya terus naik.
Bukankah usulan Ical jadi caÂwapres itu logis?
Saya tidak mau meÂngomentari. Terserah orang itu saja mau ngoÂmong apa.
Yang jelas, kader Golkar di 33 daerah dengan feeling masing-masing telah meliÂhat Pak Ical memÂÂpunyai boÂbot serta kapaÂsitas sebagai capres 2014.
Apa semua kader Golkar menÂdukug Ical jadi capres?
Sebelum Rapimnas lalu, kader di daerah sudah gencar menjagoÂkan Pak Ical. Tapi dalam RapimÂnas itu tidak mengagendakan soal capres. Sebab, Pak Ical berfikir bahwa saat ini belum waktunya.
Kapan secara resmi Partai Golkar mencalonkan Ical?
Mungkin 2012. Sebab, Pak Ical orangnya realistis dan konseÂkuenÂÂsinya harus bekerja keras. Artinya paling tidak tujuan utama beliau adalah bagaimana memeÂnangkan Partai Golkar dalam pemilu. Itu tujuan utamanya, baru ke pilpres dan Insya Allah akan bisa mendukung hasil dari pemilu tersebut kalau Golkar menang.
Bagaimana hasil survei suara Partai Golkar Pemilu 2014?
Lembaga Survei Indonesia (LSI) melansir, Februari 2011, Partai Golkar memperoleh 12,5 persen. Kemudian survei Juli, Golkar mencapai 14,5 persen.
Sedangkan survei Agustus hingga September 2011 sebesar 18,9 persen. Ini artinya trennya terus naik.
Selain itu dalam jangka waktu yang sama, Reform Institute juga mengatakan bahwa Golkar telah menjadi nomor satu dengan perolehan 18 persen. Grafiknya naik tidak tajam. Tapi itu pertanda baik.
Apa survei ini benar-benar independen?
Pasti independen. Itu lembaga survei yang benar-benar kredibel dan disiplin dengan metodolgi yang digunakannya serta berpeÂngalaman dengan track record yang bagus. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: