WAWANCARA

Sharif Cicip Soetardjo: Kami Tidak Pernah Memikirkan Ical Jadi Calon Wakil Presiden

Senin, 14 November 2011, 08:38 WIB
Sharif Cicip Soetardjo: Kami Tidak Pernah Memikirkan Ical Jadi Calon Wakil Presiden
Sharif Cicip Soetardjo
RMOL.Partai Golkar tidak pernah memikirkan  Aburizal Bakrie sebagai calon wakil presiden Pemilu 2014.

“Yang kami pikirkan Pak Ical (Aburizal Bakrie) untuk dijadi­kan calon presiden,’’ kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Sharif Cicip Soetardjo, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Jumat (11/11).

Seperti diketahui, politisi Partai Gerindra Martin Hutabarat me­nyatakan, mengingat Ical bukan orang Jawa sebaiknya jadi cawa­pres saja bersanding dengan ca­pres Prabowo Subianto.

“Jadi kalau menurut saya, yang paling baik, Ical jadi wakilnya Pak Prabowo saja,” kata Martin.

Sharif Cicip Selanjutnya me­nga­takan,  33 DPD Partai Golkar mengusulkan agar Ical menjadi capres 2014.

“Walaupun Pak Ical belum mau memutuskan, tapi kita sudah bulat mendukungnya. Tunggu keputusannya tahun 2012,” kata,” kata Menteri Kelautan Dan Peri­kanan itu.

Berikut kutipan selengkapnya:

Posisi Ical dalam survei kan be­lum memuaskan?

Hasil survei juga cukup bagus. Berdasarkan survei Reform Ins­titute, September 2011 me­nye­but­­kan, Ical sudah di posisi ter­tinggi dengan 14,5 persen, di­susul Prabowo Subianto 8 persen dan Jusuf Kalla 7 persen.

Sisanya antara 4 sampai 4,5 presen diisi oleh Wiranto, Puan Maharani, Anas Urbaningrum, Hatta Rajasa dan Akbar Tan­djung.

Kalau kita bicara pemilihan calon presiden maka Pak Ical yang paling tinggi persentasenya dan trennya terus naik.

Bukankah usulan Ical jadi ca­wapres itu logis?

Saya tidak mau me­ngomentari. Terserah orang itu saja mau ngo­mong apa.

Yang jelas,  kader Golkar di 33 daerah dengan feeling masing-masing telah meli­hat Pak Ical mem­­punyai bo­bot serta kapa­sitas sebagai capres 2014.  

Apa semua kader Golkar men­dukug Ical jadi capres?

Sebelum Rapimnas lalu, kader di daerah  sudah gencar menjago­kan Pak Ical. Tapi dalam Rapim­nas itu tidak mengagendakan soal capres. Sebab, Pak Ical berfikir bahwa saat ini belum waktunya.

Kapan secara resmi Partai Golkar mencalonkan Ical?

Mungkin 2012. Sebab, Pak Ical  orangnya realistis dan konse­kuen­­sinya harus bekerja keras. Artinya paling tidak tujuan utama beliau adalah bagaimana meme­nangkan Partai Golkar dalam pemilu. Itu tujuan utamanya, baru ke pilpres dan Insya Allah akan bisa mendukung hasil dari pemilu tersebut kalau Golkar menang.

Bagaimana hasil survei suara Partai Golkar Pemilu 2014?

Lembaga Survei Indonesia (LSI) melansir, Februari 2011, Partai Golkar memperoleh 12,5 persen. Kemudian survei  Juli, Golkar mencapai 14,5 persen.

Sedangkan survei Agustus hingga September 2011 sebesar 18,9 persen. Ini artinya trennya terus naik.

Selain itu dalam jangka waktu yang sama, Reform Institute juga mengatakan bahwa Golkar telah menjadi nomor satu dengan perolehan 18 persen. Grafiknya naik tidak tajam. Tapi itu pertanda baik.

Apa survei ini benar-benar independen?

Pasti independen. Itu lembaga survei yang benar-benar kredibel dan disiplin dengan metodolgi yang digunakannya serta berpe­ngalaman dengan track record yang bagus. [Harian Rakyat Merdeka]



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA