RMOL. Tugas Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) tidak akan tumpang tindih dengan tugas Menteri Luar Negeri.
“Nggak mungkin tumpang tindih. Sebab, wakil menteri adaÂlah pembantu menteri luar neÂgeri,†ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Wardana kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Memang, lanjut Wardana, PreÂsiden SBY memberikan arahan agar memberikan perhatian khuÂsus pada peningkatan kerja sama ekoÂnomi Indonesia dengan neÂgara lain.
Berikut kutipan selengkapnya;
Saat saya menghadap Pak PreÂsiden ke Cikeas, disampaikan araÂhÂan tugas saya sebagai Wakil Menteri Luar negeri. Salah saÂtunya meningkatkan kinerja dipÂlomasi Indonesia di berbagai foÂrum inÂterÂnasional, seperti aspek hubuÂngan ekonomi dengan neÂgara lain. Kemudian memaksiÂmalkan implementasi dari berÂbagai kesepakatan.
Job description-nya seperti apa?
Sebagai Wamenlu, tugas utaÂma saya adalah membantu MenÂteri Luar Negeri. Wamenlu akan meÂwakili Menlu kalau sedang berhaÂlangan. Tentunya juga ada penuÂgasan secara lebih rinci keÂpada Wamenlu, sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
Kementerian ini ada kekhuÂsuÂsannya, yakni menghadiri perteÂmuan di luar negeri sangat baÂnyak. Tentunya keberadaan waÂkil menteri sangat penting, saya membantu dalam urusan admiÂnistrasi dan substansinya.
Apa tantangan Kemlu ke deÂpan?
Tantangan dalam waktu dekat adalah membantu Menteri Luar Negeri mempersiapkan KTT ASEAN ke-19.
Selain itu?
Saya akan memberikan perÂhatian khusus untuk memaksiÂmalÂÂkan kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan berbagai negara secara maksimal.
Bagaimana dengan perlinduÂngan WNI di luar negeri?
Itu juga merupakan prioritas diplomasi Indonesia sesuai amaÂnat konstitusi. Kepedulian dan keberpihakan merupakan komitÂmen kami dalam memastikan perlindungan WNI di luar negeri.
Isu perbatasan menjadi soÂrotan publik, apa yang dilakuÂkan Kemlu?
Isu perbatasan itu beraneka ragam. Bisa terkait dengan peneÂtapan batas wilayah. Bisa pula terkait dengan pengelolaan atau pembangunan wilayah perbataÂsan. Tugas Kemlu lebih pada peÂÂneÂÂtapan batas wilayah berÂkoorÂdiÂnasi dengan berbagai instansi terkait.
Apa ada yang salah dalam hubungan diplomatik?
Masalah perbatasan biasanya bersifat bilateral. Namun dengan semangat Komunitas ASEAN, perÂsoalan perbatasan di Asia TengÂgara diharapkan bisa lebih baik penanganannya. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: