RMOL. Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa pasrah apabila dirinya dicopot jadi jabatannya. Yang penting dirinya bekerja secara maksimal.
“Kalau saya direshuffle, ya monggo. Tak ada masalah. InnaÂlilahi wa ina ilahi rojiun, semua kembali pada Allah SWT, termaÂsuk jabatan menteri,†tandas SuÂharso Monoarfa seusai mengunÂjungi rusunawa di Ciangsana dan Cakungpayangan, Rabu (21/9).
Sebelumnya diberitakan, daÂlam survei Lingkaran Survei IndoÂÂÂnesia (LSI), Kementerian Perumahan Rakyat merupakan satu dari delapan kementerian kiÂnerjanya tidak memuaskan. SurÂvei itu mengisyaratkan SuÂharso terkena reshuffle kabinet.
Suharso selanjutnya mengataÂkan, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. MakaÂnya Presiden jangan digoda dan jangan diganggu oleh beberapa pihak yang menginginkan reÂshuffle kabinet.
“Kewenangan Presiden untuk mereshuffle kabinetnya, tapi jangan digoda dan jangan diÂganggu. Biarkan itu menjadi hak konstitusional beliau,†tandas Wakil Ketua Umum PPP itu.
Berikut kutipan selengkapnya;
Orang yang menginginkan reÂshuffle kabinet. Tapi untuk meÂlakukan tidak berdasarkan skala like and dislike. Presiden tidak sendiri dalam melakukan penilaiÂan terhadap menterinya, ada insÂtrument lain memberikan maÂsuÂkan kinerja pembantunya. MisalÂnya Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan PengenÂdalian Pembangunan (UKP4).
Bagaimana dengan survei LSI?
Siapa saja boleh memberi maÂsukan. Namun kewenangan PreÂsiden dalam melakukan reshuffle kabinetnya jangan diganggu. Hal ini agar otoritas Presiden dalam menilai menterinya tetap ada.
Apa survei itu mengganggu kinerja Anda?
Tidak mengganggu. Buktinya saya bisa tetap bekerja. Saya berÂbuat semaksimal dalam kinerja, dan serahkan semuanya kepada Tuhan.
Apa sudah ada pembicaraan di tingkat Setgab parpol koalisi mengenai reshuffle?
Saya tidak melihat adanya pemÂÂbicaraan di tingkatan setgab terkait rencana reshuffle kabinet.
Apa Presiden sudah meÂmangÂÂgil Anda?
Tidak ada pemanggilan PreÂsiden SBY kepada saya. Tapi kaÂlau pemanggilan Pak SBY dalam kapasitas Setgab, saya tidak mengerti atau memang saya yang tidak hadir.
Survei LSI menyebutkan kiÂnerja Kemenpera tidak meÂmuasÂÂÂkan, komentar Anda?
Harus jelas kriterianya seperti apa kinerja tidak memuaskan itu. Misalnya seringkali orang meÂngaÂtakan Kemenpera harus memÂbangun rumah. Padahal yang bangun rumah adalah pengemÂbang. Kami mempersiapkan sistem pembangunan rumah agar lebih mudah.
Tugas yang kami lakukan seÂring didukung oleh kementerian lain. Misalnya Kementerian PeÂkerÂjaan Umum membangun inÂfrastruktur perumahan skala kota. Karena dalam skala kota, kemenÂterian kami tidak ada anggaran dalam pembangunan infrastrukÂtur itu.
Kinerja seperti apa yang suÂdah dijalankan Kemenpera?
Ada banyak yang kami lakuÂkan. Misalnya proyek pembaÂnguÂnan rumah susun sewa (rusunwa) dalam rangka back lock. Kami siapÂkan aturannya. Siapa yang berhak mendapatkan dan juga berbagai jaringan rusunwa itu seperti listrik dari PLN dan jalan dari pemerintah daerah terkait. Selain itu, ada juga swadaya ruÂmah sangat murah yang diberikan kepada masyarakat miskin.
Selama ini rusunawa dan peruÂmahan swadaya berjalan dengan baik. Namun yang bagus adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang kami berikan pada masyarakat belum punya rumah.
Sebelumnya kami memberikan subsidi bunga empat tahun. Tapi sekarang kami memberikan sumÂber pembiayaan yang murah seÂlama 15 tahun. Sistem pembiaÂyaanÂnya pun nanti kita dukung. Misalnya dicicil ke bank. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: