RMOL. PDI Perjuangan tidak memiliki kepentingan apapun terkait rencana reshuffle kabinet. Sebab, tidak ada kadernya di pemerintahan.
“Kami tidak ada kepentingan dengan reshuffle kabinet. Jadi atau tidak dilakukan perombaÂkan, semuaÂnya diserahkan keÂpada PreÂsiden,†ujar Ketua MPR, Taufik Kiemas, di Gedung DPR, keÂmarin.
Ketua Deperpu PDI PerjuaÂngan (PDIP) itu menantang keÂberanian partai-partai koalisi untuk mengÂungkap kinerja menÂteriÂnya. Yang tidak memuaskan harus diganti.
“Apabila partai koalisi berani mengungkapkan menterinya diganti, maka reshuffle dilakukan saat ini. Tapi kalau partai koalisi tidak berani mengungkapkan kiÂnerja wakilÂnya di pemerintahan, tentu terÂgantung Presiden SBY. Kita tunggu saja waktunya,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Menurut saya kinerja Kabinet Indonesia Bersatu jilid II selama ini baik semua. Tidak ada yang buruk. Kita bisa lihat sekarang, semuaÂnya berjalan dengan baik dan lanÂcar. Misalnya ketersedian minyak mencukupi dan beres. Tidak ada yang dikhawatirkan. Lalu pelakÂsanaan mudik lalu beres semua. Tidak ada hal yang menghambat. Lancar-lancar saja. Ini berarti kinerja menteri itu bagus-bagus.
Apakah ada komunikasi dari SBY dengan PDI Perjuangan terÂkait reshuffle?
Kami (PDI Perjuangan) menÂjalin komunikasi dengan semua pihak. Kami tidak menutup diri dalam dunia politik. Semuanya berteman baik. Menjalin koÂmuniÂkasi dengan baik agar proses politik berjalan lancar.
Bagaimana kalau PDI PerÂjuaÂngan ditaÂwarÂkan masuk daÂlam kabinet?
Mengenai hal itu saya tidak tahu. Tanyakan pada orang yang berÂhak menjawab perÂtaÂnyaan itu di PDI PerÂjuangan.
O ya, bagaiÂmaÂna tanggapan Anda mengenai survei LSI yang meÂnyeÂbutkan poÂpuÂlaÂritas SBY menuÂrun?
Pak SBY tidak perlu disurvei lagi. Beliau kan tidak menjadi calon presiden lagi Pemilu 2014. Apabila LSI jago daÂlam melaÂkuÂkan survei, sebaikÂnya mensurvei siapa bakal calon presiden yang akan datang. PreÂdiksi dulu siapa saja. Sebab, seÂlama ini kinerja kaÂbinet Pak SBY tidak ada masalah.
Artinya tidak perlu ada perÂganÂtian menteri?
Kalau soal itu serahkan kepada Presiden saja. Kalau beliau bilang tidak perlu diganti, ya tidak diÂganti. Begitu pun sebaliknya.
Anda dikabarkan mengusulÂkan perubahan nama stadion JaÂÂÂkaÂbaring menjadi gelora SBY?
Saya ingin meluruskan, yang mengusulkan perubahan nama itu adalah Ketua KONI Sumatera Selatan, Pak Madai Madang. Saya hanya menyetujui saja usuÂlan tersebut.
Apa alasannya?
Saya melihat stadion JakabaÂring bagus sekali, dengan luas 325 hektar. Lalu apa salahnya kalau dibuat gelora SBY. Apabila diberi nama Gelora SBY, nasibÂnya tidak akan seperti kawasan senayan (Gelora Bung Karno saat ini). Salah satu bagian jadi SenaÂyan City, lalu ada Plasa Senayan, hal itu tidak tertata dengan baik. Kalau dari dahulu kompleks olahraga Senayan dibuat nama Gelora Bung Karno seperti saat ini, tentu tidak ada orang yang berani mengambil.
Bukannya usulan Anda itu meÂnimbulkan pro-kontra?
Pro dan kontra itu adalah hal yang biasa dan wajar. Intinya saya mendukung setiap orang yang membangun sesuatu untuk national character building.
Sudah ada pertemuan deÂngan SBY dengan dukungan Anda itu?
Saya belum bertemu secara khusus dengan Pak SBY terkait rencana untuk merealisasikan peÂrubahan nama stadion Jakabaring menjadi Gelora SBY itu. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: