“Evaluasi itu untuk melihat progres tiap menteri. Apakah memimpin kementerian secara baik atau buruk,’’ ujarnya’ kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Soal desakan masyarakat agar dilakukan reshuffle kabinet terÂhadap menteri yang diduga berÂmasalah, Julian mengatakan, itu semua tergantung Presiden.
Sebelumnya diberitakan, MenÂÂÂÂteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menjadi sorotan publik.
Andi Mallarangeng disebut-sebut dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games. Sedangkan Muhaimin Iskandar disebut-sebut dalam kasus dugaan suap proyek PerÂcepatan Pembangunan InfraÂstrukÂtur Daerah Transmigrasi (PPDIT).
Selain itu, ada juga seorang menteri yang dikabarkan digugat cerai oleh istrinya. Ini juga menÂjadi sorotan publik.
Julian Aldrin Pasha selanjutnya mengatakan, melalui kontrak kerja dan pakta integritas akan terÂlihat apa yang menjadi capaian target serta visi-misi yang menÂjadi komitmen awal para menteri. Ini penting dilakukan untuk menjaga kinerja masing-masing kementeÂrian ke arah yang lebih baik.
Berikut kutipan selengkapnya;
Apa saja yang dievaluasi?
Presiden SBY mengevaluasi kiÂnerja menterinya dilengkapi dengan laporan kinerja dari Unit Kerja Presiden bidang PengaÂwaÂsan dan Pengendalian PembanguÂnan (UKP4).
UKP4 akan memberikan updaÂting laporan berdasarkan apa yang dicapai dan prestasi dari tiap kementerian. Hal itu yang menÂjadi dasar Presiden menilai maÂsing-masing kementerian.
Apa Presiden tidak melihat dari sisi dugaan korupsi?
Selain laporan dari UKP4, PreÂsiden menerima laporan dari menÂteri yang bersangkutan meÂngenai kinerja kementerianÂnya. Presiden juga mempertimÂbangÂkan laporan dari Dewan PerÂtimÂbangan Presiden (WantimÂpres).
Masukan dari UKP4 dan WanÂtimÂÂpres sifatnya khusus dan dengan pertimbangan itu presiÂden akan menilai hasil laporan dari tiap kementerian. Karena tiap menteri akan mempresenÂtaÂsikan laporan domainnya keÂmenÂterianÂnya masing-masing, di dalam Rapat Kabinet Terbatas atau diÂdalam Sidang Paripurna Kabinet. Jadi banyak hal yang menjadi pertimbangan Presiden melihat capaian dari masing-masing keÂmenterian.
Capaian apa yang sebeÂnarÂnya diinginkan Presiden dalam kabinetnya?
Tentu Presiden ingin pemeÂrinÂtahannya berjalan dengan baik dan berhasil. Semenjak dibentuk Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, ada agenda utama yang ingin dijalankan, yaitu pemerintah berjalan dengan mengutamakan pembangunan ekonomi, demoÂkrasi, dan keadilan.
Apa Presiden melihat ketiga hal itu sudah memuaskan?
Penataan tentu terus dilakukan agar kinerja yang selama ini suÂdah dilakukan dengan baik bisa lebih baik lagi. Misalnya dalam proses pemberantasan korupsi, itu sudah menjadi agenda besar pemerintahan SBY-Boediono.
Pemerintah mendorong bila ada pejabat negara yang diindiÂkasikan terlibat korupsi agar diÂperiksa. Apalagi bila bukti huÂkumÂnya sudah jelas. Ini bukti salah satu capaian dalam hal penegakan hukum dan pembeÂrantasan korupsi.
Bagaimana dengan menteri yang kinerjanya menurun?
Saya belum mendengar tolak ukur yang pasti untuk melihat korelasi positif antara isu yang menerpa sebuah kementerian dengan kinerja di kementerian tersebut.
Kewenangan Presiden untuk menilai atau mengevaluasi seÂbuah kementerian, tentu berÂdaÂsarÂkan kontrak kinerja dan pakta integritas. Misalnya pakta inteÂgritas bisa bermakna integriti, hal yang melekat pada diri seseorang.
Kapan evaluasi itu dilakuÂkan?
Memasuki tahun ketiga pemeÂrinÂtahan SBY-Boediono, pasti akan ada evaluasi dari presiden terhadap tiap kementerian.
Adakah reshuffle kabinet?
Saya tidak berhak dan tidak etis berbicara mengenai hal ini karena itu adalah hak prerogatif PreÂsiden. Namun yang jelas evaluasi akan dilakukan. Bisa saja akan ada reshuffle dan tidak ada jaminan tidak ada reshuffle, kan tidak ada yang tahu.
O ya, bagaimana dengan menÂteri Suharso yang dikabarÂkan punya masalah keluarga?
Mengenai Pak Suharso tentu telah dilaporkan kepada Presiden tetapi tidak langsung, melainkan melalui Menteri Sekretaris NeÂgara. Presiden sudah mendengar berita itu. Namun yang jelas Presiden tidak akan berkomentar terhadap hal-hal yang sifatnya pribadi. Apabila menyangkut kinerja kementerian, beliau akan merespons. Tapi ini kan sifatnya pribadi. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: