WAWANCARA

Yunus Husein: Saya Siap Menghadapi Perlawanan Koruptor

Jumat, 16 September 2011, 02:38 WIB
Yunus Husein: Saya Siap Menghadapi Perlawanan Koruptor
Yunus Husein
RMOL.Calon Pimpinan KPK Yunus Husein tidak melakukan banyak persiapan menghadapi uji kepatutan dan kelayakan di DPR, Oktober mendatang.

Kepala Pusat Pelaporan dan Ana­lisis Transaksi Keuangan (PPATK)  itu bersemangat men­ja­di pimpinan KPK. Sebab, lem­ba­ga anti korupsi tersebut sekarang me­miliki kewenangan me­na­ngani tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang terkait dengan tin­dak pidana korupsi.

“Selama masih ada Allah, kita harus optimistis. Mengenai per­siapannya, saya membaca saja,” ujar Yunus Husein di Gedung DPR, kemarin.

Seperti diketahui, Yunus Hu­sein dan Bambang Widjojanto  disebut-sebut sebagai figur yang diunggulkan menjadi pimpinan KPK. Sejumlah fraksi di DPR pun telah menyatakan dukung­an­nya untuk menjadikan kedua to­koh tersebut sebagai pimpinan KPK.

Namun saat ditanya mengenai dukungan sejumlah Fraksi DPR, Yunus menanggapinya dengan santai. “Saya berdoa kepada Allah, ka­lau ini baik buat saya, keluarga, bang­sa dan negara, saya mohon mu­dahkan jalan ke sana. Kalau ini nggak baik, nggak jadi pun nggak masalah. Allah yang paling tahu mana yang paling baik dan tidak,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa Anda siap memberantas korupsi di negeri ini yang kian ku­sut?

Kalau dibantu teman-teman war­­tawan, DPR, dan institusi terkait lainnya, Insya Allah saya siap. Tapi, kalau sendirian, nggak mungkin saya memberantas korup­si.

Pimpinan KPK kerap menda­pat serangan balik dari koruptor, apa Anda  siap dengan risiko itu?

Kriminalisasi dan perlawanan koruptor merupakan salah satu reisiko dan ongkos yang harus di­bayar. Insya Allah saya siap meng­hadapinya. Untuk meng­hin­dari hal tersebut, saya akan me­matuhi segala aturan dan etika di KPK. Termasuk soal bertemu dengan orang yang berperkara.

Kode etik melarang pimpinan KPK bertemu dengan orang yang berperkara. Ka­lau pun memang harus bertemu, saya nggak akan jalan sendiri, saya akan lapor pimpinan yang lain dan dilakukan secara terbuka.

Apakah Anda siap mengusut kasus-kasus besar, seperti Century?

Kalau ditanya soal keberanian, ya berani. Yang penting kan ada bukti-bukti. Apapun kalau ada buktinya, ya kita selesaikan.

Anda kerap bekerja sama de­ngan KPK dan sejumlah institusi lain terkait transaksi keuangan men­curigakan, bagaimana de­ngan uang tunai?

Sejauh ini saya tahunya hanya yang lewat sistem, melalui per­bankan atau lembaga keuangan non bank. Tapi, kalau sudah tunai, se­perti menggunakan kar­dus du­rian, pakai koper dan se­bagainya, ka­mi nggak bisa me­ngeta­huinya.

Terkait dugaan korupsi di Ke­me­nakertrans, bagaimana per­kem­bangan transaksi ke­uangannya?

Dalam kasus tersebut, kami me­nemukan Laporan Transaksi Ke­uangan Mencurigakan (LT­KM) yang berkaitan dengan para tersangka dugaan suap di Ke­menakertrans.

Namun menyangkut nama Mu­haimin, istri serta keponakannya, tidak ada sama sekali.  Dari empat LTKM, saat ini berkembang men­­jadi enam yang berkaitan de­ngan para tersangka. Kisaran transak­sinya puluhan juta rupiah sampai Rp 1,5 miliar. Datanya pun sudah kami serahkan ke KPK. [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA