WAWANCARA

Adang Daradjatun: Interpol Mencari Nunun, Saya Tidak Merasa Takut

Jumat, 17 Juni 2011, 07:07 WIB
Adang Daradjatun: Interpol Mencari Nunun, Saya Tidak Merasa Takut
Adang Daradjatun
RMOL. Adang Daradjatun membantah memiliki hubungan khusus dengan bekas PM Thailand, Thaksin Shinawatra, sehingga istrinya bisa hidup tenang di Thailand.

“Bagaimana saya bisa kenal dengan dia (Thaksin), punya hu­bungan saja tidak,” ungkap Adang Daradjatun.

Menurut Adang, dirinya hanya­lah masyarakat biasa, sehingga tidak mungkin memiliki hubu­ngan dekat dengan Thaksin. Terkait dengan statusnya sebagai bekas Wakapolri, Adang menilai hal tersebut bukan suatu alasan, sehingga bisa memuluskan ke­beradaan istrinya di Thailand.

“Anda bisa tanya kepada teman-teman saya di kepolisian, siapa pak Adang. Saya menjadi Wakapolri saat itu, karena kebe­tulan saja karier saya baik. Na­mun saya tegaskan, secara pri­badi saya tidak ada hubungan apa-apa de­nga­nnya (Thaksin),” kata ang­gota Fraksi PKS DPR itu.

Selain itu, Adang mengaku siap diperiksa KPK terkait du­gaan dirinya melindungi Nunun Nurbaeti dalam kasus cek pela­wat pemilihan Deputi Gubernur Senior BI.  

“Kalau KPK ingin memanggil saya, silakan saja, karena saya ha­nya mengikuti proses penegakan hukum. Kalau saya mau didengar keterangan dan dimintai reka­man­nya, silakan saja asalkan se­suai dengan proses hukum,” ungkap Adang.

Berikut kutipan selengkapnya;
 
 Anda kecewa dengan sikap KPK?
Pada awalnya ketika Ibu (Nunun Nurbaeti) masih menjadi saksi, saya tidak pernah meng­ung­kapkan kekecewaan terkait kasus yang menimpa Ibu. Namun masalahnya menjadi berbeda ketika Ibu tiba-tiba ditetapkan men­jadi tersangka tanpa ada ala­san yang jelas. Pada saat itu saya menanyakan alasan penetapan Ibu menjadi tersangka, tetapi mereka menjawab itu adalah raha­sia perusahaan. Ini adalah masalah penegakan hukum yang dipermainkan.
 
Maksudnya?
Faktanya Ari Malang Judo sudah terbukti di persidangan bahwa dia memberikan travel cek terkait kasus itu. Namun khusus untuk Ibu sampai hari ini belum bisa dibuktikan bahwa Ibu mem­berikan travel cek ke Ari Malang Judo. Saya rasa itu sudah jelas.
 
Anda menilai ini tidak sesuai prosedur?
Semua ada prosedur dan taha­pannya. Misalnya dari saksi lalu menjadi tersangka. Kasus Ibu ini kan aneh, masa tanpa diperik­sa tiba-tiba menjadi tersangka. Se­tahun yang lalu ibu sudah di­pe­riksa KPK dua kali, nah saat itu kenapa tidak ada berita acara kon­frontir antara Ari dengan Ibu. Te­tapi malah menunggu sampai kebetulan Ibu berobat karena sakit.
 
Kalau Nunun merasa tidak bersalah, kenapa tidak diha­dapi saja?
Anda harus mengikuti proses­nya dari awal. Saya sudah kata­kan, Ibu sedang berobat, lalu ada masalah datang, sehingga dokter yang memeriksa ibu tidak berani memeriksa ibu lagi.

Selanjutnya ada proses pening­katan status Ibu menjadi tersang­ka yang tidak jelas dan tiba-tiba paspor Ibu sudah dicabut. Jadi merasa tidak adil saja.
 
Bagaimana dengan rencana penjemputan paksa Nunun?
Apabila KPK menetapkan pen­jem­putan paksa, ya silakan saja asalkan itu bagian dari proses pe­ne­gakan hukum. Saya juga de­ngar bahwa beberapa pihak ter­kait sudah bekerja sama dengan Inter­pol, dan saya tidak merasa takut dengan kondisi keselamatan Ibu.   [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA