Menurut aktivis Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Faisal Rachman, Pancasila hilang dalam dunia pendidikan karena trauma masa lalu yang dijadikan alat kekuasaan Orde Baru untuk melanggengkan kekuasaan dan dijadikan alat deteksi terhadap pemikiran-pemikiran kritis.
Sementara nilai-nilai Pancasila yang sangat identik dengan Bung Karno dipisahkan dari penggalinya sendiri sehingga yang terjadi adalah distorsi besar terhadap Pancasila.
"Pancasila tidak cukup sekadar dijadikan mata pelajaran dalam dunia pendidikan, karena lembaga lembaga pendidikan yang ada lebih banyak bersifat komersialisasi yang berarti menganut kapitalisme," katanya kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat petang, 3/6).
Dengan demikian meletakkan kembali Pancasila dalam pandangan hidup bangsa tidaklah tepat hanya dengan menjadikannya mata pelajaran dalam kurikulum.
"Pancasila yang pada akhirnya bertujuan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia bisa didapatkan salah satunya dari Pendidikan, dan itu bisa terjadi bila hak mendapatkan pendidikan mengandung diskriminasi," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: