“Jadi, pemerintah perlu wasÂpada. Sebab, tewasnya Osama ini bisa membawa dampak negatif dengan aksi teror yang terus berÂlanjut,’’ ujarnya kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
“Tewasnya Osama pasti ada damÂpaknya terhadap kelompok radikal. Tetapi kita jangan terlena bahwa radikalisme itu sudah seleÂsai. Tapi mereka akan melaÂkuÂkan aksi balas dendam,†tamÂbah Said Aqil Siradj.
Untuk itu, lanjutnya, pemerinÂtah Indonesia beserta perangkat keamanan harus lebih wasÂpada terhadap kemungkinan aksi teror balas dendam tersebut. Jadi, kiÂnerja intelijen harus terus diÂtingÂkatkan agar bisa mengendus geÂrakan radikal yang ingin mengÂancam keutuhan NKRI.
“Saya mendukung kalau ada Undang-undang Intelijen yang lebih keras, diperbolehkan intel menangkap orang yang dicurigai, tapi tidak melanggar HAM. ArtiÂnya, jangan dipukuli agar dia mengaku,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Kenapa Anda begitu yakin teÂroÂrisme terus berlanjut?Kita lihat kejadian dulu, ketika tewasnya Doktor Azhari dan Noordin M Top, peristiwa pengeÂboman terus terjadi. Itulah akibat kita ini terlena, sehingga kecoÂlongan. Atau jaÂngan-jangan kita sengaja memÂbiarÂÂkan aksi teror terÂsebut. Saya tiÂdak mengerti deÂngan fenoÂmena pemÂbiaran ini terus terjadi.
Tadi Anda biÂÂlang, bisa meÂÂmiÂcu balas denÂÂdam, apa inÂdiÂkaÂsinya?Mengingat geÂrakan radiÂkal ini sudah lama ada, dan jeÂlas ada jaÂringannya, ada sisÂtemÂnya, ada latihannya, ada danaÂnya, dan ada rencananya. Saya saja tahu, masa intel tidak tahu.
Apa kematian Osama berÂpeÂngaruh terhadap jaringannya?Osama itu punya kader, dia punya sistem, punya jariÂngan dan punya kekuatan. Jadi matiÂnya seorang pemimpin besar pasti ada dampak
shock sedikit ya, merasa terpukul. Tapi bukan berarti geÂrakan radikal ini selesai. Bahkan saya memprediksi meÂreka melaÂkukan serangan baÂlasan.
Bagaimana siÂkap PBNU meÂliÂhat keÂjaÂdian ini?Secara keseluÂruÂhan NU berÂprinÂsip bahwa siapa pun, atas nama apapun, kelomÂpok apaÂpun, baik di daÂlam negeri, mauÂpun luar negeri yang melakuÂkan teÂror daÂlam benÂtuk raÂdikal yang meÂngaÂtasÂnamaÂkan Islam, harus kita hadapi deÂngan teÂgas. Mereka adaÂlah muÂsuh kita berÂsama. Jadi, tiÂdak hanya Osama, tiÂdak hanya Al-Qaeda, tapi siaÂpapun.
Osama dari aliran Wahabi, baÂgaimana perkembangannya di Indonesia?Di Indonesia, Wahabi itu ada dua macam.
Pertama, ada yang sebatas teologi, yaitu dengan khutbah, menyebarkan paham dan membangun ajaran kekeraÂsan melalui tulisan.
Kedua, ada yang membolehkan kekerasan dalam tindakan, ada yang sebaÂtas
filling sampai kemudian meÂlaÂkukan aksi atau
action keÂkerasan.
Seberapa besar pengaruhÂnya?Sejak dulu kelompok radikal itu sudah ada, tapi jumlahnya sedikit, tetapi kita pun dikagetkan dengan bom Cirebon. Ternyata perkembangannya besar juga, ada empat pesantren besar di Cirebon berbasis aliran tersebut.
Wahabi sudah bahaya, tapi kenapa intelijen kurang cepat bergerak?Saya kurang tahu ya, apa itu ada pembiaran. Tetapi kelompok seperti NII itu kan sudah lama. Masa intel tidak tahu, saya saja tahu. Tapi saya mengindikasikan ada pembiaran atau ini strategi tertentu.
[RM]
BERITA TERKAIT: