Faksi Nahdlatul Ulama (NU) dikabarkan akan kembali menÂdomiÂnasi pemilihan ketua umum dalam Muktamar di Bandung, Juli mendatang.
Hal itu dibuktikan adanya seÂjumlah anak muda PPP dari faksi NU yang mencalonkan diri untuk merebut kursi ketua umum yang saat ini dipegang Suryadharma Ali (SDA). Misalnya, Dimyati Natakusumah, Lukman Hakim Syaefuddin, Ahmad Muqowam, dan Arif Mudatsir.
Menurut Suharso Monoarfa, penÂcalonan itu sah-sah saja. NaÂmun saat ini sudah tidak ada faksi-faksi lagi di PPP yang meÂngatasnamakan NU, PerÂsauÂdaÂraan Muslimin Indonesia (ParÂmusi), Persatuan Tarbiyah IslaÂmiya (Perti), dan Syarikat Islam (SI).
“Yang ada itu adalah PPP secara utuh, tidak mementingkan faksi apa dan dari mana. Semua sudah bersatu demi kejayaan partai ke depan,†ujar Suharso di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya; Bagaimana Anda melihat munculnya faksi faksi di interÂnal PPP menjelang muktamar ini?Itu hal biasa dan saya tetap mengÂhargai adanya faksi faksi itu, karena itu bagian dari dinaÂmika demokrasi. Tetapi harus dingat, jika memang ingin memÂbesarkan partai, maka kader dan elite PPP harus membuang jauh-jauh ego sektoral yang saat ini meÂlanda PPP lewat faksi terÂsebut.
Berarti faksi itu tidak berlaku di Muktamar?Ya, betul. Generasi PPP saat ini tidak lagi mengkategorikan atau mengklasifikasikan faksi mana dan dari mana. Masa sudah geÂnerasi ke tujuh lewat fusi, faksi itu masih digunakan. Kapan beÂsarnya partai.
Tapi selama ini faksi NU seÂlalu mendominasi?Saya bukannya tidak setuju atau setuju. Semua ada mekanisÂmenya dan semua kader memiliki hak sama. Semakin banyak yang mencalonkan, itu bagus.
Bagaimana Anda melihat beÂredarnya sejumlah anak muda mau memimpin PPP? Saya pikir itu sangat bagus. Ini menunjukkan bahwa PPP berhaÂsil mencetak kader muda potenÂsial sekaligus. Adanya proses reÂgenerasi dalam kepemimpinan.
Apa betul munculnya anak muda ini gara-gara kecewa terÂhadap kepemimpinan SDA yang dianggap gagal dalam peÂmilu lalu?Itu tidak benar. SDA telah berÂjuang untuk memenangkan peÂmilu. SDA adalah sosok peÂmimÂÂpin yang loyal dan memiÂliki jiwa pemersatu di internal partai kami.
SDA masih memiliki peluang menjadi ketua umum?Saya kira begitu, karena mayoÂritas DPW dan DPC masih menÂdukungnya.
Figur seperti apa sih yang diÂharapkan kader PPP sebagai peÂmimpinnya?Yang jelas, azas kepatutan dan kepantasan harus dilihat dari si calon. Yang pasti semua kader PPP memiliki peluang sama menÂjadi ketua umum, terÂmasuk SDA untuk mencalonkan kembali.
Dikabarkan Anda ikut dicaÂlonkan di Muktamar sebagai riÂval terkuat SDA? Ha-ha-ha, itu tidak benar. Saya tidak memiliki ambisi untuk menÂjadi ketua umum. Sebab masih banyak kader muda PPP yang potensial, termasuk SDA.
Ah, masa sih tidak mau diÂcalonkan?Saya lebih baik mendorong anak muda PPP untuk maju, tanpa membawa faksi faksi. Jadi, proses Muktamar bisa dilakukan secara demokrasi.
[RM]
BERITA TERKAIT: