Bekas Kepala Badan PengaÂwasan Pasar Modal (Bapepam) itu hanya berujar merasa tertanÂtang untuk memberantas mafia pajak di institusinya.
“ Soal strateginya seperti apa, ya ntarlah, belum bisa saya beberÂkan. Saya masuk dulu-lah. Ini kan masalah organisasi, nanti saya pelajari dulu orang-orangÂnya, lihat dulu semua organisasinya. Saya kan orang birokrasi juga. Jadi saya tahu bagaimana meng-
handle yang seperti itu,†katanya kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kapan disampaikan inforÂmasi menjadi Dirjen Pajak?Saya diberitahu saja sebelumÂnya. Tapi kalau ditanya soal itu, saya bilang tidak tahu. Selama belum dilantik, saya selalu mengÂanggap, ya belum bisa komentar. Jadi, nggak enaklah ngomong, gitu saja, ha-ha-ha.
Apa Anda nggak grogi meneÂrima jabatan ini karena selalu mendapat sorotan publik?Saya sebagai birokrat yang suÂdah senior di Kementerian KeÂuangÂan, saya anggap ini sebagai tuÂgas saja. Buat saya ini meruÂpakan tantangan bagi saya. KaÂrena tugas ini saya anggap sebaÂgai amanah dan juga suatu tanÂtangan, maka saya haÂrus beriÂkan yang terbaik unÂtuk menjadiÂkan DirekÂtorat JenÂderal Pajak lebih baik. Tapi yang ada sekaÂrang juga sudah bagus.
Anda menempati poÂsisi straÂtegis sebagai Kepala Bapepam, kenapa meÂneÂrima jabaÂtan DirÂjen Pajak?Itu karena meÂmang penugasan, yang namanya jabatan ya tidak ada tawar menawar. Kalau PreÂsiden sudah instruksiÂkan, ya kita kerjakan, kita lakÂsanakan.
Kasus Gayus bikin citra paÂjak jadi hancur?Masyarakat itu kadang-kadang keliru menilai, seolah-olah kalau ada kasus Gayus, lalu dianggap di Direktorat Jendral Pajak baÂnyak Gayus. Tapi saya berani jamin deh sebenarnya yang kayak Gayus itu tidak banyak. Masih banyak orang pajak yang jujur. Masih banyak dan itu keyakinan saya bahwa sebagian besar meÂreka nggak berbuat seperti Gayus. Jadi nggak semuanya itu berada di tempat yang bisa memÂbuat uang gitu loh. Kan banyak yang kerja di Informasi TeknoÂlogi (IT), di bagian lainnya. Jadi tidak semua punya kesempatan.
Kalau pun punya kesempatan ada juga yang jujur. Jadi itu tidak banyak seperti Gayus. Maksud saya dalam bentuk persentasenya kecil. Makanya saya mengajak orang-orang di Direktorat Pajak, ya mari sama-sama kita awasi yang kayak Gayus. Jangan samÂpai muncul lagi.
Upaya apa yang Anda lakuÂkan untuk memulihkan citra Ditjen Pajak? Nanti dong kalau saya sudah masuk. Saya ini kan belum tahu petanya di dalam.
Tapi punya kiat-kiat untuk menghentikan mafia pajak? Saya mendingan masuk dulu-lah. Ini kan masalah organisasi, nanti saya pelajari dulu orang-orangÂnya, lihat dulu semua organisasinya. Saya tidak bisa kasi komentar,
wong ke sana saja belum. Pindah kantor saja mulai Senin kok, belum ketemu pegaÂwainya.
Apakah Anda melakukan roÂtasi di tempat Gayus ?Nggak gitu persisnya. Saya ini kan sudah lama di birokasi, jadi pendekatan yang saya lakukan agak beda. Jadi gini deh, belum waktunya juga saya beri komenÂtar soal ini. Saya ini kan orang kerja, jadi saya tuh tidak mau berkoar-koar dan menceritakan apa yang sudah saya lakukan. Yang penting hasilnya sudah jadi tanpa saya harus bicarakan.
Apa ada instruksi khusus keÂpada Anda terkait pemberanÂtasan mafia pajak?Instruksi itu kan Keppres. Jadi saya harus menerima dong. Itu kan tugas. Jadi saya harus meneÂrima karena merupakan tugas. Kalau ada tugas, ya kita harus laksanakan. Gitu saja. Tidak ada istilah saya menerima apa tidak menerima. Kalau jabatan politik masih bisa terima atau tidak terima, jadi menteri masih bisa kita tolak, tapi di pegawai negeri ya harus dilaksanakan. Di BaÂpepam itu kan saya eselon I, Dirjen Pajak juga eselon I. Jadi sama saja kan. Saya bermutasi saja. Saya memang sudah lama di Bapepam, hampir lima tahun.
Untuk stop kasus Gayus teruÂlang, apakah ada kajian-kajian intensif terhadap peraturan-peÂraturan pajak?Oh ya. Saya akan kaji aturan-aturan perpajakan, saya akan lihat aturan perpajakan mana yang perlu direvisi. Saya juga akan banyak mendengar dari kaÂlaÂngan-kalangan pengusaha untuk mendapatkan masukan tentang peraturan-peraturan perpajakan. Dan juga saya akan mendengar keluhan-keluhan masyarakat, itu juga akan saya dengarkan. Dari situ kita bisa dapat masukan untuk perbaikan.
Ada target khusus waktu deÂkat ini?Nanti dulu, saya kan belum masuk.
Bagaimana strategi Anda mengatasi mafia perpajakan?Makanya belum bisa saya omongin dulu. Yang pasti saya akan coba mengembangkan suatu analisis atau metode tentang potensi perpajakan. Itu akan kita coba dalami.
[RM]
BERITA TERKAIT: