WAWANCARA

Solahuddin Wahid: Nggak Niat Ikut Capres 2014 Kami Hanya Mengkritisi Saja

Senin, 17 Januari 2011, 05:54 WIB
Solahuddin Wahid: Nggak Niat Ikut Capres 2014 Kami Hanya Mengkritisi Saja
RMOL. Pemerintah diminta tidak khawatir dengan pembentukan Gerakan Integritas Nasional (GIN). Sebab, wadah ini hanya bersifat moral, bukan bergerak di politik.

“Kami nggak niat ikut Capres 2014, nggak ikut-ikutan politik. Ini hanya gerakan moral, hanya mengkritisi saja terhadap yang perlu dikritisi,’’ ujar penggagas GIN, Solahuddin Wahid, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Jumat (14/1).

11 Tokoh Masyarakat dan Agama mendeklarasikan berdiri­nya Gerakan Integritas Nasional (GIN). Mereka adalah Ahmad Syafii Maarif (Bekas Ketua Umum Muhammadiyah), Sola­huddin Wahid (Gus Solah), Natan Setiabudi (bekas Ketua Persatuan Gereja Indonesia), Bambang Ismawan, Putut Prabantoro, Kas­turi Sukiadi, Parni Hadi, Wisj­nubroto, Thresia Kristianty, Su­drajad, dan Teguh Santosa.

Gus Solah selanjutnya menga­takan, tokoh-tokoh tersebut sudah berkonsolidasi sejak tiga bulan lalu untuk berkumpul dalam GIN. Mereka berkumpul dalam satu wadah dilatarbelakangi adanya masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seperti rendahnya tingkat integritas nasional, terutama di kalangan pejabat publik.

“GIN ingin ikut menyum­bang­kan tenaga dan pikiran da­lam upaya menumbuhkan inte­gri­tas diri di masyarakat, khu­susnya para pemimpin di ber­bagai ting­katan. Kita harus mengakui bah­wa dalam kehidu­pan ber­bangsa dan ber­negara sulit mencari tokoh yang me­miliki integritas,” kata­nya.

Adik kandung bekas Presiden Abdurrahman Wahid ini mene­gaskan, menumbuhkan integri­tas para pemimpin di berbagai ting­­katan bukan berarti ikut terlibat dalam penyiapan calon pemim­pin untuk 2014. Gerakan ini mur­ni atas kesadaran perlu­nya mem­bangun integritas nasional.

“Nggaklah. Ini bukan soal Ca­pres 2014. Itu kan ranah partai. Kita tidak mengarah kesana,” ujar­nya.

Berikut kutipan wawancara dengan tokoh Nahdhatul Ulama ini:

Apa yang melatarbelakangi Anda bersama tokoh lainnya untuk mendirikan GIN?
Dalam deklarasi Gerakan Inte­gritas Nasional itu sudah jelas bah­wa kita melihat masalah sekarang ini seperti korupsi, penegakan hukum yang kacau balau, keru­sakan lingkungan karena rendah­nya integritas para pejabat publik dan masyarakat. Jadi tugas kami sebagai anak bang­sa untuk ikut menyum­bang­kan tenaga dan pi­kiran dalam upaya menumbuhkan integritas diri di masyarakat.

Sejak kapan komunikasi di­bangun untuk berkumpul da­lam sebuah wadah GIN?
Itu sudah beberapa bulan ter­akhir. Ya kira-kira 3 bulan lalu.

Apakah memang cuma 11 tokoh ini yang ditarik gabung ke GIN?    
Nantinya ya, kalau ada siapa­pun yang ingin bergabung, sila­kan saja. Tidak ada masalah.

Gerakan ini apakah akan me­nyerupai Lembaga Swa­daya Masyarakat?
Ini adalah perkumpulan Gera­kan Integritas Nasional. Jadi di dalamnya adalah integritas tapi dalam pengertian untuk keutu­han. Namun kami menilai ada ketidakutuhan dari kebijakan kita yang tidak sesuai dengan UUD 1945. Kebijakan itu akan kita kritisi juga.

Berarti oposisi terhadap pe­merintahan?
Ya. Tapi tidak secara poli­tis. Kami ha­nya me­nga­ta­kan itu ber­da­sarkan pe­mi­kiran-pemiki­ran kita. Jadi kami akan mencari bibit-bibit yang bisa muncul da­lam kepemim­pinan berbagai ting­katan. Jadi integritas ini nantinya mempu­nyai makna sifat jujur dan punya prin­sip mo­ral yang kuat; kondisi utuh dan tidak terbagi; kondisi me­nyatu; dan ber­tindak kon­sisten se­suai deng­an nilai-ni­lai yang dianut. Kita harus me­nga­kui bahwa dalam kehi­dupan ber­bangsa dan ber­negara sulit men­cari tokoh yang me­miliki integritas.

GIN tidak mencari sosok ke­pemimpinan 2014?
Itu tugas partai. Kami kan bu­kan partai.

Jadi gerakan ini bukan untuk memunculkan Capres?
Ya tidak. Kalau menurut saya, terlalu pagi kalau ngomong soal itu.

Bagaimana Anda melihat pe­merintah ini, apakah berinte­gri­tas tinggi atau rendah?
Penilaian saya secara umum ya. Sekarang kalau kita melihat Gayus bisa keluar dari penjara dan mudah ke luar negeri, itu me­nunjukkan in­tegritas rendah apa tinggi? Gayus itu kan bisa me­nyuap siapa saja itu. Jadi mutu integritas kita itu rendah sekali. Secara umum rendah.

Bukankah terlalu naif kalau ukuran integritas pemerinta­han hanya Gayus?
Gayus itu kan salah satu con­toh. Yang lain juga ada, seperti joki narapidana hukum belum lama ini. Jadi memang secara umum inte­gritas kita memang rendah.

Apa ada upaya pressure ter­ha­dap pemerintah melalui ge­ra­kan ini?
Nggak. Kita cuma menyam­pai­kan pikiran-pikiran dan ide saja.

Tapi bagaimana jika gerakan ini dimanfaatkan untuk meng­­gu­lirkan wacana impeach­ment?
Impeachment itu kan hanya bisa dilakukan oleh partai. Kalau bukan partai, ya tidak bisa dong.

Bukankah pengaruh Anda bersama tokoh lainnya kuat se­hingga mudah meraih duku­ngan dari partai ?
Wah, nggaklah.

 Sejauhmana dukungan ke­pada GIN?
Belum ada dukungan apa-apa.

Tapi yang menyatakan ter­tarik untuk bergabung dalam GIN apa sudah ada?
Saya belum tahu, mungkin juga ada, mungkin juga tidak. Tapi kami akan memulai rapat bebe­rapa bulan lagi.

GIN untuk jangka pendek akan menargetkan apa?
Kami tidak memiliki target apa pun juga. Kami hanya menyam­paikan pemikiran dengan berba­gai alasan. Apa kegiatannya nanti, kan bisa dilihat.

Harapan Anda terhadap GIN?
Ya kita berharap keadaan bisa lebih baik. Begitu saja. Jadi me­nyumbangkan pemikiran-pemi­kiran dalam rangka kehi­dupan yang lebih baik bagi bangsa kita.

Itu saja.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA