Di mana di tengah keadaan ekonomi dan sosial di banyak negara mengalami berbagai ketimpangan. Hal ini akibat mencuatnya konflik-konflik kepentingan yang terkadang bertabrakan satu dengan lainnya tanpa upaya secara sungguh-sungguh secara jujur, terbuka dan transparan untuk diatasi bersama.
Sementara kejujuran, keterbukaan dan transparansi bertanggung jawab adalah modal utama bagi terwujudnya kekuatan bersama di atas dunia ini dalam menghadapi berbagai permasalahannya.
Tidak dapat dipungkiri tuntutan agar para pemimpin dunia harus memiliki pengendalian diri yang lebih tinggi sehingga melahirkan komitmen-komitmen kebijaksanaan yang mampu menyelamatkan kehidupan peradaban dunia ini.
Peperangan di Timur Tengah, khususnya kerusakan dan kehancuran kehidupan di kawasan jalur Gaza telah menghadirkan keprihatian yang mendalam diseluruh belahan dunia ini.
Tentu saja misi kemanusiaan harus menjadi prioritas utama untuk kemudian melindungi misi perdamaian yang terasa masih jauh dari kesepakatan bersama di sana.
Sama seperti umat agama lainnya, umat Buddha sedunia pun turut menyampaikan keprihatinannya, dan tentu saja selain doa bersama juga bantuan kemanusiaan diberikan melalui banyak yayasan kemanusian di negara Buddhis sebagaimana dilakukan oleh pemerintah China, Taiwan dan Thailand.
Umat Buddha Indonesia juga sangat menaruh keprihatinan yang mendalam dan menyesali segala bentuk kejahatan perang yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan rakyat disana dan senantiasa mendukung sepenuhnya segala tindakan apa pun yang dilakukan Pemerintah atas tragedi di Gaza dan bagi kemerdekaan penuh rakyat Palestina.
Meskipun hanya sekitar lima juta penganut Buddha di Indonesia, namun tidak menyurutkan esensi tema Waisak Nasional ini bagi kontribusi moral kebenaran.
Karena sejatinya bukan konflik agama peperangan itu, tetapi keserakahan, kebencian dan kebodohan semata yang menjadi penyebab kejahatan yang menderitakan jutaan manusia di dunia ini dan khususnya di kawasan Gaza.
*Penulis adalah Direktur Forum Buddhis Indonesia
BERITA TERKAIT: