Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berjualan Konten Ekonomi Politik di Media Sosial

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/dr-ir-sugiyono-msi-5'>DR. IR. SUGIYONO, MSI</a>
OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI
  • Selasa, 31 Desember 2024, 11:27 WIB
Berjualan Konten Ekonomi Politik di Media Sosial
Media sosial/Net
PROFESI content creator terkesan menghasilkan penghasilan yang menarik. Content creator menggunakan platform media sosial seperti YouTube, Instagram, TikTok, Video, Podcast, atau Channel TV.

Gaji content creator sebagai pemula di sebuah perusahaan misalnya Rp500 ribu hingga Rp6 juta per bulan (medcom.id). Gaji content creator untuk endorsement sebesar Rp200 ribu hingga Rp1,5 juta. Gaji content creator yang bekerja di sebuah perusahaan sebesar Rp4 juta hingga Rp6 juta.
 
Channel Ricis official mempunyai 30,8 juta subscriber di YouTube memperoleh pendapatan Rp2 miliar hingga Rp3 miliar per bulan. Dari 31 juta pengikut di TikTok, Ria Ricis memperoleh pendapatan Rp50 juta hingga Rp100 juta per bulan. Dengan pengikut sebanyak 32,7 juta di Instagram, Ria Ricis memperoleh penghasilan Rp100 juta hingga Rp180 juta per bulan.

Selanjutnya politikus Dedi Mulyadi sebagai youtuber untuk kasus Vina Cirebon telah mempunyai ratusan ribu pengikut. Penghasilannya sebagai youtuber sebesar Rp200 juta sebulan (Posbelitung.co).

Gaji bulanan content creator YouTube di Indonesia sebesar Rp2,7 juta hingga Rp5,25 juta. Jika pengikut YouTube mencapai 1 juta, maka penghasilan youtuber mencapai Rp64 juta hingga Rp1 miliar. Youtuber terkenal seperti Deddy Corbuzier, Atta Halilintar, dan Jess No Limit berpenghasilan Rp300 juta hingga Rp7 miliar per bulan (Pina.id).

Meskipun demikian, sampai hari ini belum dapat diketahui secara kongkret tentang apakah ada insentif penghasilan besar, yang mereka terima untuk profesi berjualan konten ekonomi politik di media sosial sebagai youtuber. Berperan sebagai pejuang, ataukah para aktor pencari nafkah untuk publikasi yang ngeri-ngeri sedap.

Antara fiksi, ataukah non fiksi. Antara hiburan sedikit horor semata, ataukah realita murni. Antara produk karya jurnalisme, hoaks, fitnah, spekulasi, sensasi, ataukah mengada-ada. Perbedaannya sungguh tipis, jika telah mencermati rekam jejak para aktor youtuber kritikus oposisi tersebut dalam durasi yang cukup lama untuk sampai pada kesimpulan sementara sebagai produk hiburan sensasional.

Itu terlebih untuk youtuber yang hampir setiap hari aktif manggung sebagai kritikus oposisi pemerintah beraliran keras dan terkesan radikal spekulatif di YouTube. Dalam sehari youtuber kritikus ataukah sebagai buzzer sebagai perorangan atau berkelompok mengunggah 1 hingga 6 tampilan, baik untuk tampilan edisi panjang, atau dalam potongan-potongan edisi pendek secara singkat menggunakan judul-judul yang terkesan bombastis. Judul-judul ekstrem dan terkesan genit untuk maksud menarik perhatian followers.

Topik-topik yang dipilih, misalnya diksi Joko Widodo mesti dihukum mati, atau minimal dipenjara selama 100 tahun menurut aktivis Abdullah Hehamahua, yang menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi.

Tuntut adili Jokowi dan tangkap Fufufafa. Jokowi, Aguan hingga Anthony Salim digugat Rp612 triliun. Membongkar borok PIK 2 milik Aguan dan Anthony Salim. Aguan bicara buka aib Jokowi dan kedok PSN PIK 2. Proyek PIK 2 bermasalah, Jokowi dan Aguan digugat? PIK 2 masih bermasalah, tapi sudah dijual pakai iklan berbahasa Cina; semua aparat takut pada Aguan? Oligarki rakus vs rakyat? Diam-diam ada rencana rahasia di PIK 2! PIK 2 gerus kejayaan Islam di Banten.

PIK 2 & Rempang bukti legalisasi perampasan tanah rakyat berdalih PSN; bukti pemalakan yang nyata? Said Didu, proyek PSN peninggalan rakyat bikin rakyat gaduh mulai Rempang hingga PIK dua. Perampasan tanah di PIK 2 dan BSD dengan dalih PSN…Rakyat Ditindas!! Jangan pernah lupakan ijazah palsu Jokowi & Fufufafa; bongkar.

Masih banyak lagi yang lainnya. Selalu ada yang baru, sekalipun menggunakan materi yang diduplikasikan.

Sebenarnya dapat dimengerti jika kritikus menyoroti Joko Widodo ketika sebagai presiden, atau pun bahkan setelah menjadi mantan. Mulai mengkritisi Presiden Prabowo Subianto. Demikian pula ketika mengulas Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres dan Wapres. Begitu pula ketika membahas sepak terjang Aguan (Sugianto Kusuma) dan Anthony Salim sebagai konglomerat, yang mempunyai perusahaan besar seperti PIK 2 dan BSD.

Yang semuanya dipertentangkan dengan kehidupan rakyat kecil, seperti penghuni permukiman pra sejahtera di sekitar perumahan real estate elite, petani penggarap tanah milik negara, dan/atau nelayan kecil gurem berperahu kecil dan sempit.

Mempertentangkan dikotomi antara konglomerat, kehidupan kelas atas, dibandingkan dengan masyarakat pra sejahtera, yang terpinggirkan, banyak kesusahan, tidak berdaya, senantiasa serba kalah, dan seterusnya.

Apa yang kritikus youtuber jual adalah bagaikan teknik sutradara film-film Bollywood, yang menjual antagonisme antara kehidupan kelas atas yang serba kaya raya, berkuasa, raja-raja, dan kaisar-kaisar untuk dipertentangkan dengan balada kehidupan rakyat jelata. Kaum papa. Kaum sudra dan paria.

Bahkan aspirasi pertentangan penguasaan hak atas tanah tersebut di atas, secara ekstrem telah mengingatkan kembali pembangkitan terhadap sejarah komunisme Marxisme Leninisme dan Stalinisme termasuk pada revolusi Bolshevik periode Tsar bangsa Rusia.

Mengingatkan kembali teknik gerakan pembangkitan awal dari tragedi pematangan pembantaian sultan-sultan dan keluarga, peristiwa Tanjung Morawa, peristiwa Madiun, istilah desa mengepung kota, propaganda 7 setan desa dan 7 setan kota, dan peristiwa pembangkitan pematangan awal dari peristiwa kekerasan lainnya amuk massa di Indonesia.

Meskipun demikian, daya tarik YouTube mempunyai banyak sekali pilihan hiburan dan informasi, selain asupan dari media arus utama, televisi, radio, dan berbagai hiburan di dunia nyata, sehingga ada harapan yang besar untuk tidak terlalu terprovokasi dan terpaku secara hipnotis oleh penyampaian aspirasi kritik-kritik dari para oposisi tersebut.

Terlebih jika ada isu PIK 2 dan PSN, kemudian tersedia waktu untuk berlibur menikmati keindahan alam di PIK 2 dan PSN secara langsung di dunia nyata. Sebab, jika kedua lokasi tersebut dibangun secara jahat dan biadab, maka mustahil perumahan, pertokoan, rumah toko, perdagangan, lokasi hiburan, sarana berolahraga, peribadatan, pantai, jalan tol, dan hutan mangrove dapat dibangun dalam luasan yang luas.

Juga sebagai perusahaan besar go public, yang saham-sahamnya dimiliki oleh masyarakat secara luas di dalam maupun luar negeri, dan terawasi dalam pantauan secara cermat maupun ketat. rmol news logo article

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance; Pengajar Universitas Mercu Buana
EDITOR: DIKI TRIANTO

< SEBELUMNYA

Algoritmokrasi

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA