Kisahnya viral. Warganet heboh. Rata-rata mereka komen sedih. Sudah viral sejak mayat Rauf ditemukan mengambang di saluran irigasi Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jabar, Rabu, 4 Oktober 2023 pagi. Sampai pra rekonstruksi, Selasa, 14 November 2023.
Di pra rekonstruksi, tiga tersangka, Nuraini, Suganda dan Warim melakukan semua adegan pembunuhan Rauf (diperankan boneka). Kasubdit Ditreskrimum Polda Jabar, AKBP Adanan Mangopang kepada wartawan, Selasa (14/11) mengatakan:
"Kita melaksanakan sebanyak 112 adegan. Mulai dari TKP awal sampai menganiaya terhadap anak atas nama R, 13, terus kita lanjutkan ke TKP kedua, yaitu pembuangan mayat di saluran irigasi di wilayah Polsek Anjatan, Indramayu.”
Kronologi pembunuhan yang dilakukan pra rekonstruksi:
Selasa, 3 Oktober 2023 malam, Rauf pulang ke rumah ibunya, Nuraini, di Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jabar. Rumah itu sangat sederhana. Dindingnya belum diplester. Ditinggali Nuraini bersama ayah, Warim dan adik Nuraini, Suganda.
Sebenarnya sudah lama Rauf tidak pulang, karena diusir Nuraini. Rauf dinilai nakal, sejak Nuraini cerai dengan ayah Rauf, Dirno, beberapa tahun silam.
Sejak itu Rauf hidup menggelandang. Tidur di emperan toko, kadang di pos ronda. Makan, Rauf minta tetangga setelah bersih-bersih rumah tetangga. Rauf tidak pernah mengemis. Para tetangga ceritakan itu ke wartawan.
Terakhir Rauf kerja, di kandang sapi milik Armand, yang rumahnya tak jauh dari rumah Nuraini. Tugas sehari-hari memberi makan dan membersihkan kotoran sapi. Malamnya, Rauf tidur di atas kandang sapi itu. Dibuatkan Armand semacam angkringan dari kayu ala kadarnya buat Rauf tidur. Untuk naik ke atap kandang, ada tangga kayu.
Armand biasa merekam video kegiatan sehari-hari Rauf membersihkan kotoran sapi. Videonya dibagikan di medsos (ketika Rauf masih hidup): “Rauf anaknya rajin. Bersihin kotoran sapi ia tidak jijik,” tulisnya di unggahan video itu.
Di situ tampak Rauf membersihkan kotoran. Wajahnya tampak riang. Gerakannya cekatan. Tangannya belepotan kotoran sapi. Kelihatan, ia sudah biasa mengorek kotoran sapi dengan sapu lidi.
Untuk pekerjaan itu Rauf diberi makan setiap hari oleh keluarga Armand. Sudah lama begitu. Sejak Rauf putus sekolah SD.
Nah, Selasa, 3 Oktober 2023 malam, Rauf ke rumah ibunya. Cara masuknya lewat atap rumah, membongkar genteng. Karena berisik, kakeknya, Warim, keluar rumah dengan tongkat yang sehari-hari digunakan berjalan. Melongok ke atas. Rauf takut, maka turun dari atap. Tiba di bawah, Rauf dipukul kakek dengan tongkat.
Suara berisik itu membuat Nuraini dan adiknya Suganda juga keluar rumah. Mereka melihat Rauf, bocah yang mereka benci itu. Wajah yang 'mbencekno' (membencikan) itu.
Kontan, Nuraini dan Suganda ikut memukuli Rauf. Bukan pukulan biasa. Pukulan dengan tongkat, kayu balok, besi, batu. Mirip orang menghajar maling. Anehnya, sang kakek bukan mencegah pemukulan, malah ikut menghajar Rauf.
Para tetangga keluar rumah sudah telat. Rauf sudah terkapar berdarah-darah. Tergeletak di tanah. Lalu, Nuraini pinjam motor tetangga. Untuk membawa Rauf. Dipinjami.
Motor dinaiki bertiga. Motor disetir Suganda, membonceng Nuraini. Rauf bertubuh kecil, dijepit di tengah. Mereka berangkat. Tetangga mengira Rauf dibawa ke rumah sakit.
Kepada polisi, Nurani mengungkapkan, ketika dibonceng motor, Rauf masih berbicara walau tubuh penuh luka. Rauf bicara ke ibunda, begini:
"Ma… sakit Ma. Ma…. aku ngantuk Ma… Capek Ma."
Sesuai pengakuan Nuraini ke polisi, itulah kata-kata terakhir Rauf. Setelah itu Rauf seperti tertidur.
Motor berhenti di pinggir kali. Nuraini turun, lalu mengikat dua tangan Rauf ke belakang. Seperti posisi diborgol. Suganda membantu mengikat erat tangan Rauf. Akhirnya, Suganda dan Nuraini melemparkan tubuh Rauf ke pinggir kali.
Ketika Suganda dan Nuraini hendak meninggalkan lokasi, tampak tubuh Rauf masih menggeliat di air. Motor pergi. Nuraini sudah mengikhlaskan anak yang dia lahirkan, pergi.
Esok pagi, Rabu, 4 Oktober 2023 warga sekitar kali heboh. Menemukan mayat Rauf mengambang di situ. Dengan posisi kedua tangan terikat ke belakang. Tubuh penuh luka. Air di sekitarnya masih memerah.
Hari masih pagi. Polisi tiba di kali, langsung mengusut. Identitas korban segera diketahui. Rumah Nuraini didatangi polisi. Digeledah. Ternyata tongkat kakek masih ada bekas darah mengering. Di sekitaran rumah banyak ditemukan percikan darah.
Nuraini, Suganda dan Warim diinterogasi polisi secara terpisah. Mereka langsung mengakui perbuatan itu. Mereka jadi tersangka dan ditahan.
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengungkapkan, para tersangka disangkakan Pasal 80 ayat (3) dan ayat (4) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dan atau Pasal 44 ayat (3) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Tangga (PKDRT).
Setelah pembunuhan, video-video tentang Rauf membersihkan kandang yang diunggah Armand di TikTok. Armand membagikan ulang video itu. Warganet mengomentari, heboh.
Armand di TikTok: "
Teman-teman… saya akan tunjukkan tempat di mana M Rauf tidur. Di sini, ya…. Di atas kandang ini, sebelum dibongkar," ujar Armand, memperlihatkan loteng sederhana di atas kandang sapi. Armand juga menunjukkan tangga yang dipakai Rauf naik ke atas kandang sapi. Tangga kayu kaso bentuk huruf H.
Armand: "
Rauf biasa tidur di sini sehari-hari. Ini tangganya. Saya tidak tahu malam itu ia mendadak pulang ke rumah ibunya. Seandainya tidak pulang, mungkin tidak terbunuh."
Dilanjut: "
Siangnya, sebelum terbunuh, dia masih bersihin kandang seperti hari-hari biasanya."
Almarhum Rauf dapat banyak doa dari warganet. Dari komen warganet. Semua ikut berduka.
Akun @bnk menulis: “sg husnul khatimah, adek rauf,,. smoga adek rauf ditempatkan brsm org2 sholeh ditempatkan yg paling terbaik disurganya allah. aamiin…”
Akun TikTok @flo***: "
Sedih banget hidupnya… ya Allah…."
Akun @sinta: “
Dedek Rauf udah gak menderita lg skrg. Ada di surganya Allah.”
Akun @galau: "
Rauf, lu udah gak bauk taik sapi lg. udah wangi di surga."
Akun TikTok @ye*** menimpali: "
Teruntuk ibunya, apa pun masalahmu yang berat, tolong sadar bahwa telah kau hilangkan nyawa dan masa depan ank kandungmu sendiri. Anak kandungmu sendiriiiii."
Komen terakhir itu sepertinya paham, bahwa Nuraini punya problem sulit. Cerai, lalu dia dan Rauf ditinggalkan suami begitu saja. Tanpa dinafkahi. Belum lagi, Rauf berubah jadi nakal.
Mungkin, Nuraini beranggapan sebaiknya Rauf tiada. Atau, lebih mundur, baiknya Rauf tidak dilahirkan. Lebih mundur lagi, sebaiknya dia tidak menikah dengan Dirno.
Tapi, itu berandai-andai. Faktanya, semua sudah terjadi. Rauf dimakamkan di Pemakaman Umum Dusun Parigimulya, Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Subang. Di keteduhan pohon jarak.
Penulis adalah Wartawan Senior
BERITA TERKAIT: