Mafia gaya Indonesia itu lahir di Semarang. Gangster yang beranggotakan remaja gen Z itu memang bukan penjahat terorganisir sekelas mafia di Amerika pada setengah abad lalu. Para gangster ini cuma gerombolan remaja yang suka nongkrong, lalu tawuran.
Tapi, dengan adanya pendanaan tetap dari bohir, bandar judi
online, mereka bagai dapat darah segar buat tawuran. Karena pada saat tawuran bersenjata, mereka akan menumpahkan darah.
Pendanaan ini terungkap sejak polisi Semarang giat menangkap anggota gangster. Tim Resmob Polrestabes Semarang akhirnya mengungkap pihak yang membiayai gangster di sana.
Kombes Irwan: “Itu terungkap setelah kami tangkap tiga anggota gangster. Mohammad Iqbal Samudra, 22, warga Bandarharjo, Muhammad Alfin Harir Mahfud. 19, warga Bangetayu Wetan dan Sandy Wisnu Agusta, 23, warga Bangetayu Wetan. Mereka tersangka.”
Saat mereka diinterogasi, terungkap bahwa gangster-gangster di sana punya medsos. Di situlah mereka berkomunikasi intensif setiap saat. Isinya aneka curhat problem mereka sehari-hari. Jika ada salah satu anggota curhat soal diganggu anak dari gang lain, maka dirancanglah tawuran.
Dari tiga orang yang ditangkap, Iqbal adalah admin gangster All Star dan Young Street 04. Alfin admin Team Masok. Sandy admin Team Dadakan.
Jumlah pengikut medsos gangster itu ternyata puluhan ribu orang per medsos. Contoh, gangster Team Dadakan punya pengikut 33 ribu. Team Masok punya 28 ribu pengikut.
Jumlah pengikut itulah yang menarik perhatian para bandar judi
online. Sehingga medsos-medsos gangster itu dijadikan tempat beriklan judi
online. Atau
endorse. Jelasnya, bandar judol beriklan di situ. Besaran dana iklan per medsos gangster bervariasi. Antara Rp 5 juta sampai Rp 8 juta per bulan rutin, sudah setahun ini.
Irwan menyatakan, berdasarkan penyelidikan sementara, diketahui ada tiga situs judi
online yang membiayai gangster Semarang, yakni situs Ganas 69, Jeju.LOL dan Zigzag. Mereka beriklan rutin ke medsos empat gangster tersebut.
Irwan: "Polanya, Iqbal menerima dana dari bandar judi
online, lalu diteruskan ke Alfin dan Sandi. Di rekening Iqbal, kami menemukan saldo Rp48 juta hasil dari bandar judi
online."
Ada perincian penggunaan uang. Antara lain untuk membeli senjata, juga miras sebelum tawuran, dan biaya sewa vila untuk rapat sebelum atau sesudah tawuran. Pokoknya untuk biaya operasional gangster. Kini polisi sedang menyelidiki bandar judi
online pemasok dana itu.
Memang, itu tidak sama dengan gangster mafia di Amerika. Tapi kemitraan gangster dengan bandar judol itu kolaborasi dua kelompok pelanggar pidana yang hasil akhirnya berupa tawuran. Kalau selama ini tawuran cuma sekadar sikap sok jago remaja yang sedang mencari identitas diri, kini tawuran sudah dibiayai.
Jurnalis senior Amerika, Selwyn Raab dalam bukunya berjudul:
Five Families: The Rise, Decline and Resurrection of America's Most powerful Mafia Empire (2014) mengisahkan organisasi kejahatan di Amerika, Cosa Nostra, yang anggotanya para mafia dari Pulau Sisilia, Italia. Itulah gangster terbesar di sana yang merajalela pada setengah abad silam.
Itu gangster tua di dunia. Usianya sudah 150 tahun. Pada tahun 1876, Leopoldo Franchetti menggambarkan Mafia Sisilia sebagai industri jasa kekerasan. Pada 1993, sosiolog Italia Diego Gambetta menggambarkannya sebagai kartel firma perlindungan swasta. Ia mencirikan mafiosi sebagai penjamin kepercayaan. Kalau di Indonesia sekarang mirip jasa
debt collector.
Cosa Nostra dalam bahasa Sisilia berarti: milik kami. Lama-lama oleh warga Amerika disebut mafia. Bentuknya organisasi kriminal, atau gangster. Mereka menjual jasa layanan perlindungan dan arbitrase di bawah merek umum (sebagaimana nama perusahaan jasa). Kegiatan mereka adalah perlindungan, pemerasan, arbitrase perselisihan antara penjahat, pengawasan perjanjian dan transaksi ilegal.
Mereka tidak melayani konflik dalam transaksi legal. Sebab, hal itu ditangani polisi. Mereka melayani konflik alam transaksi ilegal, seperti penjualan senjata dan miras (waktu itu ilegal di AS), pelacuran dan perjudian, serta perdagangan narkoba.
Pada 1960-an ada beberapa kelompok mafia di sana. Setiap kelompok mengklaim kedaulatan atas suatu wilayah, biasanya kota, desa, atau lingkungan, tempat mereka menjalankan pemerasan. Para anggotanya menyebut diri mereka "orang-orang terhormat". Warga Amerika menyebut mereka sebagai mafiosi.
Pada pertengahan abad ke-20 migrasi besar-besaran dari Sisilia menyebabkan terbentuknya geng-geng mafiosi di Australia, Inggris, Kanada, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan. Kelompok-kelompok yang berbasis di diaspora ini meniru tradisi dan metode leluhur Sisilia.
Jika ada anggota mafia ditangkap polisi, ia pasti dengan ketat mentaati gerakan tutup mulut alias bungkam. Anggota yang tertangkap wajib tahan siksaan polisi yang berusaha membongkar jaringan mafia.
Kalau sampai anggota tertangkap itu membocorkan, disebut oleh geng sebagai pengkhianat (pentiti). Hukuman buat pentiti adalah mati, termasuk anggota keluarganya.
Kisah tentang mafia sehingga diberitakan media massa dan dibukukan, pasti akibat bocoran dari pentiti. Baik bocor alus maupun kasar. Supaya mereka bisa membocorkan, aparat penegak hukum Amerika memberikan jaminan keselamatan bagi mereka. Biasanya pentiti yang tidak punya keluarga. Sebab, kalau berkeluarga lebih sulit melindungi keluarga.
Salah satu pentiti, Joseph Valachi memberikan kesaksian di depan Subkomite Tetap Investigasi Komite Operasi Pemerintah Senat AS pada 1963. Dikenal sebagai sidang Valachi. Ia mengungkapkan bahwa mafiosi Amerika merujuk organisasi mereka dengan istilah
cosa nostra. Kemudian FBI (Federal Bureau of Investigation) menambahi kata 'la', menjadi
la cosa nostra.
Pada 1984, muncul pentiti bernama Tommaso Buscetta mengungkapkan kepada hakim Italia anti-mafia, Giovanni Falcone bahwa istilah itu juga digunakan oleh Mafia Sisilia. Buscetta menolak kata "mafia" sebagai ciptaan sastra belaka. Melainkan, benar-benar organisasi kriminal.
Mafia di Amerika tamat riwayatnya sejak pemerintah menerbitkan RICO (Racketeer Influenced and Corrupt Organizations) Act. Ini adalah undang-undang federal yang melarang organisasi kriminal mengambil keuntungan dari bisnis yang sah atau menjalankan bisnis mereka sendiri. RICO Act diterbitkan dan langsung disahkan 1970.
Berdasarkan RICO, maka organisasi atau kelompok mafia atau semacam mafia, adalah ilegal. Jika ditemukan kelompok gangster itu, meskipun mereka belum bertindak apa-apa, anggotanya langsung dibui. Sejak itu, 1970
mafia is the end. Sudah 150 tahun di sana.
Kini, 54 tahun kemudian, masak di Indonesia muncul gangster yang didanai duit bandar judi? Hidup serasa mundur 200 tahun.
Penulis adalah Wartawan Senior
BERITA TERKAIT: