Pembangunan Indonesia maju bagi negara, Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang Bersatu, Bergotongroyong, dan Maju, sebagaimana tema peringatan HUT kemerdekaan RI tahun 2023: "Terus Melaju Untuk Indonesia Maju".
Atmosfir keberhasilan dan ideologi kepemimpinan Presiden RI Jokowi berintikan dan berorientasikan pada prinsip keutamaan dan garis kebijakan untuk membangun dan memajukan Indonesia menuju Indonesia emas tahun 2045. Prinsip dan garis ideologis, politis, historis, dan sosiologis yang bergotongroyong untuk membangun dan memajukan NKRI berdasarkan Pancasila, berlandaskan UUD Negara RI 1945, bersemangat Bhinneka Tunggal Ika, yang berkedaulatan rakyat, demokratis, dan konstitusional. Negara Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Beberapa hari sebelumnya, Penulis bertemu dan berdiskusi berdua bersama dengan Gubernur Jateng yang juga calon presiden (Capres) RI Ganjar Pranowo.
Pertemuan persahabatan dan diskusi keakraban berlangsung pada hari Rabu, tanggal 16 Agustus 2023, di Puri Gedeh, Semarang, Jateng, Indonesia. Berlangsung menjelang dan sesaat mengikuti dan menyaksikan penyampaian pidato kenegaraan Presiden RI Jokowi dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan ke-78 RI. Pidato Kenegaraan HUT Kemerdekaan RI disampaikan di dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI.
Penulis bertemu dan berdiskusi berdua bersama dengan sahabat baik dan sahabat lama, dengan bermaterikan dan berintikan pada sejumlah perihal strategis dan teknis serta agenda aksi kegiatan lainnya. Utamanya dan intisarinya adalah kualitas percepatan, peningkatan, perluasan perkuatan dan penguatan keseluruhan ekosistem dan atmosfir kepemimpinan Jokowi dan Ganjar Pranowo untuk Indonesia Maju.
Khususnya dalam kerangka "Pelanjutan dan Keberlanjutan" Pembangunan Indonesia Maju. Juga khususnya dalam konteks Kepemimpinan Nasional NKRI (Kepresidenan).
Pemaknaan yang sesungguhnya dan yang sejatinya terhadap "pelanjutan" dan "keberlanjutan" kepemimpinan pembangunan Indonesia maju, pada dasarnya terletak pada kehadiran, kebangkitan, dan kemajuan figur kepemimpinan. Figur yang memiliki dan yang mempunyai integritas, kredibilitas, kualitas, kapasitas, kapabilitas, dan profesionalitas.
Figur kepemimpinan yang pada dasarnya sungguh-sungguh sudah berpengalaman, matang, dewasa, dan teruji dalam mentalitas dan moralitas kepribadian. Berpengalaman, matang, dewasa, dan teruji dalam konteks kepemimpinan kerakyatan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Juga dalam konteks eksekutif dan legislatif.
Keutuhan kepribadian figur kepemimpinan yang mengandungi integritas, kredibilitas, kualitas, kapasitas, kapabilitas, dan profesionalitas dalam konteks dinamika dan dialektika pergerakan sosial kultural keluargaan yang tanpa cacat dan yang tanpa masalah serius secara dasar etik moral. Juga figur kepemimpinan dalam dinamika dan dialektika pergerakan kerakyatan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan yang tanpa cacat dan yang tanpa masalah berat secara standar etik moral.
Lagi pula, figur kepemimpinan yang berurat dan yang berakar pada kerakyatan. Juga kepemimpinan yang berbasis, bertumpu, dan menyatu bersama dengan kekuatan rakyat. Kepemimpinan yang menyatu bersama secara utuh dengan amanat penderitaan dan perjuangan rakyat.
Kerangka umum dan bangunan pokok atas figur kepemimpinan Ganjar Pranowo beserta ekosistem dan atmosfir kepemimpinan Ganjar Pranowo telah lama tumbuh dan bergerak. Juga sudah lama maju dan berjalan. Bergerak dan berjalan "senafas, sedarah, seayun, selangkah, seiring, dan sejalan" secara ideologis, politis, historis, dan sosiologis dengan figur kepemimpinan beserta ekosistem dan atmosfir kepemimpinan nasional Presiden RI Jokowi.
Ada kesamaan dan keutuhan ideologi, politik, histori, dan sosiologi yang "sebangun dan serumah" antara Kepemimpinan Presiden Ketujuh RI Jokowi dengan capres kedelapan RI Ganjar Pranowo. Ada "anatomi kimia" serta ada karakteristik sosial dan kultural yang sama dan serupa antara kedua pemimpin tersebut di atas.
Kualitas pemaknaan dan titik simpul strategis pemaknaan nilai-nilai pelanjutan dan keberlanjutan pembangunan Indonesia maju, terletak pada kebersamaan untuk bersatu dan bergotongroyong. Khususnya untuk menguatkan, meyakinkan, memastikan "perkuatan dan penguatan" Kepemimpinan Ganjar Pranowo.
"Kepemimpinan Nasional Indonesia Maju" secara ideologis, politis, historis, dan sosiologis, tentu harus pada posisi, sikap, pendirian untuk mendorong, mendukung, membangkitkan, dan memajukan perkuatan dan penguatan Ganjar Pranowo.
Atmosfir dan ekosistem kepemimpinan nasional yang sesungguhnya dan yang sejatinya, pada dasarnya berada dan terletak pada figur kepemimpinan. Keutuhan kepribadian dan kepemimpinan yang telah teruji, terbukti, dan terkonfirmasi secara otentik dan konkrit kehadirannya, keberadaannya, dan kesejarahannya.
Khususnya dalam perjalanan, perjuangan, dan pergerakan Indonesia. Kehadiran, keberadaan, dan kesejarahan tersebut adalah yang tanpa cacat serius dan yang tanpa masalah berat secara ideologis, politis, historis, sosiologis, dan psikologis.
Dinamika dan dialektika kepemimpinan yang terkhusus dan terutama demi untuk masyarakat, bangsa, negara Indonesia. Kepemimpinan yang harus senantiasa dan mesti selalu menjadi figur kepemimpinan yang melindungi, melayani, mengayomi, dan memimpin Indonesia secara "Merakyat dan Mengindonesia".
Ekosistem dan atmosfir kepemimpinan yang berdasarkan ideologi dan falsafah Pancasila, dalam wadah NKRI, berlandaskan konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bersemboyan jiwa dan beretos semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Kualifikasi tipologi kepemimpinan nasional yang secara tipikal selalu dan semakin mengukuhkan, menegakkan, menumbuhkan, membumikan, mempraxiskan "Politik Pancasila" sebagai politik bernegara. Politik Pancasila sebagai ideologi, falsafah, norma inti dasar, nilai utama pokok, bintang penuntun-pengarah-penyinar-penerang bagi politik Indonesia. Sebuah dan serangkaian politik kerakyatan, politik kemasyarakatan, politik kebangsaan, politik kenegaraan.
Ganjar Pranowo telah lama dan sejak awal sudah memiliki tipikal dan mempunyai tipologi Kepemimpinan Nasional sebagaimana tersebut di atas. Figur Ganjar Pranowo juga sudah lama dan sejak semula membumikan, mempraxiskan, mewujudnyatakan politik Pancasila dalam keseluruhan ekosistem dan atmosfir kepemimpinan Ganjar Pranowo.
Politik Bernegara yang dianut dan dibangun oleh Proklamator RI dan Presiden Pertama RI Bung Karno; Presiden Kelima RI Hj. Megawati Soekarnoputri; Presiden Ketujuh RI Jokowi; dan Capres Kedelapan RI Ganjar Pranowo, pada dasarnya adalah Politik Pancasila Indonesia.
Politik Pancasila yang bernilai, bermuatan, bermaterikan, berwatak, berkarakter, bersifat, berintikan politik kerakyatan; politik kemasyarakatan; politik kebangsaan; politik kenegaraan. Juga politik keadaban dan peradaban; politik kebudayaan; politik kemanusiaan; politik keadilan, politik kemakmuran; kesejahteraan; politik kedaulatan, politik demokrasi; politik konstitusi; politik Bhinneka Tunggal Ika; politik moderasi, politik toleransi; politik persatuan; politik bergotongroyong Indonesia.
Kerangka bangunan dan isi muatan pemikiran tersebut di atas menjadi dasar-dasar yang utama dan yang pokok. Kemudian menjadi keseluruhan pertimbangan strategis dan ideologis serta pengkajian visioner dan misioner.
Suasana kebatinan dan kehidupan Keindonesiaan, pada dasarnya dan pada gilirannya mendorong, mendukung, dan menggalang sepenuhnya dan sejatinya keberhasilan dan kemajuan Kepemimpinan Ganjar Pranowo. Prinsip keutamaannya dan garis kebijakannya sungguh-sungguh sebangun, senafas, sedarah, seayun, selangkah, seiring, dan sejalan dengan Kepemimpinan Nasional Presiden RI Jokowi.
Kualitas keberadaan, kebangkitan, dan kemajuan kepemimpinan Ganjar Pranowo menjadi simbol pemakna dan merupakan lambang pemasti yang berarti dan yang berpengaruh strategis, efektif, dan positif. Khususnya bagi pelanjutan dan keberlanjutan pembangunan Indonesia maju.
Membangun dan memajukan negara Indonesia akan semakin berlanjut, bermakna, berarti, dan berpengaruh ketika diorganisasikan dan diselenggarakan secara bergotongroyong dengan figur kepemimpinan Ganjar Pranowo.
Politik bergotongroyong membangun dan memajukan Indonesia, diletakkan dan diperjuangkan dengan jiwa dan semangat serta dengan konteks "Janji dan Nilai" Proklamasi Kemerdekaan RI.
Jakarta, Sabtu, 19 Agustus 2023.
"Salam Indonesia yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil, dan Makmur: Terus Melaju Untuk Indonesia Maju".
Dirgahayu Kemerdekaan ke-78 RI, 17 Agustus 2023.
Penulis adalah mantan Ketua DPP PDI Perjuangan
BERITA TERKAIT: