Dia datang atas undangan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dan Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal) Laksamana Muda (Laksda) TNI Yoos Suryono Hadi.
Materi Firman Jaya Daeli disampaikan di hadapan beberapa pejabat utama Seskoal berpangkat perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen). Selain itu, hadir juga perwira siswa (pasis) peserta pendidikan reguler (dikreg) Seskoal angkatan ke-61 Tahun Akademik 2023.
Dalam materi itu dia menjelaskan bahwa relasi ideologis dan strategis antara negara Indonesia dengan Pembukaan UUD 1945, pada dasarnya berhakekat pada doktrin tentang eksistensi, posisi, fungsi, dan orientasi negara Indonesia.
“Ada kandungan inti dan amanat utama mengenai sikap, pernyataan, dan kebijakan negara Indonesia yang fundamental ideologis strategis. Ada sikap, pernyataan, dan kebijakan kerakyatan, kebangsaan, dan kenegaraan,” ujarnya kembali kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/7).
Pemaknaan atas hakekat hubungan ideologis dan strategis konstitusional kenegaraan tersebut, pada dasarnya mengukuhkan dan menumbuhkan negara Indonesia. Pada gilirannya menentukan dan mengembangkan politik bernegara Indonesia.
Ekosistem perjuangan dan pergerakan kemerdekaan negara Indonesia memiliki doktrin penyatu dan penguat serta mempunyai doktrin pemakna dan penuntun negara Indonesia.
Doktrin tersebut menuju, mengarah, dan mengisi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Ada tantangan untuk mentransformasi dan memaknai jiwa dan semangat “pintu gerbang kemerdekaan”.
“Jiwa dan semangat tersebut demi mencapai dan untuk menggenapi janji proklamasi kemerdekaan. Juga untuk memastikan dan menghidupkan spiritualitas kemerdekaan negara Indonesia,” tutupnya.
Materi yang sama pernah disampaikan Firman Jaya Daeli seminggu sebelumnya, tepatnya pada hari Kamis (13/7) di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
BERITA TERKAIT: