Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat yang diusung sebagai tema besar peringatan Hari Pers Nasional pada tahun ini sangat tepat, mengingat hidup dan kehidupan insan pers juga merupakan pahlawan, karena mempunyai peran nyata dalam pemberantasan korupsi di Indonesia yang punya andil dengan maraknya pemberitaan seputar kasus serta penanganan korupsi yang dilakukan KPK pada media massa Tanah Air.
Isu korupsi seringkali dijadikan headline atau top isu dalam rating media massa. Bahkan, peran insan pers memberikan andil besar dalam mewujudkan Tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Insan pers terus semangat selaras dengan arti Maskot Hari Pers Nasional 2023, yaitu harimau yang mengenakan baru oholu dan memegang pena merah, serta berkalung kamera. Baru Oholu merupakan pakaian adat dari Nias yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan kapabilitas para prajurit yang harus menjiwai pers nasional. Harimau sebagai fauna khas Sumatera yang dilindungi. Pena merah sebagai simbol kerja-kerja pers di tanah air dalam meningkatkan kompetensi dan Kamera sebagai salah satu alat jurnalistik yang menggambarkan teknologi dalam jurnalistik.
Pers merupakan salah satu pilar demokrasi yang sangat dibutuhkan Indonesia. Pers bisa membantu pemerintah menghadapi sampai menyelesaikan permasalahan bangsa yang beragam. Salah satunya perilaku koruptif dan kejahatan korupsi yang telah berurat akar di NKRI.
Salah satu peran besar pers, yakni ikut memonitor dan menjaga transparansi, akuntabilitas, keterbukaan, dan sistem tata kelola pemerintahan agar selalu baik, untuk menutup peluang atau celah terjadinya korupsi.
Wartawan kerap membantu mencari informasi kasus korupsi yang dibutuhkan KPK dengan pendalaman pemberitaan yang dilakukan. Hal itu diyakininya sebagai upaya pencegahan dan penindakan korupsi yang dilakukan secara cepat, tepat, terukur, efisien dan efektif.
Seiring kemajuan informasi dan teknologi, validitas, akurasi, juga kecepatan informasi yang begitu mudahnya diberitakan melalui portal ruang media sosial, peran pers sangat diperlukan sebagai kontrol sosial, wadah serta wahana untuk menyampaikan aspirasi rakyat yang tak pernah lekang oleh waktu dan jaman.
Sebagai pejuang informasi di era digital, kredibilitas dan kontribusi insan pers tidak akan tergantikan dalam perjuangan memerangi berita hoax yang memecah belah negeri. Kemampuan analog, analisa dan sintesa yang terasah sudah pasti menjadikan insan pers kritis, dinamis dan konstruktif. Dan inilah yang diperlukan dalam kontrol sosial dan mensyi'arkan semangat ANTI KORUPSI.
Saya sangat mengapresiasi Wartawan di Tanah Air agar terus konsisten membantu KPK memberantas korupsi bersama. Saya optimis, demokrasi bisa terbuka, transparan, serta bebas dari korupsi jika terus dipantau oleh wartawan.
Kita butuh banyak pahlawan antikorupsi, saya menghimbau Insan Pers untuk terus semangat dalam Perjuangan Pena-nya melawan korupsi yang telah menjadi laten di negeri ini, menjadi kanker bagi kemajuan dan terwujudnya cita-cita
Founding Father dan didirikannya negara ini, yang tak lain untuk mensejahterakan serta mencerdaskan kehidupan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote.
Saudaraku sebangsa dan setanah air, jangan tanyakan apa yang bisa negara berikan untuk kita, tetapi tanyakan apa yang telah atau dapat kita lakukan untuk negara Indonesia. Negara kita telah begitu memberi segalanya kepada kita, kini saatnya bagi kita untuk msmberikan sumbangsih kepada negara, salah satunya berani untuk tidak menjadi bagian dari kejahatan korupsi.
Selamat Hari Hari Pers Nasional, mari kita peringati dengan semangat budaya Antikorupsi dan mengambil peran sebagai Insan Pers yang terus konsisten membantu KPK dengan tidak melakukan korupsi.
Terima kasih
Salam FBI, Firli Bahuri untuk Indonesia
Penulis adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
BERITA TERKAIT: