Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Sabtu, 06 Desember 2025, 00:56 WIB
Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis
Material kayu yang terbawa arus saat banjir bandang di Kota Padang (Foto: BNPB)
rmol news logo Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat merupakan menjadi alarm keras tentang rentannya kondisi ekologis di kawasan tersebut.

Gelondongan kayu yang terseret arus, rusaknya daerah aliran sungai (DAS), hingga hilangnya kawasan penyangga alam memperlihatkan bahwa tekanan terhadap lingkungan di wilayah hulu semakin tidak terkendali.

Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Riyan Beltra Delza menegaskan, pihaknya mendukung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Kementerian Kehutanan membentuk Satuan Tugas (Satgas) gabungan untuk menindaklanjuti temuan kayu yang diduga menjadi penyebab kerusakan infrastruktur dan korban jiwa akibat bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Ini langkah penting untuk mencegah bencana berulang dan menjaga kehidupan masyarakat di Sumatera,” kata Riyan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 5 Desember 2025.

Riyan menegaskan, pemulihan hutan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat harus ikut terlibat menjaga alam.

“Kita semua harus ikut terlibat, entah itu menanam, mengawasi, atau melaporkan kalau ada penyimpangan,” kata Riyan.

Lebih jauh, Riyan menilai bencana kali ini semestinya menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola lingkungan secara menyeluruh.

“Ini peringatan serius buat kita. Sudah waktunya kita berbenah dan lebih peduli dengan kondisi hutan di sekitar kita,” kata Riyan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA