Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan bencana tersebut terjadi karena kombinasi beberapa faktor yang saling berkaitan.
“Pertama, adanya siklus tropis senyar yang membuat cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi, namun juga ada karena bentuk geomorfologi DAS (Daerah Aliran Sungai). Serta yang ketiga adalah tentu karena ada kerusakan pada daerah tangkapan air atau DTA,” ujar Raja Juli dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 4 Desember 2025.
Lebih jauh, ia memaparkan kondisi deforestasi nasional. Ia mengklaim berdasarkan data deforestasi Indonesia hingga bulan September 2025 menurun sebesar 49.700 hektare jika dibandingkan tahun 2024.
“Atau menurun 23,01 persen,” katanya.
Dari angka itu, Raja Juli menyebut penurunan deforestasi juga terlihat pada tiga provinsi terdampak banjir bandang.
“Di Aceh menurun sebesar 10,04 persen. Di Sumut menurun sampai 13,98 persen, dan di Sumbar turun 14 persen jika dibandingkan dengan 2024,” tandas Politikus PSI itu.
BERITA TERKAIT: