Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai Bandara IMIP yang diduga menjadi pintu masuk warga negara asing (WNA) dan barang-barang impor ilegal telah menjadi stigma yang bercokol di benak publik.
"Fakta itu memang dapat memunculkan pertanyaan di publik, baik mengenai proses dan motif di balik kejayaan dan ketidakjelasannya sekarang," ujar Efriza kepada
RMOL di Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.
Berbagai realita yang diungkap ke publik terkait dugaan-dugaan Bandara IMIP, menurut Efriza harus bisa diungkap pemerintah. Sebab, isu ini menurutnya kental dengan urusan keamanan dan pertahanan negara karena diungkap Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin.
"Keputusan strategis di awal dan kemudian fakta sekarang yang dinilai sebagai arus keluar-masuk WNA, tentu saja wajar publik mempertanyakan dan menjadikan sorotan," tuturnya.
"Pada titik ini, transparansi dan klarifikasi sangat penting terhadap status, fasilitas, maupun fakta saat ini," sambung Efriza.
Lebih lanjut, Magister Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) itu meyakini, kontroversi IMIP masih akan mencuat apabila dugaan pengaruh politik tak kunjung diselesaikan pemerintah.
"Agar publik tidak berspekulasi bahwa kebijakan tersebut dipengaruhi oleh jejaring kedekatan politik, terutama misalnya ketika keputusan itu kini ikut menyeret isu keamanan, dan dugaan penyalahgunaan bandara," demikian Efriza menambahkan.
BERITA TERKAIT: