Begitu dikatakan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam Bersuaria Camp dan Rakernas Banteng Muda Indonesia (BMI) di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Pada kegiatan itu, Hasto menjelaskan bahwa lambang BMI secara filosofis memiliki makna yang sangat dalam. Lambang kepala banteng yang tegak lurus ke arah depan menggambarkan anak muda yang progresif dan visioner, anak muda yang berani dan tegak lurus dengan ide-ide kebangsaan.
"Dari makna lambang tersebut, saya berharap Bersukaria Camp dan Rakernas BMI 2025 mampu melahirkan ide-ide atau gagasan baru dengan menerjemahkan ideologi Bung Karno ke masa saat ini," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Senin 24 November 2025.
Dia juga mengungkapkan, sebagai organisasi sayap partai, BMI memiliki tantangan yang tidak mudah kedepan.
Di tengah kondisi menguatnya upaya desoekarnoisasi saat ini, kader muda BMI harus mampu meluruskan ideologi kerakyatan Bung Karno kepada masyarakat luas, khususnya generasi milenial dan Gen-Z.
"BMI harus mampu menjawab berbagai tantangan ini dengan merumuskan ide-ide baru dengan memanfaatkan dunia digital untuk menghadapi upaya desoekarnoisasi itu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum BMI Mochammad Herviano mengingatkan kepada kader BMI seluruh Indonesia agar senantiasa menjaga semangat juang dalam menjalankan roda organisasi.
"Pesan Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan Hj. Megawati Soekarnoputri, kita harus punya fighting spirit. Fighting spirit itu yang harus kita jaga, kita bumikan bersama-sama," tuturnya.
Di tempat yang sama, Bendahara Umum DPP BMI, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra mengingatkan, BMI harus selalu hadir di tengah masyarakat dengan cara membantu kesulitan-kesulitan rakyat. Hal itu menjadi program kerja utama BMI untuk mendekatkan PDI Perjuangan bersama rakyat.
"Banteng Muda Indonesia adalah bantengnya wong cilik, wong sendal jepit, karena Tuannya PDI Perjuangan adalah wong cilik," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: