Ia menilai setiap kepala negara memiliki jasa besar bagi republik, termasuk Soeharto yang dinilainya mampu memulihkan kondisi ekonomi Indonesia di masa sulit.
“Presiden Soeharto kepala negara yang mengambil alih pimpinan di saat Indonesia memang sedang dalam kondisi ekonomi yang terpuruk, dan beliau bisa memulihkan perekonomian Indonesia secara sangat signifikan, yang menurut saya merupakan salah satu jasa dari beliau,” kata Eddy kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat, 7 November 2025.
Meski demikian, Eddy tidak menyangkal bahwa setiap tokoh juga memiliki kelemahan sebagai karakter manusia.
“Menurut saya itu adalah hal yang alamiah dari seorang manusia, bahwa seorang manusia memiliki kelemahan, tapi jangan lupa bahwa jasa yang dimiliki oleh semua kepala negara kita, itu sangat besar,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum PAN ini pun menegaskan bahwa keputusan pemberian gelar pahlawan nasional sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah. Ia hanya berharap pemerintah mempertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan.
“Kami merasa bahwa pemerintah akan pertimbangan secara masak-masak, apapun nanti pemberian gelar pahlawan tentu perlu kita hormati pada saat sudah diputuskan,” jelasnya.
Menanggapi pertanyaan apakah MPR setuju dengan usulan tersebut, Eddy enggan juga disebut mendukung usulan Soeharto pahlawan. Ia menyerahkan kepada pemerintah untuk dikaji terlebih dahulu.
“Saya tidak mengatakan setuju, tetapi saya mengatakan bahwa kami mendukung evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah,” tegasnya.
Lebih jauh Eddy menambahkan, yang terpenting saat ini adalah melakukan kajian menyeluruh atas jasa-jasa seluruh kepala negara Indonesia.
“Kami dukung adanya pengkajian ini karena jasa-jasa dari semua kepala negara kita,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: