Kinerja Menteri Belum Selaras dengan Visi Presiden Prabowo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 24 Oktober 2025, 09:31 WIB
Kinerja Menteri Belum Selaras dengan Visi Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat kabinet. (Foto: Setneg)
rmol news logo Tantangan utama dalam satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yaitu kesenjangan yang cukup besar antara visi presiden dan pelaksanaan oleh para menterinya.

Menurut Analis komunikasi politik Hendri Satrio, kesenjangan ini menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi efektivitas pemerintahan.

“Jadi memang dalam satu tahun ini problem terbesarnya Pak Prabowo itu adalah gap yang cukup panjang antara dirinya dengan menteri-menteri. Jadi gapnya itu panjang betul,” ujar Hensat, sapaan akrabnya, kepada RMOL, Jumat, 24 oktober 2025.

Ia menilai, Prabowo memiliki visi besar untuk memajukan Indonesia, sebagaimana tergambar dalam pidato pelantikannya yang menyinggung ketimpangan sosial.

Namun, visi ini belum selaras dengan kinerja menteri-menterinya. Ia melihat, hanya beberapa figur seperti Sjafrie Sjamsoeddin, Sufmi Dasco Ahmad, atau yang lebih muda seperti Sugiono, Teddy Indra Wijaya, Angga Raka Prabowo, Prasetyo Hadi, dan Sudaryono yang dinilai mampu menjalin komunikasi efektif dengan presiden.

"Selain orang-orang yang lama berada di lingkarannya, Prabowo terlihat tidak mudah menyelaraskan visi dan misi dengan yang anggota kabinet dari partai lain, bahkan mungkin takut mereka para menteri-menteri ini bicara dengan Prabowo untuk sekedar bertanya maksud dari programnya dan sebagainya," ujar Hensat.

“Dampak dari kesenjangan itu ya salah satunya komunikasi, kita melihat sendiri kebijakan yang belum confirm itu banyak yang akhirnya diumumin lalu dibatalkan seperti case gas 3 kg, BBM yang wajib impor dari Pertamina, ini baru sedikit dan masih banyak lagi," ungkap Hensa.

Hensat pun mengapresiasi bahwa di tahun pertama pemerintahannya, Prabowo mengakui akan keselerasan ini dan melakukan sejumlah perbaikan. Ia melihat, menugaskan Mensesneg Prasetyo Hadi sebagai juru bicara istana sekaligus membentuk Badan Komunikasi Pemerintah sebagai upaya memperbaiki koordinasi dan komunikasi di pemerintahan.

"Pada akhirnya, banyak hal memang harus diperbaiki tapi menurut saya satu tahun ini harusnya masa bulan madu-nya sudah selesai, dan Pak Prabowo perlahan memperbaiki itu, saya mengapresiasi penuh soal ini," tandas Hensat. rmol news logo article


EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA